BAB 31: YING KETUA GENG

134 5 3
                                    

Skip di rumah Ying:

"Aduh.. pelan pelan dong, sakit.." rintih Vero ketika kepalanya tengah diobati oleh Caca

Caca: "Tahan dikit napa sih, laki laki kok lebay amat"

Vero: "Emang bener bener sakit ini mah, aduh pelan pelan..."

Selagi Vero tengah diobati, yang lainnya tengah berkumpul di ruang tamu. Fang dan yang lainnya baru tau ternyata geng yang berusaha mencelakai dirinya dan teman temannya ternyata diketuai oleh kekasihnya sendiri.

Fang: "Aku baru tau lo ternyata selama ini geng yang mencelakai kita diketuai oleh kamu?"

Ying: "I, iya. Aku juga gak tau ternyata geng ku mengincar dirimu dan teman teman. Aku emang gak bisa ngejaga amanat papa"

"Amanat papa? Maksudnya?" Tanya boy.

Ying: "Jadi geng itu dulu milik papaku tapi berhubung sekarang papaku sibuk dan gak bisa nerusin jadi ya diserahkan ke aku"

Fang: "Owh"

Tak lama Vero pun keluar dengan kepala yang diperban dengan Caca yang menuntun tangan Vero menuju ruang tamu.

"Gimana sakit?" Tanya Fang

Vero: "Matane sampean congek apa? Ya sakit lah" kesal Vero

Yaya: "Perbannya rapi sekali, pinter juga kamu ca"

Caca: "Hehe, udah sering pas dulu waktu di sekolah jadi anggota PMR"

Fang: "Terus kenapa gak ngambil kedokteran?"

Caca: "Ya kepengen aja ngambil manajemen, biar enak kerjanya."

Boy: "Itu tangannya Vero dirangkul mulu kek perangko". Caca pun langsung melepaskan rangkulannya kepada Vero.

Vero: "Jadi kapan gw bisa sembuh?"

Caca: "Sekitar 2 mingguan"

Vero: "Lah lama dong. Ntar kalau gw mau kuliah gimana? Kalau gw mau ke batalyon gimana?'"

Ying: "Ntar selama 2 minggu ini ditemani Caca aja ya"

Caca: "Lah kok gw?"

Ying: "Cuma kamu yang tau cara mengobati Vero, 2 minggu doang kok gak lama"

Caca: "Huft ok dah.. gw jagain ni anak orang"

Mereka pun mengobrol seperti biasa hingga malam menjelang isya waktu bagi mereka untuk pulang.

Fang: "Kami pulang dulu ya. Yuk Ver pulang" ajak Fang

Ying: "Vero harus disini aja ntar kalau ada apa apa bisa ditangani cepat"

Fang: "Kamu yakin?"

Ying: "Serahin aja sama Caca"

Caca: "kok gw lagi... Y wis lah demi pahala njaga anak orang"

Kemudian Vero pun tetap berada di rumah Ying untuk observasi lebih lanjut. Vero pun ditempatkan di kamar nya Caca karena kamar Ying sedang ada perbaikan dan tidak ada kamar kosong lagi. Sehingga Caca pun harus mengikhlaskan kamarnya ditempati cowok itu.

Caca: "Kamu bakal dirawat disini ya"

Vero: "Duh.. jadi gaenak nih.. di ruang tamu aja gapapa kok"

Caca: "Jangan nanti kamu masuk angin di sana. Udah dikeroyok sama manusia malah kepengen dikeroyok angin pula. Udah disini aja. Ntar gw temenin"

Vero: "Ma, makasih"

Vero merasa gugup ketika di kamar Caca. Lama kelamaan dia pun bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Caca pun membawa obat dan bubur dari dapur.

Caca: "Kamu makan dulu ya, nanti minum obat habis itu bobo"

Vero: "Iya.. sini aku bisa makan sendiri kok gausah disuapin"

Caca: "Yakin?"

Vero: "Beneran"

Tetapi ketika Vero hendak mengambil sendok dari mangkuknya, Vero pun langsung merasa kesakitan dan hampir menjatuhkan sendoknya.

Caca: "Nah kan, kubilang juga apa? Kamu jangan banyak gerak dulu. Sini aku suapin gapapa udah"

Caca pun menyuapi Vero makan dengan hati hati. Vero pun merasa nyaman berada di dekat Caca. Setelah buburnya habis, Vero pun langsung meminum obat yang diberikan Caca.
Setelah minum obat, bukannya langsung tidur justru Vero membuka laptopnya untuk melihat tugas dari kedinasannya.

Caca: "Heh, jangan main laptop, udah tidur!" Seru Caca dan langsung mengambil laptop Vero dan menyimpannya di atas lemari.

Vero: "Ya ampun Ca, sebentar doang lagi ada tugas dinas"

Caca: "Tugas kan bisa dikumpulkan belakangan. Kali ini tugas kamu jauh lebih penting dari tugas dinas kamu yaitu harus segera sembuh biar kamu cepet pulih seperti semula. Nanti kalau kamu ngeyel terus bisa lama sembuhnya"

Vero: "Iya bawel..." dia pun langsung merebahkan tubuhnya dan langsung tertidur

Caca pun menyelimuti Vero dengan selimut dan mengenggam erat tangan Vero yang tengah tertidur pulas.

Caca: "Sebenarnya, aku sudah mulai suka sama kamu tapi aku belum bisa menerima kamu hingga saat ini"

Karena kelelahan, Caca pun tertidur di samping Vero dengan posisi duduk. Tak lama kemudian, Vero pun membuka matanya dan berusaha menaikkan Caca ke kasurnya meskipun tangannya menahan rasa sakit. Setelah terangkat, Vero pun membagi dua selimutnya kepada Caca. Diam diam ia mengelus kepala Caca.

Vero: "Aku tahu kamu belum bisa menerima aku hingga saat ini. Tapi aku bakal berusaha karena aku yakin kamu lah masa depan aku nantinya" ucapnya sembari mencium kening Caca. Vero pun tertidur sembari memeluk Caca.

Bersambung.........

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
                         THE END 31



🎉 Kamu telah selesai membaca (FaYi) KISAH CINTA SUPIR TAKSI ONLINE ON GOING 🎉
(FaYi) KISAH CINTA SUPIR TAKSI ONLINE ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang