MENCARI TAU

8 2 0
                                    

Pagi hari, Reva sedang mengikat tali sepatunya di teras rumah. Ia sudah rapih dengan pakaian seragamnya. Anita sedang menyirami tanaman. Anita memang suka mengoleksi tanaman hias di rumahnya. Sebelum ia berangkat ke butik, ia harus memastikan tanamannya sudah disiram dan diberi pupuk agar tidak layu dan mati.

"Seger ya mba, pagi-pagi nyiramin tanaman. Jadi sejuk rumahnya" ucap seorang Wanita yang mengenakan pakaian rapih. Wanita itu adalah Ajeng, tetangga Reva.

"ehh, mba Ajeng. Iya nih mba. Seger banget kalo pagi-pagi nyiram tanaman tuh. Mau berangkat ngajar ya mba?" Ucap Anita dengan ramah

"Iya nih mba. Mari mba Anita, Reva" Ucapnya seraya tersenyum.

Reva tersenyum kepada Ajeng yang sudah pergi berjalan ke depan komplek.

"Tante Ajeng ngajar dimana mah?" tanya Reva kepada Anita

"SMP Perwira" jawab Anita

Reva mengingat sesuatu tentang SMP Perwira "serius mah? Udah berapa lama?"

Anita yang telah selesai menyirami tanaman menghampiri Reva "iyaa, mungkin sudah 5 tahun. Memang kenapa Rev?"

Reva menggelengkan kepalanya "Ga ko mah, tanya aja. Kalo gitu Reva berangkat dulu ya mah. Takut telat"

Reva menyalami tangan Anita dan bergegas berangkat ke sekolah. Reva menuju ke sekolah menggunakan Bis Sekolah. Ia menunggu di halte depan komplek bersama dengan para pelajar lainnya. Sebenarnya Anita memperbolehkan Reva membawa mobil ke sekolahnya. Namun Reva tidak mau. Ia lebih suka berangkat menggunakan bis sekolah. Bis tersebut sudah tiba di halte. Reva dan pelajar lainnya pun menaiki bis tersebut.

**********

Nathan pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda motornya. Nathan tidak sendirian, ia pergi ke sekolah bersama dengan kelima sahabatnya. Sebelum berangkat ke sekolah, biasanya mereka berkumpul di rumah Angkasa. Rumah Angkasa memang bisa disebut sebagai basecamp mereka. Nathan dengan kelima sahabatnya sudah sampai digerbang sekolah, mereka memelankan laju motornya ketika memasuki gerbang sekolah. Nathan tak sengaja melihat Reva sedang berjalan menuju Gedung sekolahnya.

"Cantik ya Than?" Tanya Angkasa setelah memarkir motornya.

Seperti biasa Nathan tak menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak penting. Setelah memarkir motornya, mereka pergi memasuki Gedung sekolahnya itu. Di koridor sekolah Jordi melirik ada gadis cantik yang berdiri di depan ruang kelas

"Gila, cakep bener tuh cewe" Ucap Jordi

Wira ikut memandangi gadis tersebut "Bening bener dah"

"Namanya Cindy, kelas 12 IPS. Bisa dibilang dia orang paling hits di sekolah ini. Denger-denger dia lagi ngincer anak kelas 11, cume gue gatau siapa yang dia incer" Ucap Bimo

Nathan dan kelima temannya melewati gadis tersebut. Cindy terus melihat mereka, tapi ia tak melihat semuanya hanya satu yang ia lihat. Seseorang yang ia incar.

"Dia ngeliatin kita bro, wah jangan-jangan dia suka sama gue nih" Ucap Galih kepada teman-temannya.

Angkasa yang berjalan tepat dibelakang Galih mendorong pelan tubuh Galih "Yeee.. pede banget lo Gal. Gue kayanya tau nih yang diincer tuh cewe siapa"

"Siapa?" Ucap Jordi, Wira dan Galih secara bersamaan

Angkasa tak menjawab dengan kalimat. Ia hanya menunjuk salah seorang dari mereka, Nathan.

**********

Saat istirahat tiba, Reva mencoba memberanikan diri untuk menghampiri Nathan di balkon depan kelasnya. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, ia ragu tidak jadi menghampiri Nathan. Sepertinya ia harus tau tentang Nathan dari teman dekatnya, Angkasa. Reva pergi menuju kantin untuk mencari Angkasa. Ia melihat Angkasa sedang duduk Bersama dengan Galih, Jordi, Wira dan Bimo di kantin. Reva menghampiri mereka.

REVANTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang