20%

2.4K 440 4
                                    

Saat bertemu teman-temanku ...

▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬

WAKTU istirahat adalah momen yang paling ditunggu-tunggu semua siswa. Kecualikan anak ambis dan rajin. Kim Dokja yang biasanya langsung ke rooftop atau hanya menghabiskan istirahat dikelas bersama Sooyoung kini mengubah kegiatannya.

Kala bel berbunyi, laki-laki itu sudah stay didepan kelas yang diyakini kelas kembarannya. Han Sooyoung tak ikut Dokja, ia memilih ke kantin untuk membeli makan.

"Eh? Nungguin ya?"

[Name] keluar kelas, berbarengan dengan seorang perempuan yang Dokja tebak teman baru kembarannya.

"Oh [Name] sudah punya pacar, ya? Kalo nggak salah ini Kim Dokja kan?"

Dokja cuma senyum tipis dan mengangguk. Sementara [Name] menggelengkan kepalanya cepat-cepat, "Bukan. Dia itu kembaranku."

"Ah──kembaran? Wah, aku pikir ... maaf, maaf, sudah salah paham."

"Hahaha, nggak papa, Areum."

Dokja menepuk pelan bahu [Name], membuat atensi sang gadis teralihkan. "Ayo istirahat bareng, aku mau kenalin kamu ke temen-temen aku."

"Eh? Tapi ..."

"Nggak papa, [Name]! Aku makan sama yang lain kok, kamu kalo mau makan bareng kembaranmu nggak masalah." Areum langsung berceletuk sesaat [Name] menoleh padanya.

Hati [Name] sedikit tak enak. "Maaf ya, besok kita makan bareng."

"Nggak papa~ Santai~ Kalau gitu, aku duluan ya?"

"Iya."

Areum melesat pergi.

"Ayo." Tangan Dokja menggengam tangan [Name], entah kenapa dia merasa senang sekali.

Dokja tak sabar melihat respon teman-temannya saat mereka tau dia punya kembaran.

▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬

"Uhuy, uhuy, priittt~ Bawa cewek ya sekarang."

Heewon bersiul jahil diikuti kekehan Seolhwa dan kerjapan bingung Hyunsung.

Dokja melepaskan tautan tangan mereka dan kini merangkul bahu yang lebih rendah darinya. Senyum lebarnya terlihat mencurigakan dimata Heewon.

"Teman-teman, kenalin dia──"

"Eh? [Name]-ssi? Ka-kamu disini?"

Sangah yang entah-dari-mana tiba-tiba muncul dengan raut sedikit terkejut. Namun setelah itu dia mengulas senyum ramahnya.

"...Kalo nggak salah, Yoo Sangah, kan?" tebak [Name].

Merasa namanya diingat, Sangah jadi sedikit tersentuh. Mereka belum pernah ngobrol, baru sekali. Itu pun perkenalan nama aja.

"Lho? Sangah juga kenal?" sahut Heewon.

"Iya. Dia teman sekelasku."

Dokja mendatarkan wajahnya. Dia tak mendapat atensi lagi.

BRUK!

"Hai, para madesu!"

"S-Sooyoung-ssi, kalau kamu tendang begitu terus pintunya akan rusak." Hyunsung memberitau.

"Kamu bisa lebih lembut nggak sih?" Dan Sangah itu bisa jadi emosian kalo deket oknum bernama Han Sooyoung.

[Name] melihat sedikit kaget. Orang kayak Sangah yang keliatan lembut, amat feminim dan kesabarannya banyak, bisa sarkas juga.

Dibelakang Sooyoung, Jonghyuk mengekor. Tangan mereka penuh dengan kantung makanan. Beberapa pasti titipan dari mereka yang udah ada dirooftop duluan (re: Heewon, Dokja, Hyunsung.)

Jonghyuk melempar 1 kantung isi makanan kearah Dokja. "Merepotkan." Lalu melayangkan tatapan tajam. Walau begitu, tetep aja mau disuruh.

Dokja menangkap. Beruntung. Kalau nggak tertangkap, udah pasti silahturahmi sama kepala [Name].

"Eh? [Name] disini juga?" Sooyoung memilih mengalah dari perdebatannya dengan Sangah. Dia melihat siluet sosok yang familiar.

Jonghyuk ikut menoleh. Baru sadar ada makhluk lain disamping cumi-cumi.

"Lha? Kenal juga?" Heewon membeo. Kemudian dia menengok ke arah kiri, dimana Seolhwa duduk dengan manis dan kalem.

"Kamu juga kenal dia, Seolhwa?"

Seolhwa menggeleng perlahan. "Enggak, belum kenal. Pacarnya Dokja, kan?"

Tebakan Seolhwa membuat Sooyoung yang tadi makan ramyeon jadi kesedek. Mana pedes banget.

"Makanya pelan-pelan." Sangah berkomentar, tapi karna kasian dia bantuin kasih mineral didekatnya.

"Thanks, babu."

"...??? Minta dikatain."

"Guys, guys. Minta perhatiannya." ujar Kim Dokja yang udah sedikit nggak mood.

Semua menengok. Mendengar seksama apa yang bakal dikatakan oleh si mata duita──koinan ini.

"Dia bukan pacarku tapi dia kembaranku, Kim [Name]."

"..."

"...Bohong, ya?"

▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬

OMAKE!

"Liat, deh. Kadar kecakepannya mirip, lho."

Heewon memasang tampang jijik. "Nggak sama sekali."

"Astaga, [Name]-ssi ternyata kembaran Dokja-ssi? Matanya mirip, sih."

"Halo, salam kenal Kim [Name]. Aku Seolhwa."

"Sa-saya Lee Hyunsung, salam kenal."

"Wah ... dua Kim Dokja. Ini pasti tanda-tanda tanggal tua."

"...HEEWON KENAPA MUKAMU GITUU?!"

▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬

Aku sedikit kecewa ekspresi mereka pada lempeng. Apa karna hawa Jonghyuk udah masuk ke mereka? Tapi untungnya mereka menerima [Name]!

𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒 ⦂ kim dokja, orv.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang