²

107 19 0
                                    

Bahagia tidak terbendung. Orang yang masih disayangi sekarang ada dihadapannya. Tidak salah menunggu bertahun-tahun. Menghasilkan buah yang sangat manis.

Dunia Seungmin serasa cerah kembali. Yang tampak kelabu berubah berwarna, berkat senyuman dari Yeonjun sang mantan terindah.

Tidak seperti Seungmin. CEO Bang diliputi warna hitam menusuk.

Bahagianya Seungmin bertambah, saat diajak Yeonjun untuk makan siang. Seperti ada harapan untuk kembali. Mengobrol banyak sambil berjalan menuju kantin perusahaan.

Tak menggubris tatapan sinis dari orang-orang. Keduanya berbincang lancar tanpa ada halangan.

Sungguh hebat akan prestasi Yeonjun. Kini menjabat direktur di perusahaan cabang.

"Wah. . . hyung memang selalu hebat." Seungmin mengacungkan jempol.

"Hahaha." Yeonjun tersipu malu.

"Hem. . . hyung." Panggil Seungmin.

Yeonjun menaikkan alisnya.

Seungmin menghembuskan nafas "Aku beneran gak nyangka. Hyung beneran minta putus. Aku pikir bakalan seperti biasa. Dalam seminggu pasti kita balikan."

"Seungmin-"

"Maaf memotong. Setelah dua tahun, apa hyung masih berharap balikan ?" Inilah sifat Seungmin, tidak suka berbasa-basi langsung ke inti.

"Balikan ya ? Yang terpenting sekarang aku disini. Hubungan itu masih berlanjut saat ada dua orang masih saling menyayangi." Ucap Yeonjun sambil menampilkan senyum miringnya.

"Benar hyung." Seungmin mengelus lengan Yeonjun.

Ekspresi Yeonjun sama sekali tidak dapat diartikan. Tidak seperti Seungmin yang bahagia.

🌧

Menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan pulang tepat waktu. Itu sangat menyenangkan bagi Seungmin.

"Kim Seungmin. Kamu dipanggil Depyeo-nim."

Seungmin tak habis pikir ini sudah jam pulang. Kenapa tiba-tiba dipanggil.

Dengan berat hati, Seungmin melangkahkan kakinya menuju lantai teratas.

Bahkan sekretaris aja sudah pulang. Kenapa dirinya harus tertahan begini.

Seungmin mengetuk pintu kayu besar itu. Lalu membukanya.

Sudah berdiri lelaki si pembuat Seungmin pulang telat. Ingin marah, tetapi lelaki itu pemilik perusahaan tempat ia bekerja.

"Anda panggil saya ?" Tanya Seungmin sopan.

Lelaki itu mengangguk "Iya."

Chan berjalan mendekat ke Seungmin. Sambil terus menatap tajam.

"Apa ini masalah kerjaan ?" Tanya Seungmin penasaran karena tatapan itu seperti ingin membunuh.

"Bukan."

"Lalu ?"

Chan menghentikan langkah tepat dibelakang Seungmin. "Aku ingin menawarkan sesuatu ?"

Seungmin menautkan alis.

"Tawaran apa ?"

"Jadi pacar saya ?"

Seungmin mengangkat kepala dan berbalik. "Ma-maaf ?"

Chan menolehkan sedikit kepala. Menatap Seungmin dengan ujung mata "Kenapa ? Gak mau ?"

Rahsa ▪︎▪︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang