Jangan lupa vote dan komennya
(≧▽≦)Tubuh yang mulai lemas dan suhunya yang mulai menurun membuat (name) merasa bahwa ini adalah akhir dari penderitaan nya, ia tidak memikirkan akan masuk mana dia di akhirat nanti
Tapi yang penting adalah dia bebas dari penderitaan yang diberikan klan zenin, lagipula (name) sudah yakin tak ada yang peduli dengan hidupnya
Saat ingin memejamkan mata, pintu kurungan tiba-tiba terbuka, tentu saja itu dibuka oleh penjaga
"(Name)-san, naoya-sama memanggil mu di ruangannya" kata salah seorang dari mereka
"Untuk apa?" (Name) menjawabnya dengan dingin dan tatapan mata yang tajam
"Saya tidak tahu pasti, jadi silahkan keluar, dan ke ruangan naoya-sama"
(Name) mendecakkan lidah kesal karena ia hanya bisa menurut saja tanpa melawan, apalagi sekarang yang memanggilnya adalah calon ketua zenin yang baru
(Name) pun menurut dan segera meninggalkan kurungannya, ia kira ia akan berjalan sendiri ke ruangan naoya, namun tidak, 2 penjaga mengawasinya di samping kanan kiri gadis itu
Padahal ia sudah merencanakan, jika tak mati disini berarti harus kabur, tapi sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya
Sampai di ruangan naoya, (name) di perintahkan untuk masuk sendiri saja karena itu perintah naoya
(Name) membuka pintu dan mendapati calon ketua zenin itu sedang berdiri sambil bersedekap di depan dinding kaca besar yang langsung mengarah ke taman tempat latihan bela diri
"Yo (name)-chan~, bagaimana rasanya dikurung hampir 1 bulan di bawah tanah tanpa makanan?" Ucap Naoya dengan nada meledek ala dia
"Tch, kalau hanya ingin menanyakan itu, kenapa tidak kau saja yang berkunjung ke bawah tanah sialan!?" Jawab (name) kesal
"Wow, mulut wanita tidak boleh kasar loh, dan ngomong-ngomong soal kenapa tidak aku saja yang ke bawah tanah karena aku tidak ingin bajuku kotor hanya karena menjenguk seorang gadis malang" mulut naoya seperti tidak ada batasnya jika meledek atau memaki, itulah yang membuat dia ditakuti seluruh anggota klan zenin
"Tch, bajingan!" Umpat (name) di depan naoya
"HAHAHAHAH!, bajingan katamu?, Bukankah kau lebih bajingan nona zenin (name)?"
"Mengatai atasan mu dengan kata tak sopan, lalu membantah perintah orang tuamu, dan yang lebih parah, mencoba kabur dari klan" lanjut naoya
"Basa basi mu ini sungguh membosankan, cepat katakan!, Kau mau apa dariku sialan!"
"Fufufu, tidak banyak" naoya berjalan beberapa langkah untuk mendekati (name) dan menghapus jarak diantara nya dan gadis itu
"Jadilah istriku, dan kau akan kubebaskan dari kurungan bawah tanah yang kotor itu untuk selamanya"
"Ha!?, Apa-apaan itu!?, Kau pikir aku akan langsung luluh dan menjawab, 'ya, aku mau', begitu!?"
"Kau tak mau?, Ck, dasar picik!" Naoya menendang muka (name) tepat di pipinya sampai (name) menabrak dinding di sebelahnya
"Pikirkan baik² lagi jawabanmu itu!" Setelah mengucapkan itu, naoya pergi meninggalkan ruanganny dan juga (name) yang masih kesakitan sambil memegang pipinya
"Semua orang sama saja" kata (name) sambil mencoba untuk berdiri lalu keluar dari ruangan
(Name) lalu diantarkan lagi ke kurungan penuh penderitaan yang sudah menjadi rumah bagi dirinya
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Sekitaran tengah malam menuju dini hari, malam yang biasanya sunyi dan tenang, sekarang sedang berubah menjadi seperti tempat perang yang ramai dan tak bisa dihentikan kecuali ada yang menang
"Oi kalian!, Cepat bantu diatas, tuan naobito dan tuan naoya sedang berdebat!" Teriak seseorang yang sepertinya ia adalah penjaga di lantai atas
"Lalu bagaimana dengan tahanan ini?" Tanya penjaga (name)
"Biarkan saja dia, dia juga tidak mungkin bisa keluar"
Kedua penjaga kurungan bawah tanah itupun saling menatap terlebih dahulu sebelum naik ke lantai dasar
(Name) melihat ke luar kurungan, wah, sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padanya sekarang, salah satu penjaga itu dengan ceroboh menjatuhkan kunci pembuka kurungan
"Ini keberuntungan?" Gumam (name), ia langsung mengambil kunci nya yang tak jauh dari pintu penjara ini
Btw kurunganya kayak gini ya (tapi ada tambahan kamar mandi tertutup nya)
Setelah mengambil kunci dan membuka pintu penjaranya, (name) buru² keluar lalu mengunci pintu nya kembali
Ia berjalan tanpa suara ke tangga untuk melihat situasi lantai dasar, tak banyak orang atau bahkan tidak ada orang sedikit pun karena mereka sibuk melerai ketua naobito dan naoya di lantai 2
(Name) tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan segera lari ke pintu depan, namun na'as, seorang penjaga di depan kediaman masih ada walau hanya 2
Untunglah (name) sudah cukup jago bela diri, jadi ia hanya berjalan santai ke depan seperti biasa, 2 penjaga itu memergokinya karena keluar dari kediaman dengan santainya
(Name) dengan lihai menggerakkan kakinya untuk menendang kedua penjaga tersebut, dan ya, dia berhasil
Satu penjaga terbaring lemas karena perutnya ditendang, yang satunya lagi kesakitan dan sepertinya sedang meratapi 1 giginya yang lepas sambil memegang pipi karena ditendang tepat di wajah seperti yang naoya lakukan siang tadi
Dengan cepat (name) buru-buru lari keluar dari pagar, namun karena belum makan ia jadi kekurangan energi dan berhenti ditengah jalan, tapi untunglah ia sudah cukup jauh dari kediaman zenin
(Name) jatuh terbaring tepat di depan sebuah gedung yang sepertinya adalah sekolah
"Oii suguru kau curang!" Terdengar suara tak jauh dari tempat (name) terbaring
Siluetnya pun muncul tapi sayang, (name) sudah hampir kehilangan kesadarannya
"Tolong, selamatkan aku-"
Tbc...
Nyambung ga?, Kalo ga nyambung ya maaf ya🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
He Who Understand Me (G. Suguru x Reader)✓
Fanfiction↳˳⸙;; ❝ He Who Understand Me ᵕ̈ ೫˚∗: Tersiksa dan dikurung di penjara bawah tanah, itulah nasibnya saat ini, zenin (name), seorang gadis yang berencana untuk kabur agar mendapatkan kehidupan yang normal seperti orang pada umumnya Apakah dia berhasil...