KELUARGA ?

2 1 0
                                    

Setibanya di rumah sakit. Reva dan Nathan langsung ditangani oleh dokter, mereka berada di IGD. Raina, Jordi, Bimo dan Wira menunggunya di depan ruangan. Raina masih sedikit syok dengan kejadian hari ini, ia tampak tidak tenang. Raina sudah menghubungi Anita untuk segera datang ke rumah sakit. Namun Raina tak memberikan alasan yang jelas kepada Anita tentang keadaan Reva dan mengapa Reva bisa masuk rumah sakit.

Anita yang sudah tiba di parkiran rumah sakit, langsung berjalan menuju IGD. Ia melihat Raina dan yang lainnya sedang duduk di ruang tunggu. Ia menghampiri Raina.

"Reva kenapa Rain? Ada apa? Ko bisa sampe masuk rumah sakit gini" Tanya Anita cemas dengan kondisi anaknya

"Tante tenang dulu ya, Reva masih ditangani sama dokter" Raina berusaha menenangkan Anita

Angkasa, Galih dan Alex pun tiba di rumah sakit. Angkasa melihat sudah ada Anita di sana, ia segera menghampiri Anita. Anita yang melihat kedatangan Angkasa langsung berdiri dan meminta penjelasan kepada Angkasa.

"Angkasa, Reva kenapa? Tante kan sudah titipin Reva ke kamu. Kenapa kamu ga jagain dia?"

"Tante, nanti Angkasa jelasin ya. Sekarang tante tenang dulu. Kita tunggu kabar dari dokter" Angkasa mengajak Anita untuk duduk dan menenangkan diri.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" Tanya Angkasa

"Kondisi Nathan cukup baik, namun untuk Reva lengan bagian kanannya mengalami patah tulang. Untuk beberapa bulan kedepan ia harus menjalani perawatan hingga kondisi tulangnya membaik" Ucap dokter.

"Apa boleh kita masuk ke dalam dok?" ucap Angkasa

"Silahkan, namun hanya beberapa orang yang dapat masuk" dokter mempersilahkan

"Terima kasih dok" ucap Angkasa

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu" dokter berjalan meninggalkan mereka

Anita, Raina dan Angkasa masuk ke dalam ruangan. Anita melihat tangan Reva yang sudah dibalut dengan gips. Ia tak bisa menahan air matanya. Raina mengelus punggung Anita, berupaya untuk menenangkannya. Anita dan Raina menghampiri Reva sedangkan Angkasa menghampiri Nathan.

"Kamu kenapa bisa begini sayang? Siapa yang buat kamu begini. Ya tuhan, anak mamah satu-satunya dibuat seperti ini" Anita tak kuat menahan tangisnya, rasanya ia hancur sekali. Merasa tak bisa menjaga putrinya dengan baik.

Reva tersenyum kearah Anita "Reva gapapa ko mah, paling sebentar lagi tangan Reva juga udah sembuh. Mamah gausah khawatir ya"

"Ayo, kamu cerita ke mamah. Siapa yang buat kamu begini sayang? Apa mamah perlu lapor polisi?" Anita benar-benar khawatir dengan keselamatan anaknya

"Mah, udah ga perlu ya. Mamah tenang aja, tadi Reva juga di tolong sama Nathan, sama Angkasa juga" Ucap Reva menenangkan

Anita menoleh kearah sampingnya, melihat brankar sebelah Reva. Ada Nathan di sana. Ia segera menghampiri Nathan.

"Terima kasih ya Nathan, Angkasa. Kalian sudah menolong anak tante satu-satunya"

"Sama-sama tante" ucap Nathan singkat

"Sama-sama tante, inikan kewajiban Angkasa sebagai sahabat Reva. Angkasa udah janji ke tante buat selalu ngejaga Reva" ucap Angkasa

"Kalian tau siapa yang sudah melakukan ini semua?" Tanya Anita kepada keduanya.

Namun mereka hanya diam saja, tak mau masalah ini menjadi lebih rumit. Reva segera memanggil Anita

"Mah, biarin aku sama Nathan istirahat dulu ya. Mamah tenang aja, aku gapapa ko"

REVANTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang