9. Tujuh Pendosa

13 1 0
                                    

"Wah, gila! Kalian harus baca artikel ini sekarang juga," teriak salah-satu siswa.

"Emang ada artikel apaan sih?! Gak jelas banget," Seina tak begitu peduli.

"Buruan buka situs website sekolah. Gue yakin setelah ini kalian pasti bakal kaget banget!"

Seina kemudian membuka situs website sekolah. Hal yang sama juga dilakukan oleh teman-teman sekelasnya.

"Serius! Pembunuh Grace bersembunyi di sekolah kita?" ujar salah-satu siswa.

"Pembunuh Grace," Aileen bergumam. "Maksud mereka apa?"

Aileen yang penasaran lantas ikut membuka situs website sekolah. Di sana ia menemukan satu artikel yang diposting oleh pemilik akun anonim.

Pembunuh Grace bersembunyi di SMA Kristal.

Satu alis Aileen tertaut sempurna. "Kira-kira siapa pemilik akun anonim ini?" Aileen kemudian beranjak dari kursinya lalu pergi meninggalkan ruang kelas 12 IPS 1.

***

Aileen duduk di tangga. Sejak tadi ia berusaha menghubungi Kevin. Ia ingin meminta bantuan laki-laki itu untuk melacak si pemilik akun anonim yang telah menyebarkan artikel tentang pembunuh Grace. Sayangnya Kevin tak bisa dihubungi.

"Kenapa gak bisa dihubungi sih, bikin kesal aja deh." Aileen menghentakkan kakinya.

"HAPUS ARTIKEL ITU SEKARANG JUGA!"

"AKAN KUHAPUS ARTIKEL ITU JIKA ANDA MEMENUHI SYARAT YANG KUBERIKAN!"

Aileen mendongak. "Suaranya datang dari lantai atas, kira-kira ada keributan apa ya?" Karena penasaran, Aileen lantas mencari dari mana asalnya keributan itu. Rupanya suara ribut-ribut tadi berasal dari kepala sekolah dan bu Widya.

"Apa sebenarnya maumu?" tanya bu Mira, ia masih berusaha sabar.

"Aku dengar orang-orang kaya di Crystal Palace rela melakukan apa saja demi menutupi kejahatan anak-anak mareka." Bu Widya berjalan mengelilingi bu Mira.

"Tolong langsung ke intinya saja," bu Mira mulai muak.

"Aku ingat betul jika dua tahun lalu ibu Seina mengeluarkan banyak uang demi menghilangkan pemberitaan buruk yang berkaitan dengan pertengkaran Seina dan Grace di malam peristiwa itu terjadi. Ibu Selin bahkan pernah membayar para juri dan penonton agar mereka mau mendukung petisi ketidak ikut sertaan Grace dalam kompetisi nasional pianis muda berbakat. Dan baru-baru ini, aku dengar Leon telah menyebabkan kecelakaan hingga membuat satu orang terluka parah. Alih-alih bertanggung jawab, ayahnya  justru mencoba menutupi kejahatannya. Tuan Anggara berusaha sekeras mungkin untuk menghilangkan bukti-bukti yang ada,"

Aileen yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka dari kejauhan hanya bisa terpaku di tempat. Jujur ia kaget mendengar penuturan bu Widya dari awal hingga akhir. Ia tak menyangka kalau para orang tua bisa melakukan hal serendah itu demi menutupi perbuatan jahat anak-anak mereka.

"Nah, jadi bagaimana? Aku yakin Anda juga akan melakukan hal yang sama untuk Keinan," bu Widya mencoba memeras emosi bu Mira.

"Dengan kata lain, aku ingin uang tutup mulut sebagai ganti agar aku tidak membeberkan apa yang Keinan lakukan di malam kematian Grace,"

"Sebutkan saja nominalnya, akan langsung kutransfer," kata bu Mira. Ia ingin masalah ini cepat selesai.

"Nanti akan kuberi tahu." Bu Widya tersenyum miring. Ia kemudian pergi begitu saja. Selang beberapa menit, bu Mira juga ikutan pergi.

KASTA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang