PENASARAN

10 5 0
                                    

Nathan Alfaro, Reva mengetik nama itu pada pencarian Instagram. Ia betul-betul penasaran dengan orang itu. Reva membuka profil Instagram Nathan dan melihat foto yang diposting oleh laki-laki itu. 17 Agustus 2019 adalah tanggal terakhir Nathan memposting foto pada akun tersebut. Nathan memegang bendera merah putih dengan kemeja berwarna putih dan ada pita berwarna merah putih pada lengan sebelah kanannya. Nathan memposting foto tersebut tanpa memberikan keterangan. Pada Instagram tersebut Nathan memposting sebanyak 10 foto. Namun, hanya foto itu saja yang menampakan dirinya. Selebihnya hanya potret lingkungan Jakarta yang sangat berantakan. Mulai dari foto tawuran, demo, kerusakan fasilitas umum yang ada di Jakarta entah siapa yang merusaknya. Reva meletakan ponselnya lalu memejamkan mata. Selama satu setengah tahun Reva sekelas dengan Nathan, mereka belum pernah berbicara satu sama lain.

"misterius banget sih tu orang" gumamnya.

Reva bangun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Ia melihat mamah nya sedang memasak.

Reva mengampiri mamahnya "Harum banget nih wanginya, masak apa mah?"

"Mamah mau bikin kari Rev, tapi kayanya bumbu karinya kurang deh. Kamu bisa ke minimarket ga? Beliin bumbu kari instan" Jawab Anita (mamah Reva).

"Boleh, sekalian Reva mau beli minuman yang seger-seger mah. Reva ambil jaket dulu ya" Ucap Reva lalu pergi Kembali ke kamar untuk mengambil jaket.

**********

Reva keluar dari minimarket setelah berbelanja, ia mengenakan jaket crop top berwarna army. Saat ia berjalan menuju rumahnya ia melihat laki-laki sedang duduk di bangku yang berada di pinggir jalan. Laki-laki itu tak asing bagi Reva. Reva mencoba mendekati laki-laki itu dan benar saja itu adalah Nathan. Tapi sedang apa Nathan di sana? Reva ingin menghampiri Nathan tapi ia takut, lantas Reva berbalik badan dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Nathan. Baru beberapa Langkah Reva berjalan ia berhenti, lalu berbalik dan menghampiri Nathan.

"daripada penasaran, samperin aja lah" Ucap Reva

Reva menghampiri Nathan yang sedang duduk. Nathan tau ada orang yang datang menghampirinya, tetapi ia tak mau melihat siapa yang datang. Ia tetap berdiam dan menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. Tangan Nathan penuh dengan cat pilox, entah apa yang telah ia perbuat. Reva berusaha membuat Nathan agar menoleh kepadanya, tapi tetap saja Nathan tidak melihat dirinya.

"Than? Lo ngapain?" Tanya Reva

Nathan tak menjawab pertanyaan Reva. Nathan sedikit terkejut karena orang yang datang menghampirinya adalah Reva. Dia pikir akan ada preman yang mengganggu dia menenangkan pikirannya seperti yang biasa terjadi.

Reva berusaha mendekati Nathan "Gue boleh duduk di sini?"

"boleh" jawabnya singkat.

Dengan rasa takut Reva duduk di sebelah Nathan. Reva ingin memulai pembicaraan tapi ia bingung apa yang harus ditanyakan. Reva membuka tas belanjaannya dan mengambil minuman yang ia beli tadi.

"Lo mau minum?" Reva menawarkan minuman itu kepada Nathan.

"Ga, makasih" tolak Nathan.

Karena Nathan menolak minuman itu maka Reva membuka minuman itu untuk dirinya dan meminum minuman tersebut. Hening tak ada pembicaraan antara mereka berdua.

"Gue minta maaf ya, waktu itu gue ga sengaja lempar kertas trus kena kepala lo. Sebenernya itu gue mau lempar ke Angkasa. Sory ya" Ucap Reva memberanikan diri.

Tetapi Nathan tidak menjawab apa-apa. Dia masih terdiam dengan tatapan kosong.

"Harusnya tadi gue ga perlu samperin dia" batin Reva.

Nathan bangun dari duduknya.

"Mau kemana?" tanya Reva.

"balik" jawabnya

Reva ikut berdiri "maaf Than kalo gue ganggu lo, harusnya tadi gue ga nyamperin lo kesini".

Nathan tak menjawab ucapan Reva. Ia pergi meninggalkan Reva tanpa mengucapkan apapun. Reva memandangi Nathan di tempat yang ia dan Nathan tadi duduk Bersama.

Reva sedikit kesal dengan Nathan "Ko ada ya orang kaya dia?"

Reva mengambil tas belanjaannya pada bangku itu, namun mata Reva tertuju dengan benda persegi Panjang yang berada di bangku itu persisnya posisi yang diduduki oleh Nathan tadi. Ia mengambil benda itu dan melihat ke ujung jalan. Berharap masih ada Nathan di sana, tetapi ternyata Nathan sudah pergi. Lantas ia memasukan benda itu ke saku jaket yang ia kenakan dan pergi dari sana. Korek api berstiker SMP Perwira, Reva akan mengambalikannya saat sekolah nanti.

**********

"Revaa, makan dulu yuk. Masakan mamah udah mateng nih" Anita yang sedang berada di ruang makan memanggil Reva.

Reva menutup novel yang sedang ia baca dan pergi menuju ruang makan. Di meja makan sudah tertata makanan yang disediakan oleh Anita. Reva segera mengambil piring untuknya dan Anita. Mereka menyantap makanan itu bersama-sama.

"Mah, papah kapan pulangnya ya? Aku kangen tau makan bareng sama Mamah sama Papah" ucap Reva disela makannya.

"Sabar ya sayang. Papah masih ada urusan yang harus diselesain di sana. Nanti kalau semua sudah beres Papah pasti pulang" ucap Anita.

Reva adalah anak tunggal dari Anita dan Rakha. Rakha memiliki perusahaan di bidang property dan Anita adalah designer baju pengantin. Rakha memiliki kesibukan yang sangat luar biasa, bahkan ia jarang pulang karena banyak proyek yang harus ia selesaikan di luar kota maupun luar negeri. Anita memliki butik yang menyewakan dan menjual baju pengantin.

Reva memasang wajah sedih "Reva kesepian tau mah, kalo mamah di butik trus papah jarang di rumah Reva pasti sendirian terus"

Anita mengelus punggung Reva "Kan ada Mba Yuli di rumah"

Reva mendengus sebal "Mba Yuli mah pacaran mulu tau mah sama mas Putra. Itu loh supir tetangga kita. Tapi walaupun mba Yuli pacaran terus kerjaan rumah selesai sih, rumah kita tetep rapih dan bersih."

Anita tertawa mendengar ocehan anak semata wayangnya itu "udah ah abisin dulu makannya. Nanti abis makan bantu mamah beresin ini semua ya. Ini kan hari minggu jadi Mba Yuli pulang ke rumahnya. Mamah ga bisa kalo harus beresin sendiri."

"Siap bu Boss" ucap Reva dengan gaya hormatnya.

**********

Nathan menatap langit-langit kamarnya. Hidup ia seperti ruang kosong tak ada suasana yang bisa membangkitkan dirinya. Nathan mengambil ponsel yang berada di sebelahnya. Melihat ada pesan masuk dari Angkasa

Angkasa

Bro, dimana? Anak-anak kumpul di rumah gue nih.

Nathan

Rmh, ok otw.

Setelah membalas pesan dari Angkasa, Nathan bersiap untuk pergi ke rumah Angkasa. Nathan mengambil jaket dan mengenakannya. Ia mengambil dompet dan rokok yang berada di celana yang tadi ia kenakan untuk pergi keluar. Namun ada yang hilang, hanya ada rokok tanpa ada koreknya. Nathan berfikir korek tersebut jatuh di suatu tempat. Ia segera memasukan dompet dan rokoknya ke dalam saku jaketnya lalu ia mengambil kunci motor dan segera pergi dari rumahnya. Nathan takut, korek itu jatuh di tempat yang tadi pagi ia kunjungi. Bukan saat ia bertemu dengan Reva. Nathan mengunjungi tempat lain sebelum ia bertemu dengan Reva. SMA Garuda, musuh bubuyutan SMA Putih.

REVANTHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang