Revanda Kamila, lahir di Jakarta pada tanggal 19 Maret 2005. Memiliki postur tubuh yang langsing dengan tinggi badan 155cm berkulit putih dengan rambut panjang dan berponi. Revanda Kamila, siswi kelas 11 SMA Putih . Memiliki 3 orang sahabat bernama Mila, Diana dan Raina. Revanda Kamila dikenal dengan sapaan Reva, siswi pintar yang disayangi dengan guru-guru dan sudah berkali-kali mengharumkan nama sekolah. Reva sering mengikuti perlombaan akademik maupun non akademik. Reva adalah tipe siswi yang mudah bergaul, ramah, sopan, baik, dermawan hampir seluruh siswa-siswi di SMA Putih menyukai dan mengagumi Reva. Namun sayangnya Reva tidak mau terlibat dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) entah apa yang membuat Reva tidak mau bergabung dengan Organisasi tersebut.
"Rev, dicariin bu Dewi tuh" Ucap Mila yang baru datang setelah memesan Bakso di kantin.
Reva yang sedang menyantap makanan yang ia bawa dari rumah pun menoleh kearah Mila "Iya Mil, gue tau ko. Bu Dewi tuh nyuruh gue gabung ke OSIS Mil. Lo kan tau gue ga tertarik sama OSIS"
"Kenapa ga dicoba aja sih Rev? Lo kan pinter, sekolah kita butuh OSIS kaya lo" Ucap Diana.
Mila menganggukan kepala bertanda setuju dengan ucapan Diana "Nah iya tu Rev, lagian lo kan tau Rev kalo OSIS di sini Cuma pengen numpang tenar aja. Hasil kerjanya gaada yang berhasil. Proker mereka gaada yang berhasil Rev"
Reva menghela nafasnya "yaudah kalo gitu kalian aja yang jadi OSIS".
"Yaelah Rev, dari dulu kita juga udah nyoba ikut tesnya kali. Tapi kita ga kepilih. Nah lo? Ga perlu ikut tes langsung dipilih sama Bu Dewi. Lo tau kan? Bu Dewi ini pembina OSIS" Ucap Raina
Reva menggelengkan kepalanya "Ga ah, kalian tuh sama aja tau ga. Gue ga suka dipaksa-paksa kaya gitu. Pokoknya gue gamau tuh yang Namanya gabung ke OSIS. Kalo gue disuruh untuk ikut lomba gue mau. Tapi kalo gabung ke OSIS ga deh. Makasih".
Mereka melanjutkan makannya. Reva benar-benar kesal dengan ketiga sahabatnya, ia sangat tidak suka jika dipaksa dengan apa yang tidak ingin ia lakukan. Tapi Reva tetap sayang dengan ketiga sahabatnya. Memang benar OSIS di sekolah ini membutuhkan dia, tapi ia sangat tidak tertarik untuk bergabung. Ketika mereka sedang menyantap makanannya datanglah seorang laki-laki memberikan secarik kertas yang berisikan undangan ulang tahun.
"Haii Panda" sapa laki-laki itu kepada Reva
Reva melihatnya sinis "Sa, Lo bisa ga si gausah manggil gue Panda terus? Lama-lama gue gamau ah temenan sama lo lagi."
"ehhh santai santai. Jangan marah-marah dong Rev, lagian kan nama lo Revanda masa gue ga boleh manggil panda" Ucap Angkasa
Mila menarik kertas yang dipegang oleh Angkasa "Kalian berdua tuh udah temenan dari TK tapi kelakuan kaya kucing sama tikus tau ga? Berantem terus. By the way ini udangan apa sa?"
Angkasa menunjukan udangan itu "undangan ulang tahun gue dong. Dateng ya kalian. Jangan lupa bawa kado special buat gue. Khusus neng Raina gausah bawa kado juga gapapa, abang bakal tetep nerima kedatangan neng Raina walaupun dateng dengan tangan kosong".
Mila melemparkan undangan tersebut "Yehhhh cumiii, sa ae lo gombalin temen gue"
Angkasa tertawa "Yaudah pokoknya dateng ya, kalian harus dateng. WAJIBBB" tekannya.
"Siapa aja yang lo undang sa?" Tanya Diana.
"Ga banyak sih, Cuma kalian sama temen-temen gue aja, you know lah. Nathan dan kawan-kawan" Jawab Angkasa
"ada dresscodenya ga ?" Tanya Raina
"Ga ada dresscode dresscode an neng Raina. Kamu pake baju apa aja tuh tetep jadi Wanita paling cantik di mata abang Angkasa" Ucap Angkasa lalu mendapat lemparan tisu dari Reva.
"udahhh Angkasa gue muak banget denger lo godain Raina terus. Ya, nanti gue sama yang lain dateng ko. Udah deh lo ganggu kita makan tauu, bentar lagi masuk nih. Makanan kita belom pada abis gara-gara lo ganggu" Ucap Reva seraya mengusir Angkasa agar cepat pergi dari meja mereka.
Angkasa lagi-lagi tertawa "Yaudah itu aja sih yang mau gue kasih tau ke kalian. Gue cabut ya".
Angkasa pun berjalan meninggalkan meja mereka. Namun, selang beberapa detik angkasa Kembali lagi
"NGAPAIN LAGI SIH ANGKASA?!" omel Mila
Angkasa memberikan jari berbentuk hati kepada Raina "I love you neng Raina, abang tunggu dikelas ya"
Angkasa lalu berlari pergi meninggalkan kantin sebelum Mila melemparkan botol kecap ke kepalanya. Raina melihat kepergian Angkasa dengan pandangan yang mengikuti arah Angkasa pergi.
"Kalo suka sama Angkasa jangan lo tolak terus kali Rai. Dia udah berkali-kali nembak lo tapi selalu lo tolak. Jangan jual mahal lah, nanti kalo Angkasa jatuh cinta sama cewe lain hati lo malah sakit banget" Ucap Diana yang berhasil melepaskan pandangan Raina ke Angkasa.
*************
Jam menunjukan pukul 14.30, Reva yang sedang menulis catatan Sejarah terkejut dengan lemparan kertas yang berasal dari Angkasa. Reva menoleh kebelakang dan melemparkan kertasnya Kembali namun Reva salah sasaran. Bukan Angkasa yang terkena lemparan kertas tersebut melainkan Nathan. Reva yang tau kertas tersebut tak tepat sasaran langsung membalikan badannya Kembali dan menghadap kedepan. Raina yang juga sedang menulis catatan sejarah menoleh kearah Reva.
"Kenapa?" Tanya Raina.
"Gue lempar kertas yang dilempar sama Angkasa, tapi bukan Angkasa yang kena" Jawab Reva dengan menundukan wajahnya
Raina melebarkan matanya "jangan bilang kena Nathan"
Reva hanya menganggukan kepalanya dengan rasa takut. Nathan Alfaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANTHAN
Teen FictionKisah 2 remaja yang memiliki perbedaan. Akankah mereka berakhir bersama? Revanda adalah seorang remaja perempuan, yang memiliki prestasi yang banyak. Pintar, baik disenangi banyak orang. Memiliki keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang. Nathan ad...