J 1

763 31 0
                                    


PLAK!

" KAMU TUH JADI ANAK HARUSNYA BERGUNA! JANGAN SELALU BUAT MASALAH! SAYA CAPEK NGURUSIN KAMU JEHIAN!"

" Ma-maaf buna I-ian gak sengaja bu____"

" APA? KAMU MASIH MAU NGELAK HAH!"

PLAK!  PLAK!  BRAK

" SEHARUSNYA KAMU YANG PERGI DARI KEHIDUPAN SAYA!"

PRANK....

" Akh....hiks hiks... Sakit buna jangan pukul Ian, maafin Ian buna hiks....kepala Ian sakit ayah hiks maafin Ian...."

" A-abang ____"

" Ganggu aja lu ban*sat! "

" Gara-gara lo ayah pergi anj*ng! "

" Paan si lu!"

" Anak gak tau diri!"

" Dengan lu minta maaf apa ayah bakal balik? Apa semuanya bakal balik lagi kayak dulu? Gak kan!"

" Hiks Ian bahkan gak tau kenapa ayah pergi, Ian gak tau kenapa ayah tinggalin Ian buna sama abang. Ian harus apa ayah... Ian gak inget, Ian udah coba buat inget apa yang buat mereka benci sama Ian dan apa yang buat ayah Pergi tinggalin kita. Ian udah berusaha yah...tapi kepala Ian selalu sakit, kepala Ian sakit yah...kalau Ian coba buat inget semuanya."

" Eh... Ada anak yang gak dianggep keluarganya ni...."

" Ahahaha anak gak tau diri! "

" Pantes gak dianggap keluarga,.....anak pembawa  si*l si."

" Abang ny aja malu anjir punya adek kek dia!"

" Kasian gak dianggep."

___________________________________

TAP     

TAP       

TAP

Suara langkah kaki menuruni anak tangga mengalihkan atensi mereka yang sedang sarapan.

" Heh cepet pergi!, jangan ganggu mood kita sarapan!"

" I-ian pamit sekolah Buna abang."

Tak!

Suara sendok ditaruh dengan keras

" Saya gak peduli! Cepet kamu pergi! Gak usah bikin saya emosi pagi-pagi dengan liat wajah kamu itu! "

Dia Jehian Arkana Arnandra putra bungsu keluarga Arnandra. Jehian seorang remaja laki-laki yang harus merasakan pahitnya kehidupan, Yang harus merasakan di benci oleh keluarganya sendiri entah apa yang ia perbuat ia tidak tahu, lebih tepatnya ia tidak mengingatnya barang sedikit pun.

Ayahnya pergi tidak tahu kemana, mereka bilang ayahnya pergi karena ulahnya, entahlah ia tidak tahu. Tapi iya selalu berusaha mencari tau sebab akibat semua yang menyebabkan keluarga nya membenci nya ,serta sang ayah yang pergi meninggalkan nya berserta Buna dan abangnya.

Untuk sekarang Jehian tidak memiliki siapapun, tidak mempunyai seseorang yang bisa ia percaya untuk mendengar ceritanya dan untuk mendengarkan keluh kesah yang ia rasakan.Tidak ada yang menolongnya ketika ia terluka entah karena pukulan dari Buna nya , hukuman dari abangnya atau bahkan temannya. Tidak dirumah tidak disekolah dirinya selalu mendapatkan luka, entah itu secara fisik atau pun mentalnya.

I Don't Know || Jehian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang