Persamaan kami ...
▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬
"OKE, makanannya udah fix semua, ya?"
"Iya. Cepet pesen sana,"
Sooyoung memberi postur mengusir pada Heewon, membuat gadis berkucir kuda melayangkan jari tengahnya pada pemilik marga Han. Seperginya Heewon, diikuti Hyunsung yang akan membantu membawa makanan.
"Oh iya, omong-omong, kita sekarang jarang jalan-jalan bareng." celetuk Sooyoung.
Mereka menoleh. "Terus?" tanggap Sangah.
Sooyoung mengerinyitkan alis. "Ayo jalan bareng-bareng lagi. Kalian nggak ngerti kodeku, cih."
"Aku ngikut aja." sahut Seolhwa. "Memang mau pergi jalan kemana?"
"Belum terpikirkan."
"Ke toko buku aja." saran [Name].
Sooyoung langsung menggeleng. "Kalian, dua Kim pasti akan menghabiskan waktu disana cuma untuk beli novel dan komik. Nggak, nggak seru."
"Ah! Kau mengingatkanku." [Name] menoleh ke Dokja yang berada disebelahnya, "Nanti pulang sekolah aku mau beli manga Spy x Family. Temenin."
"...Nahkan, para wibu ini."
"Eh, aku ada kok manganya dirumah. Tapi cuma vol. 1 sih."
"Aku mau beli semua."
"Oke, kostum cosplay Anya mau dibeli juga?"
"Liat nanti, hehehe."
"Oi, hentikan pembicaraan perwibuan ini." Sooyoung kembali angkat suara. Protes. "Aku sudah memikirkan dimana kita akan jalan-jalan."
"Dimana?"
"Dirumah Jonghyuk!"
Merasa ditumbalkan, Jonghyuk menatap tajam mereka dengan alis tertekuk. "Kenapa dirumahku?"
"Karna rumahmu besar dan kamu bisa masak. Jadi kita nggak perlu khawatir nasib perut nantinya."
Sooyoung berkata seenaknya. Tapi memang benar, masakan Jonghyuk adalah yang paling luar biasa.
"Ah, ide bagus. Katamu juga kamu punya adek, kan? Aku mau kenalan sama adekmu." celetuk [Name] mengiyakan.
"Oh, yaudah." balas Jonghyuk.
Dokja, Sooyoung langsung terdiam. Tatapan horor dari Dokja mengarah pada dua oknum tersebut.
"Kalian deket?"
"Ya──"
"Makanan datang!"
Heewon dan Hyunsung kembali muncul dengan nampan berisi makanan. Mereka langsung menaruh makanan itu didepan orangnya.
Manik [Name] melihat sesuatu berwarna merah yang menggenang di kuah sup.
"Dokja, kau nggak minta tomatnya nggak usah dikasih?"
Dokja menoleh, "Kau juga lupa bilang."
"Ah, kalian harus tetap makan tomat itu untuk kesehatan tubuh." Seolhwa menyahut.
Seketika wajah Kim Bersaudara tampak tertekan.
▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬
OMAKE!
"Dari raut wajah kalian sepertinya kalian suka tomat. Aku kasih, nih."
"Sooyoung! Jangan!"
"Do-Dokja, aku mual. A-aku ke toilet dulu."
"....Tomat sangat berefek pada kalian ya. Wajah [Name] sampai pucat begitu."
"Habiskan, Kim Dokja."
"Ugh. Ini menjijikan."
▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬
Kami sepakat tomat adalah yang terburuk!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒 ⦂ kim dokja, orv.
Fanfic━( ⌕. ) 𝘁𝘄𝗶𝗻𝘀𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀.𝗰𝗼𝗺 ❛ life is too short to be normal. stay weird. ❜ ©anqethetic.