91 13 0
                                    

Chan menatap Seungmin tanpa ekspresi. Padahal isi kepalanya penuh dengan pertanyaan 'kamu udah baikan ?' 'Gimana perut kamu ?' 'Jangan sampe telat makan lagi' 'Kurangin stresmu' 'Aku ingin ajak kamu makan' 'jangan lupa minum obat' dan semua itu hanya tertahan dikepala tidak sampai di ujung lidahnya.

Kedua tangan Seungmin ditautkan lalu membungkuk hormat. Chan meresponnya dengan menundukkan kepala. Merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Chan beranjak meninggalkan Seungmin.

"Ah !!" Seungmin mengambil tas kertas yang berisi jas dan mengejar Chan.

Ia ingin mengembalikan jas ini kepemilik asli.

"Tu-tunggu Depyeo-nim." Panggil Seungmin lembut sambil berlari.

Chan menghentikan langkah dan menunggu Seungmin mengahampiri. Ingin sekali Chan berteriak 'hati-hati nanti jatuh' ataupun 'Tunggu !! Biar aku yang menghampiri' lagi-lagi itu hanya dipikirannya.

"Depyeo-nim. . ." Seungmin menyerahkan tas kertas itu. Chan mengambil dan menatap bawahannya penuh tanya.

"Itu. . . Hem. . . Jas anda yang tinggal di IGD."

Chan tertegun dan membeku. "Kamu. . ."

"Maaf saya tidak tau kalo anda yang nolong saya. Terima kasih atas pertolongannya." Seungmin tersenyum menampilkan deretan gigi putih.

Jantung Chan seketika meledak tidak karuan. Senyuman itu membuat seluruh tubuhnya melemah. Tetap saja, wajah itu datar sedatarnya demi mempertahankan image di depan orang yang disukai.

Tling !!

Pintu lift terbuka tepat dibelakang Chan. Senyuman Seungmin luntur kala melihat siapa yang keluar dari lift sambil merangkul mesra bahkan saling mengecup bibir.

Chan menyadari langsung menutupi pemandangan didepan Seungmin dengan tubuhnya. Seungmin tenggelam dibalik tubuh besar nan kekar milik Depyeo-nim.

"Hyung dimana cincin tunanganmu ?" Ucap Soobin melewati keduanya. Yeonjun tidak sadar ada Seungmin disitu.

"Tadi hyung lepas karna agak susah ngetik."

"Jangan sampe hilang."

Yeonjun mengangguk.

Seungmin bergetar Chan dapat merasakannya. Karna tangan Seungmin berada di bahu Chan.

Tanpa aba-aba Chan menggenggam tangan kecil Seungmin dan mengarahkannya untuk berjalan menuju lift. Menekan tombol lantai teratas dan menutup pintu lift.

Sesampainya.

Kedua tangan Chan berada di bahu Seungmin. Perlahan Seungmin yang sedanh shock, didudukan di sofa ruangan milik Chan.

Seungmin menautkan kedua tangannya diatas lutut. Kakinya tidak berhenti bergerak gelisah.

"Apa yang aku dengar tadi. Yeonjun hyung udah tunangan ?" Seungmin menggigit jari.

Chan merasa bersalah. Tidak secepat ini Seungmin harus mengetahui hal ini.

Mata Chan tidak lepas terus memperhatikan Seungmin yang gelisah.

Seungmin merasa dibahunya dirangkul hangat. Menarik dirinya kedalam pelukan. Chan memeluk Seungmin hingga getaran ditubuhnya menghilang.

"Jangan gelisah. Ada aku disini." Ucap Chan menenangkan. Tangan Seungmin memeluk tubuh Chan bahkan wajahnya ditenggelamkan. Ini pertama kalinya Chan merasakan berpelukan dengan karyawan favoritnya.

Wangi pemilik perusahaannya ini sangat maskulin dan lembut. Benar-benar menenangkan hingga tanpa sadar Seungmin terlelap.

Seungmin terbangun dan langsung mendudukkan diri. Ia terkejut sedang berada dimana. Ini ruangan CEO Bang Chan.

Rahsa ▪︎▪︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang