40.Tsunami

262 7 0
                                    

"Bakar satenya yang bener" ujar Disya sembari membolak-balik sate yang masih dibakar.

"Ini juga udah bener" sela Sisil.

"Bener mata lo, liat tu sate sebelahnya warna item sebelahnya warna putih" tujuk Disya pada sate yang setengah menghitam.

"Lo yang dongo Sya, itu sebelahnya udah dikasih kecap, sebelahnya belum" terang Amel.

Saat ini siswa, ah maksudnya alumni kelas  XII IPS 1 sedang mengadakan BBQan di tepi pantai Lentera, untuk merayakan kelulusan mereka.

"Ra, itu sosis kenapa lo potong-potong?"  heran Disya.

"Ara mau bikin seblak" jawab Dara yang sedang memotong kecil-kecil sosis bakar.

"Itu sosis bakar Ra, bukan sosis buat seblak" gemes Disya ingin mencongkel otak Dara.

"Sama aja, sama-sama panjang" ujar  Dara sembari memperhatikan sosis ditanganya.

"Seterah lo, seterah" pasrah Disya.

"Udah Sya lo jangan teriak-teriak mulu, nanti setan penunggu pantai pada bangun semua" celetuk Sisil.

"Emang disini ada setanya?" tanya Dara penasaran.

"Banyak Ra, rumornya pantai ini bekas pembantaian zaman penjajahan dulu" ujar Sisil menakuti-nakuti Dara.

"Mana-mana?? Ara mau liat Setannya" tanya Dara antusias.

"Kalo bisa tuyul Sisil, biar nanti Ara suruh nyari duit" ujar Dara berbinar.

"Yang ada tuyul sawan sama lo Ra" celetuk Rian.

"Eh, eh kalian tau engga, empok Ijah penjaga kantin mau nikah" celetuk Sisil, memulai acara gibahnya.

"Empok Ijah janda anak dua? yang kalo  ngomong bibirnya maju lima senti?" tanya Beni penasaran.

"Hooh, gue kemaren ketemu di fotocopyan, mereka lagi cetak spanduk" jawab Sesil.

"Lah kok spanduk bukan undangan?" tanya Dara yang kebetulan otaknya sedang nyambung dengan acara gibah kali ini.

"Mau dipasang di pertigaan jalan, biar hemat katanya" jelas Sisil.

"Wah patut ditiru idenya" celetuk Beni.

"Emang kawin sama siapa?"

"Nikah, Sya" koreksi Bintang.

"Emang nikah sama kawin apa bedanya Bintang?" tanya Dara menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Eh, hah apa Ra?" tanya Bintang gelagapan.

"Emang kawin sama nikah apa bedanya?" ulang Dara.

"Em, lo tanya aja sama pacar lo, ah iya lo tanya aja sama Beni" jawab Bintang.

Uhuk uhuk

Beni yang disebut namanya seketika langsung tersedak ludahnya sendiri.

"Emang bedanya apa?" tanya Dara masih penasaran.

"Em,,,, kalo nikah itu untuk manusia nah kalo kawin itu untuk hewan" jawab Beni setelah berpikir cukup lama.

"Jadi, kalo....."

"Woy, woy gelar-gelar daun pisangnya! udah mateng nih" titah Bintang memotong ucapan Dara agar tidak bertanya lebih jauh lagi.

"Siap ibu bendahara" ujar Beni segera bangkit, sebelum Dara kembali bertanya macam-macam.

Nasi, sate, sosis bakar dan sambal kecap lengkap dengan lalapan timun telah tersusun rapih diatas daun pisang yang telah digelar.

"Selamat makan" ujar mereka kompak sebelum makan.

Bintang Orion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang