03 (Chapter Flashback)

118 11 5
                                    

'Sampai mana garis bertahan..?'


Rasa sakit bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Sugawara tak menampik kenyataan bahwa hal itu bisa terjadi kapan saja.

Bagi omega rasa sakit menyiksa tak pernah menjaga jarak. Namun bukan berarti ia menormalkan situasi yang ia alami. Sekujur tubuhnya terasa panas. Dan didepannya terdapat alpha dominan yang setia mencumbuinya.

Entah berapa banyak gigitan yang dilayangkan Ushijima berusaha menandai. Naluri alpha yang tengah rut memang menguasai otak besar pria dingin itu. Seberapa kali alpha itu mengginggit akan terasa sia-sia karena mereka masih sama-sama remaja.

Sugawara mengenal pria ini sebatas kapten Shiratorizawa dan bernama Ushijima Wakatoshi. Ia tak berharap Ushijima mengenalnya. Apa yang bisa diharapkan dari omega rendahan sepertinya.

Situasi mempertemukan mereka dengan cara yang kejam. Dipertemukan dalam konteks saling membutuhkan berkat hasrat biologis bukan hal yang bisa dikatakan baik.

Sugawara tak menyalahkan Ushijima sama sekali karena mereka memang berada diposisi saling membutuhkan.

Air matanya masih setia mengalir bahkan disaat kesadaran akalnya muncul bersama dengan Ushijima. Lengannya terasa lemas mengusapi air mata. Kedua kakinya menjuntai tak bertenaga dipangkuan kapten Shiratorizawa.

Ia bisa merasakan nafas Ushijima mengenai rambutnya. Ia ingin marah namun pada siapa. Memukuli pria didepannya tak akan mengembalikan keadaan.

"Maaf..." Ushijima menatap omega didepannya. Sugawara mendongak menatap pria itu. Sejujurnya ia terkejut mendengar pria datar dan terkesan egois itu mengucapkan maaf.

Sugawara menunduk tak mampu mengatakan apapun. Perlahan tangan besar itu merengkuhnya dalam pelukan. Ia bisa mendengar dengan jelas detak jantung yang perlahan normal.

"Aku tak bisa bersikap manis. Tapi aku tahu kau merasa sakit kali ini. Semuanya akan baik-baik saja nomor dua Karasuno."

Sugawara yang bermuka murung seketika terkejut ia tanpa sengaja menutup mulutnya menahan tawa.

"Kenapa kau tertawa...?" ucap Ushijima heran. Baginya omega adalah makhluk yang aneh. Mereka memiliki mood swing yang ekstrim. Oleh karena itu ia lebih suka berhubungan dengan beta atau alpha.

"T-tidak...Hanya saja sedikit aneh kau memanggilku seperti itu."

"Lalu..."

Sugawara menghindari tatapan Ushijima ia melirik kesamping melihat sekat bilik toilet. Entah mengapa setiap bertatapan dengan pria itu ia merasa terintimidasi.

"Emm...bisakah kita pulang sekarang...?"

Ushijima hanya mengangguk dan menggendong Sugawara keluar bilik toilet.

"Turunkan aku. Aku bisa jalan sendiri."

"Kau yakin..."

"Tentu saja..."

Saat kedua kakinya menapak lantai Sugawara seperti tersetrum tak mampu berdiri. Tubuh bagian bawahnya terasa nyeri.

"Sudah kubilang. Aku lebih tau darimu"

*
*
*
*
*

Sugawara menatap kosong dinding apartemennya. Merantau jauh dari keluarganya dipanti karena yayasan memberikannya beasiswa di Karasuno. Tak ada yang bisa memeluknya seperti dulu.

Apa yang dikatakan Ushijima masih terngiang di kepalanya. Ia tak menaruh harapan Ushijima akan memperlakukannya amat buruk ataupun lembut. Pria itu dengan gentle meminta maaf dan mengantarnya pulang. Mungkin itu hanya sebatas formalitas.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang