52 - My night

223K 14.8K 720
                                    

Gala menarik bibirnya untuk tersenyum. Dia mengelus bibir Rania yang basah, selain itu pipi Rania pun memerah membuat Gala terkekeh. Dia yakin, istrinya sedang salah tingkah sekarang. Apalagi tangan Rania mendadak berkeringetan, Gala menarik bibirnya untuk tersenyum lebar.

“Jangan bahas Rere ya? Ini bukan waktunya. Kita bahas yang lain aja ya?” pinta Gala

Rania mengangguk, dia menyimpan kepalanya di pundak Gala. Rania memejamkan matanya untuk menikmati angin malam yang membuatnya merasa nyaman. Tangan Gala melingkar di pinggangnya, memeluknya dengan erat yang membuat Rania merasa hangat.

“Aku kangen Bunda,” gumam Rania, nafasnya menjadi tidak teratur. Dia menahan air mata nya untuk tidak jatuh. “Akhir akhir ini Bunda sama Ayah jarang kabarin aku, kalau aku mau nanya kabar mereka, mereka selalu sibuk.” jelas Rania

Gala menundukan kepalanya, “Rembulan,” panggil Gala dengan nada yang lembut. “Mau ke Singapura?” tawar Gala

“Ngapain?”

“Bunda sama Ayah lagi di Singapura kan?”

Rania mengangguk, “Iya, tapi aku gak mau. Aku cuma kangen aja. Dulu juga sering gini, terus tante Iren peluk aku erat banget, jadi-” Rania belum menyelesaikan kalimatnya tapi Gala sudah menariknya ke dalam pelukannya.

Gala mengelus punggung Rania yang sedikit bergetar karena nangis. “Gapapa, aku disini.” bisik Gala

Rania memejamkan mata nya untuk merasakan hangatnya pelukan Gala. Rania senang, setelah jauh dari Iren dia menemukan tempatnya untuk pulang. Gala selalu memberikan pelukan hangat untuknya.

Malam ini, malam yang benar benar berarti untuk Rania. Malam yang akan selalu menjadi favoritnya karena dibawah ribuan bintang, Rania menjadi yakin bahwa perasaan Gala untuknya. Dan dia juga yakin, perasaannya bukanlah untuk Jeno lagi, tapi suaminya. Galandra.

Jeno adalah sebuah pelajaran bagi Rania, banyak sekali yang dia ambil dari masalah - masalahnya.
Marcel, terakhir kali dia mendengar kabar gadis itu, bahwa gadis itu banyak berubah. Marcel menjadi lebih pendiam. Rania berniat menjenguk gadis itu dengan SUAMINYA.

****

Gala membuka matanya. Pemandangan indah yang di lihat adalah Rania, dengan senyuman indah di wajahnya. Gala menarik bibirnya untuk tersenyum, dia mengelus pipi Rania.

“Pagi,” ucap Gala dengan suara yang serak khas orang bangun tidur.

Cup!

Gala mengecup bibir Rania, lalu memeluknya dengan sangat erat. “Cantik banget,” puji Gala

Rania tersenyum malu, masih pagi tapi wajahnya sudah memerah karena pujian Gala. Rania menyembunyikan wajahnya di dada Gala yang tidak menggunakan baju.

“Dingin banget,” keluh Rania untuk mengalihkan pembicaraan mereka

Gala mengelus kepala Rania, “Ini sesuai request kamu lho, 18°C. Katanya, biar olahraga nya gak kepanasan kan?” goda Gala

Rania langsung memukul dada bidang suami nya, membuat Gala meringis kesakitan. “Kamuuu ihh,” rengek Rania

Gala tertawa, “Sakit, sayang.”

“Diem!”

“Sayang?”

“Diem, Mas!”

“Sayang, sayang, sayang.”

Sudah, Rania tidak sanggup. Om - om tua ini mendadak menjadi anak muda alay, tapi sialnya ini membuat Rania tersipu malu.

“Sayang kamu.” sambungnya sebelum menarik selimut.

My Favorite DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang