dua

52 9 13
                                    

follow sebelum baca:)

Happy reading...

🌻🌻🌻

Sebagaimana yang telah disepakati, pulang sekolah Nadhira menemani Andra mencari kado untuk mamanya. Hampir satu jam mereka keliling mall tapi tak ada satupun yang cocok. Sebenarnya ada, cuma ya gitu, cocok di Nadhira ngga cocok di Andra.

Karna mamanya Andra merupakan ibuk-ibuk sosialita, akhirnya Nadhira memutuskan untuk membelikan tas saja. Sempat ada penolakan dari Andra tapi Nadhira tak peduli.

Dari awal memang setiap saran Nadhira tidak ada yang disetujui oleh Andra, mulai dari baju, alat dapur, dan segala macam, di mata Andra selalu saja tidak cocok. Tapi saat ditanya maunya apa, Andra langsung jawab, 'ngga tau, terserah Lo aja deh.'

Hmm, kalem-kalem minta di tabok si Andra mah

Seperti manusia pada umumnya, setelah capek keliling-keliling, akhirnya mereka memutuskan untuk makan.

Andra menghentikan motornya didepan  sebuah cafe langganan nya.
Saat masuk kedalam, Andra malah dipanggil oleh  teman-teman sekolahnya yang sedang nongkrong di sudut cafe.

Andra menghampiri. Disana terdapat Naldo, Akbar, dan Zayyan---laki-laki yang hampir ditabrak oleh Nadira didepan kelas tadi pagi.

"Dari mana Lo?" Naldo, si mulut cabe, bertanya.

"Abis nyari kado buat nyokap."

Andra duduk di bangku yang masih kosong. Nadhira mengikut saja, dia duduk di sebelah Andra dan dihadapannya terdapat zayyan yang terlihat sibuk dengan ponsel.

"Wesss, tipe-tipe anakable banget nih, jadi anak gue aja yuk, Ndra," Naldo menarik turunkan alis.

"Sorry, ngga mau duain bokap, gue setia, jadi cukup satu aja," Andra menjawab dengan sok kalem.
"Akbar aja sana,kali aja mau Nerima bapak baru."

Akbar yang tadinya fokus menikmati kopi langsung mendongkak, "Mon maap nih, gue punya bapak kayak Naldo, resign gue jadi anak."

Naldo menjitak kepala Akbar dengan keras. "Gak usah ngadi-ngadi, gue punya anak kayak Lo, gue kembaliin ke rahim."

Nadhira hanya diam memperhatikan teman-teman sekolahnya itu. Matanya beralih pada sosok zayyan yang masih fokus pada ponselnya.

Zayyan menatap Nadhira balik. Buru-buru gadis itu mengalihkan pandangannya kearah lain, menghindari sorot mata elang milik sosok ketua OSIS di sekolahnya itu.

"Eh, neng Dhira, udah dari tadi? kok gue ngga liat?"

Nadhira merespon ucapan Akbar dengan senyum manis saja. Memang pada dasarnya Nadhira kalau sama orang yang ngga dekat, kalemnya minta ampun.Tapi kalau udah sama besti-bestinya, gadis itu tidak ada kalem-kalemnya sama sekali.

"Manis amat neng, kalem lagi, jadi pengen milikin," Akbar berkata ngawur, dan langsung mendapat pelototan dari Andra.

"Bubarin dulu asrama putri Lo sana, jangan mau nambah sepupu gue lagi."

"Lagian Nadhira mana mau sama playboy cap badak kayak lo, dia suka nya sama spek-spek ustadz gitu, ya gak, Nadh?" Naldo menyeletuk.

"Siapapun yang dia suka, yang jelas bukan modelan kalian," bukan Nadhira yang menjawab,melainkan Andra.

"Kalo modelan Zayyan, mau ngga, Nadh?"

                     

                              🌻🌻🌻

Nadhira sudah beberapa kali berdecak kesal. Gadis itu melirik jam tangan yang dipakainya, sudah lima belas menit tapi Andra masih belum kembali dari toilet.

Sehabis makan tadi, Andra pamit ingin ke toilet dan menyuruh Nadhira untuk menunggu di motor saja. Karna Nadhira pikir Andra tidak akan lama jadi dia menurut saja.

"Tau gini mending gue tunggu di dalem aja tadi," batin Nadhira kesal.

"Andra mana?''

Nadhira tersentak kaget. Saat menoleh, ternyata ada zayyan yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

"Lagi di toilet," Nadhira sedikit kikuk.

Jujur, ini pertama kalinya Nadhira bicara dengan Zayyan. Walaupun mereka satu kelas bahkan jarak bangku mereka hanya terpisahkan oleh satu meja saja, tapi Nadhira tidak pernah berbicara dengan lelaki itu. Mungkin efek Nadhira yang tidak mudah bergaul dengan orang yang tidak dekat dengannya ditambah dengan zayyan yang memang sedikit dingin membuat Nadhira semakin kikuk saat berbicara dengan sosok itu.

"Ohh, yaudah gue duluan ya," Zayyan memperlihatkan senyum tipis, kemudian berjalan menuju motornya yang terpakir tidak jauh dari motor milik Andra.

Sebelum menjalankan motor vario abu-abu miliknya, Zayyan sempat membunyikan klakson sambil sedikit mengangguk kepada Nadhira. Gadis itu menatap sosok zayyan yang mulai menjauh kemudian menghilang ditelan banyaknya kendaraan di jalan raya sore itu.

Bayangan Zayyan tersenyum tipis terngiang-ngiang di kepala Nadhira. Senyum yang manis. Ralat, bahkan sangat manis. Jika dipikir-pikir lagi, Zayyan sangat jarang tersenyum, dia termasuk kedalam kategori laki-laki yang sangat cuek lebih-lebih lagi dengan perempuan.

Jika ditanya apakah Nadhira suka kepada laki-laki itu, jawabannya adalah tidak. Mungkin dia hanya sebatas kagum. Ya, itu saja.

Lagian Nadhira juga cukup sadar diri untuk suka kepada sosok Zayyan, laki-laki itu adalah sosok sempurna bagi siswi-siswi SMA GARUDA. Kadar ketampanan yang lebih dari kata cukup, juga kepintarannya. Dikelas Zayyan berhasil menduduki peringkat kedua setelah Lea di peringkat pertama, bahkan laki-laki itu juga sering memenangkan berbagai olimpiade yang membawa nama SMA garuda kedalam jajaran SMA favorit yang ada di kotanya. Jangan lupakan tentang jabatan laki-laki itu sebagai ketua OSIS membuat siswi-siswi sekolahnya semakin menambah tingkat kekaguman mereka pada sosok Zayyan dirgantara.

Nadhira tersentak saat bahunya ditepuk oleh Andra yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.

"Ngelamun aja Lo, mikirin apa sih?"

"hah! emm ngga kok, siapa juga yang ngelamun," Nadhira gelagapan sendiri. "Lagian Lo ngapain aja sih di toilet, lama amat," tanya nya berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Berak lah, yakali dance black pink."

"Filter dikit kek ngomongnya, kebiasaan banget," Nadhira memukul lengan Andra pelan.

"Yaudah sih, mau pulang gak nih?bkalo enggak Lo berdiri disini aja sampe malem, gue mau pulang," Andra mulai menaiki motornya dengan santai.

Nadhira memutar matanya malas. "Definisi sepupu laknat yang sebenarnya, udah ditemenin bukannya terima kasih malah niat ninggalin."

"Iye makasih, ribet amat"

"Iyi mikisih, ribit imit"

Andra hanya terkekeh geli
















To be continue🌻

Ada yang punya sepupu kayak Andra?gimana rasanya menurut kalian?









ZAYYANA [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang