24

641 30 12
                                    


HALOO GUYSS!!

SORRY GUE NGILANG TIBA-TIBA GITU HUHU😭😭

Gue sibukkk bgt sama rl:) jadi say sorry buat kalian nunggu:)))

Semoga kalian suka sama part ini yaaa😍

ohyaa, jangan lupa votenya😍

HAPPY READING GUYSS

24. Tau?

"Terus, gue harus bilang wow gitu?"

Kini Saras terlihat kikuk, dikiranya Kenya akan diam dengan mata yang berkaca-kaca. Terhasut oleh omongannya, ternyata tidak.

Dikira Kenya cewek yang biasanya nangis-nangis bombay gitu?! Terus berantem sama Venus?! Dan putus? Oh tidak akan!

Karena hidup selama hampir 3 bulan bersama Venus membuat benih-benih cinta muncul dihati mungil Kenya.

Kembali lagi pada dua perempuan tadi, Kenya hanya acuh sambil memainkan kukunya dan Saras yang terlihat tidak tau akan membalas perkataan Kenya dengan apa.

"Udahlah, lo cuman buang-buang waktu gue doang." Kenya kembali berjalan dengan wajah datar.

Belum berjalan 3 langkah, ia rasa tas di seperti ada yang menariknya. Kemudian Kenya membalikkan badan dan menatap orang yang menarik tasnya tadi.

Sedetik kemudian Kenya mendenggus, "lo lagi, lo lagi.. capek gue ngeliat muka badut lo!"

Ucapannya tersebut berhasil membuat Ayka emosi, iya Ayka. Cewek bermuka dempul yang selalu menganggu Kenya dimanapun dan kapanpun.

"Songong amat lo!" sentak Ayka menatap Kenya tajam.

"Huftt, lo tuh kalau ngatain orang gak pernah ngaca dulu ya? Butuh berapa kali gue bilang, kalau kekurangan cermin nanti gue kasih." keluh Kenya seraya menatap Ayka prihatin.

Ayka menggertak giginya, ia menggepalkan tangannya dan berusaha mengontrol emosinya. Ada yang lebih penting dari emosinya sekarang.

Kenya sih santai.

Tiba-tiba suara tawa terdengar dari Ayka membuat Kenya, Saras dan beberapa orang yang menonton heran. Ayka maju selangkah mendekati Kenya.

Berbisik pelan tepat ditelinga cewek itu, "you know Kenya? Gue tau apa dibalik sweater yang lo gunain." Menjauhkan wajahnya, Ayka tersenyum miring menikmati raut wajah tegang Kenya.

Tapi raut tegang tadi segera ditutupi Kenya, ia kini menatap Ayka datar. Seolah tak mendengar apa yang dikatakan cewek bermuka dempul itu, Kenya segera berbalik dan meninggalkan Ayka yang tersenyum puas. Dan beberapa orang yang mengerutkan dahi, mungkin pikiran mereka sekarang adalah. 'apa yang dibisikan Ayka, hingga Kenya diam dan pergi begitu saja?'

•••••••••

Sejak pulang dari sekolah sampai malam ini, yang dilakukan hanya melamun saja, Venus bingung sebenarnya, ia rasa ia tidak merasa ia melakukan kesalahan. Tapi kenapa cewek itu diam saja seperti orang yang banyak pikiran.

Venus keluar dari kamar mandi dengan tangan menggosok rambutnya yang basah, ia habis mandi setelah pulang dari cafe. Kenya tidak jadi ikut ke cafe hari ini. Membuang handuk kecilnya asal, cowok bertelanjang dada itu menghampiri istrinya yang duduk di ranjang sedang membaca novel. Tapi Venus tau bahwa pikiran cewek melayang entah kemana.

"Woii, diem mulu dari tadi." celetuknya tiba-tiba. Ia menelunsupkan kepalanya ke perut buncit istrinya.

"Iiihh jauhan dikit." Kenya menjambak pelan rambut lebat Venus. Tapi Venus tetep kekeh tidak mau menyingkirkan kepalanya dari sana.

"Gamauu." jawabnya. "Kasih tau dulu kenapa diem dari tadi."

Kenya diam tanpa menyahuti.

"Tuhkan.. diem terus. aku ada salah ya?"

Respon Kenya tetap diam, bumil itu malah membaringkan badannya dan menutup mata.

"Sayang.."

"Apa sayang-sayangan segala?!"

"Ahh ciee. Giliran di panggil sayang baru mau nyahut." goda Venus menjawil dagu Kenya.

Kenya tepislah tangan usil cowok itu di dagunya. "gak."

"Bilang aja kali, yang. Kalau mau dipanggil sayang."

"Dihh enggak ya!"

"Kenapa sih kenapa bumil satu ini." Venus bangkit dan duduk menatap Kenya yang tidak mau menatapnya sama sekali.

"Duduk dulu." Venus mengangkat kedua tangan Kenya sehingga cewek itu terduduk dan menatapnya malas.

"Apaaaaa?? aku ngantuk." keluhnya.

"Cerita dulu biar clear, bilang kalau aku ada salah. Jangan diem gini, aku gak tau." Venus mendekat mendekap tubuh mungil istrinya dengan hangat.

"Kamu gak salah." jawab Kenya pelan. Ia juga ikut memeluk erat suaminya, mencari kehangatan disana.

"Ya terus kenapa dieemm aja dari pulang sekolah tadi, hm?"

Kenya menggeleng, dia mulai menutup mata. Entah kenapa saat Ayka bilang kalau 'dia tau'. Pikirannya tidak tenang, ia takut jika Ayka macam-macam. Berusaha untuk tenang dan menepis semua pikiran-pikiran buruk kedepannya.

"Yaudah kalau gak mau cerita, sini aku puk-puk." Tangan sebelah Venus ia gunakan menepuk-nepuk pelan punggung Kenya dan tangan satunya lagi ia buat mengelus rambut cewe itu.

"Dikira aku anak kecil? segala di puk-puk?" dengus Kenya. Padahal mah ya dia suka posisi gini. Dimanja sama suami ciaelahh.

Venus tertawa kecil dengan masih menepuk-nepuk punggu Kenya. "Udahlah tidur aja."

Nyaman dengan posisi seperti ini membuat Kenya seketika terlelap.

Venus menunduk menatap wajah cantik istrinya. Pipinya yang bertambah gemoy menjadi kesukaannya. "ihhh makin gede aja pipinya, jadi mau makan." gemas Venus mengunyel-unyel pipi cewek itu.

Melepas perlahan pelukan mereka, dan menyamankan posisi tidur Kenya agar tertidur nyenyak.

"Sweet dream, love."

Venus membisikkan itu tepat ditelinga Kenya. Setelah memastikan istrinya benar-benar tertidur pulas, Venus mengambil hoodie dan juga tak lupa kunci motornya.

Menutup pintu perlahan.

Venus keluar dari apartemen. Selagi menunggu lift turun ke lantai dasar, cowok itu menelfon seseorang.

"Haloo."

"Gue otw sekarang. Sharelock!"

"hahaha, gue kira lo gak bakal nurutin kata gue hahahaha."

"Bacot! cepetan! gue gak ada waktu banyak."

"Santai santai, udah gue kirim."

Memutuskan sambungan telepon, Venus bergegas menuju tempat yg di maksud si penelpon.

••••••

See you next part💘💅

Thanks for vote and comment💞💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Venus [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang