Heyyaaa saya kembali lagii yeaay~
Dah ah capek nyapa trus tiap balik dari goaLangusng saja kita lanjut kisah gajelas ini~
✹✹✹✹
Disisi lain, tepatnya di rumah berkedok menara tempat Mapunzel tinggal. Sang ibu aka nek Reol sedang bersusah payah menenangkan anak kesayangannya itu dari perasaan galaunya gara-gara ditinggal ayang. Beberapa kali nek Reol juga menawarinya makan namun Mapunzel tetap saja menolak. Dia lebih memilih berdiam diri, termenung di dalam kamarnya layaknya seorang NEET.
"Udah deh galaunya, mending kamu makan ini sup gih cepet. Badan kamu udah kurus begitu malah males makan" Pinta nek Reol
"..."
"Ih kamu itu ya, udah ibu bilangin kalau si buronan itu cuma mengincar mahkota yang kamu simpen. Begitu dapet liat kan? Sekarang ayo makan gih cepet!"
"Ga mau..."
"Makan ga!"
"Engga nafsu"
"Hmm? Udah mulai ga nurut ya kamu sama ibu?"
Mapunzel terdiam sebentar. Ia pun membuka kain dengan simbol matahari yang sedari tadi ia genggam dengan tersenyum miris.
"Ngapain juga nurut sama orang yang ternyata bukan ibu kandungku sendiri"
Syok lah nek Reol setelah mendengar kalimat terang-terangan dari Mapunzel. Dalam benak pikirannya, berbagai muncul pertanyaan seperti "Dari mana dia bisa tau?" "Apa penduduk disana memanggilnya pangeran begitu dia sampai?". Mata nek Reol tertuju pada barcode di pipi Mapunzel, setelah itu ia menepuk jidatnya sendiri keras-keras.
'Duh Reol bodoh! Kenapa kamu ga ngilangin itu tanda lahir pas nyulik dia sih. Dahlah' Batin nek Reol.
"Heh! Ngomong apa kamu? Ibu ini jelas-jelas-"
"Aku sudah melihat semuanya!" Bentak Mapunzel.
"Sebenarnya sedari dulu aku sudah ragu dengan sikapmu yang melarangku keluar dari menara ini. Kau hanya tak ingin aku di rebut kembali oleh keluargaku dan hanya membesarkanku karena ingin memanfaatkan kekuatan rambutku ini saja kan?"
Nek Reol terdiam seribu kata. Ia tidak tahu bagaimana ia harus menentang fakta yang akhirnya terungkap itu lagi.
"Ya udah, sekarang kamu mau apa? Pergi nyari buronan itu?" Ucap nek Reol dengan nada meremehkan.
"Itu... Bukan urusanmu!"
"Dia tidak akan kembali lagi. Karena buronan itu akan di hukum mati atas perbuatannya"
Sekarang Mapunzel yang syok. Mata ruby nya terbelalak. Kedua kakinya perlahan mundur seirama dengan gelengan kepalanya tanda tak percaya.
"... Bohong"
"Ngapain juga bohong. Orang ibu yang sengaja bikin kamu sama dia terpisah terus kirim dia ke jebakan supaya ditangkep prajurit kerajaan" Jelas nek Reol dengan muka watadosnya.
"Tidak mungkin..."
"Yah yah yah, terserahlah mau percaya apa engga. Mendingan kamu disini aja deh sama ibu, jadi anak yang baik lagi kayak dulu" Ucap nek Reol sembari menepuk-nepuk pucuk kepala Mapunzel dengan tangannya yang udah berkeriput. Namun buru-buru Mapunzel menghentikannya
"JANGAN SEBUT DIRIMU SEBAGAI 'IBU' LAGI DI HADAPANKU!!"
"DAN JANGAN SENTUH AKU! AKU JIJIK SAMA KAMU! AKU BENCI! AKU JIJIK SAMA KAMU" Bentaknya sembari mendorong kasar nek Reol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mapunzel [Soramafu Tangled AU]
FanfictionMengisahkan tentang petualangan seorang pangeran cantik berambut putih panjang yang mempunyai kekuatan ajaib pada rambutnya itu. Ia tidak pernah keluar pada menara tempatnya tinggal, membuat dirinya begitu penasaran akan dunia luar. Dan pada suatu k...