tujuh

20 8 0
                                    

Alangkah baiknya di follow dulu sebelum baca,teman-teman🥰

Happy reading

🌻🌻🌻

Sore hari, Nadhira sudah nangkring di teras rumah milik Andra. Niatnya hari ini ia akan mengajak sepupunya lari keliling komplek. Jangan pikir Nadhira adalah orang yang sangat rutin joging di setiap sore ataupun hari libur, ia hanya sedang berusaha mengisi waktu Andra agar tidak terus-terusan memikirkan tentang kejadian semalam. Nadhira tidak tega melihat Andra yang tadinya heboh sendiri kini mendadak diam seperti orang yang hanya mempunyai satu persen semangat hidup.

Pintu rumah terbuka dari dalam, memperlihatkan Andra yang terlihat segar dengan kaos hitam lengan pendek dan celana training abu-abu. Kelihatannya lelaki itu baru saja selesai mandi, terbukti dengan rambutnya yang basah dan sesekali meneteskan air.

"Ngapain, Lo?" Andra bingung melihat Nadhira yang sudah stay di depan rumahnya pagi-pagi begini.

Nadhira memperlihatkan jajaran gigi putihnya. "Joging, yuk."

"Males."

"Ihh...jangan gitu, dong. Gue udah capek-capek nungguin, masak Lo gak mau sih," Nadhira memperlihatkan muka kesal.

"Gue lagi gak mood. Lain kali aja, ya"

"Gue maunya sekarang."

"Tapi gue males, Nadh."

"Gak ada males-males. Ayo kita jalan sekarang." Tanpa mendengarkan kata-kata Andra lagi, Nadhira langsung menarik lengan laki-laki itu keluar rumah, lalu menyeretnya untuk segera berlari. Andra pasrah saja. Kalau Nadhira sudah mode maksa seperti ini, Andra tidak akan sanggup membantahnya lagi.

Selama perjalanan, Nadhira tak henti-hentinya mengoceh, berusaha mengajak Andra mengobrol yang pada akhirnya hanya di tanggapi seadanya oleh lelaki itu.

"Ndra, semalam gue liat pangeran Dubai ganteng banget masa," Nadhira bercerita dengan antusias.

"Hmmmm."

"Temenin gue ke sana, yukk. Entar gue yang izinin deh ke om Toni," Ujar Nadhira mulai ngawur.

"Kemana?"

"Ke Dubai lah, buat ketemu sama pangerannya. Siapa tau tuh pangeran langsung jatuh cinta sama gue, terus nikah, terus jadi princess,terus..."

"ngaco," Andra memotong.

"Ihh...Lo mah. Tapi gak pa-pa deh kalo Lo gak mau ke dubai. Kita ke Spanyol aja, siapa tau ketemu sama princess Leonor, dan atas takdir Allah yang maha esa, dia jadi suka sama Lo. Terus Lo nikah dan lupain si Jhia."

"Halu," Ujar Andra sambil menjitak pelan kela Nadhira. Khawatir gadis itu akan di anggap gila oleh pengunjung taman yang mulai memperhatikan mereka.

Sejak dari rumah Andra, keduanya berlari kecil hanya sampai sepuluh meter saja. Selebihnya hanya jalan santai sambil mendengarkan Nadhira mengoceh tanpa henti. Memang niat Nadhira mengajak Andea hanyalah untuk mengembalikan mood lelaki itu, tidak ada keinginan olahraga sama sekali.   

Hampir setengah jam mereka keliling. Akhirnya, keduanya memutuskan untuk istirahat pada bangku panjang di bawah pohon.

 Melihat Nadhira yang sudah terlihat lelah, Andra terkekeh geli. "Gini, nih. Keliatan banget gak pernah olahraga. Segini doang udah capek,"

 Mendengar itu, Nadhira mendelik. "Heh! ngomongnya...walaupun jarang olahraga tapi gue sehat," 

"Sehat apanya, orang Lo gepeng begini," Ucap Andra membuat Nadhira menatapnya horor.

"Lo pikir sehat itu mesti gendut? gak, bege," Nadhira terlanjur kesal. Memang pada Andra diam pas galau saja.

"Bahasanya, Nadh..." Peringat  Andra sambil menyentil pelan mulut Nadhira.

"Ya, abisnya Lo ngeselin,"  

"Iya-iya, minta maaf," Andra akhirnya mengalah. Walaupun sebenarnya dia sangat suka melihat muka kesal sepupunya itu. "Mau es krim, gak?" Tanya nya.

Nadhira menoleh cepat. " Mauu... Sana beliin"

"Oke. Lo tunggu di sini biar gue beliin." 

Setelah mendapat anggukan dari Nadhira,  lelaki itu berlari kecil menuju penjual es krim yang kerap menjadi langganannya bersama Jhia.

Ais, gadis itu...

Andra tak ingin mengingat nya lagi.

Sepeninggalan Andra, Nadhira hanya duduk diam sambil memerhatikan beberapa orang yang juga sedang beristirahat sepertinya. Di antara beberapa orang itu, fokus Nadhira tertuju pada sepasang remaja yang sedang asik dengan dunianya sendiri. Mengabaikan manusia-manusia lain yang berada di sekitarnya. 

Nadhira geleng-geleng kepala melihat nya. Bisa Nadhira simpulkan bahwa mereka adalah remaja yang sedang sibuk berpacaran. Terbukti dengan berbagai macam pembicaraa yang masuk ke Indra pendengaran Nadhira. Bukannya menguping. Tapi mereka saja yang ngobrol kelewatan kencang. Apalagi melihat perlakuan keduanya yang menurut Nadhira sangat tidak wajar dilakukan oleh remaja seperti mereka.

"Di liatin mulu dari tadi, pengen ya,Lo?" Andra tiba-tiba datang.

"Ngaco." Nadhira mendelik. Tangannya aktif menabok bahu Andra dengan sedikit keras .Tanpa mempedulikan ringisan sepupunya itu, Nadhira malah asik memakan es krim yang baru saja ia terima.

Andra geleng-geleng kepala melihat kelakuan Nadhira. Seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan es krim, gadis itu memakannya dengan lahap. Sesekali mengelap sisa-sisa es krim yang tertinggal di sekitar bibirnya.

Entah tingkat kepekaan Nadhira yang sangat kurang atau apa, disaat gadis itu sedang asik-asiknya menikmati es krim, sepasang mata tak henti memperhatikannya tanpa gadis itu sadari. Padahal dia berdiri tepat di sebelah Andra duduk. Tapi jangankan Nadhira, Andra saja yang merupakan orang yang mengajaknya ikut serta ke sini, malah sibuk memerhatikan Nadhira sambil terkekeh geli.

pertemuannya dengan Andra di tempat penjual es krim sepertinya memang sudah di takdirkan Walaupun sekarang dia bagaikan patung yang berdiri tegak dengan seorang gadis kecil dalam gendongan. Tapi tidak apa, yang penting pagi ini hatinya sudah dibuat berdebar dengan melihat sosok pujaan hati. Bibirnya berkedut menahan senyum. Hingga saat gadis kecil dalam gendongannya bersuara, membuat lamunan nya  buyar seketika.

"Abang, Aca mau pulang..." Gadis kecil itu berkata dengan sedikit merengek. Akibat suara menggemaskan nya, Nadhira yang sedari dari asik dengan es krim tiba-tiba menoleh. Sesaat kemudian ia terkejut bukan main.

"Loh? Z-zayyan?" Nadhira gelagapan.

Tak kalah dari Nadhira, Zayyan juga dibuat gelagapan karena tertangkap basah sedang memerhatikan gadis itu.

"Hai, Nadh!"



To be continue...



Hayoloh zayyan, kaget kan Lo?

Gimana sama part ini?
Komen di bawah👇🤗


ZAYYANA [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang