J 12

272 29 4
                                    


Jehian terus berlari menyusuri jalan, ia benar-benar terkejut. Kenapa harus seperti ini, apa lagi yang Tuhan rencanakan untuk nya. Tidak bisakah ia bahagia? Haruskan ia yang mengalami ini? Baru saja ia berbaikan dengan para abangnya, namun kenapa hal ini harus terjadi?

Jehian berhenti di sebuah jalan yang sepi

" ARRRGGGHHH ANJ*NG! BAN*SAT! AAARGGHAAAA hah... Hah... Hiks... Kenapa! Kenapa! Hikss... Gak mungkin... Gu-gua bukan anak ayah Dirga? ANJ*NG! "~ujar frustasi Jehian, lalu mendudukkan dirinya di trotoar pejalan kaki yang sepi

" Hiks... Ayah maafin Ian yah... Maafin Ian... Maaf Ian udah buat ayah pergi... Hiks maaf Ian udah masuk ke kehidupan ayah Buna sama abang... Mungkin kalau Ian gak ada ayah bakalan terus sama buna. Ayah Buna sama abang pasti bahagia, lu emang udah jadi penghalang kebahagiaan mereka Jehian! Lu emang harus pergi dari kehidupan mereka! Arrrggghhh benci banget gua b*ngsat! " ~ujar Jehian lalu mengacak rambutnya

" Ssshhhh ugh... Kepala gua sakit... Aaarrghh... Aaaa... "

Dari kejauhan terlihat beberapa pemuda laki-laki yang sedang berjalan-jalan tidak jauh dari tempat Jehian berada.

" Woyy liat siapa tu? Kek kenal gak si? "

" Hmm kebetulan banget, samperin lah... Dah lama kan kita gak jumpa sama tu anak."

" Yoi... "

Mereka menghampiri Jehian yang duduk di trotoar pejalan kaki, sambil memegang kepalanya.

" Hai Jehian..."

Jehian mendongak

" B*ngsat! Kenapa harus ketemu si asu! "  ~batin Jehian, lalu berdiri

" Huh... Udah lama ya kita ga ketemu. Apa kabar Jehian? Oh pasti baik dong... "

" Keknya enggak deh bos, liat aja penampilan nya rambutnya noh liat. berantakan! "

" Em ngapain lu di sini? Di usir lu? "

" Bukan urusan lu! "

" Iya... Si bukan urusan gua, tapi... Karena kita masih punya urusan. Jadi... Lu sekarang urusan gua! "

" Bisa gak si anj*ng lu semua gak usah ganggu gua!? "

" Ya. Setelah kita...puas bales yang selama beberapa bulan ini kita tahan. "

" Apa! Lu mau apa! "

BUGHH

" Ini yang gua mau! Pengang dia!"

" LEPASIN GUA ANJ*NG! "

BUGHH

" Gara-gara lu b*ngsat! Kita dikeluarin dari sekolah! "

DUGHH

" Gara-gara lu gua habis-habisan di marahin ayah gua! "

BUGHH

BUGHH

BUGHH

" Gara-gara lu semua motor mobil, fasilitas yang gua punya ayah gua sita! B*NGSAT! "

" Emm ahahahaha lu... Hah... Itu semua karena ulah lu! Lu pantes dapet itu! "

" BANGS*T! "

DUGH

BUGHH

" AKH... LEPASIN GUA! "

Jehian memberontak, ia menendang Raska yang didepannya, juga Fiki dan Adit yang menahannya. Jehian berhasil melepaskan dirinya.

Jehian ingin pergi namun tangannya di tahan oleh Raska.

" BERANI LU! GUA BELUM SELESAI A*JING!"

" LEPASIN GUA BAN*SAT! " ~ujar Jehian, lalu mendorong Raska

I Don't Know || Jehian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang