Dua minggu kemudian. Jam menunjukan pukul enam lewat tiga malam. Semua keluarga cella dan keluarga varo sudah berkumpul di ruangan cella. teruntuk mikhaella dan keluarga nya mereka sudah pulang tadi sore. Dari tadi bryan dan laki-laki yang lain sedang berkumpul di sofa di sebelah kiri cella, dan untuk yang perempuan mereka duduk di sofa yang berada di sebelah kanan. Laki-laki sedang membicarai rencana yang di bilang rencana yang cukup menegang kan, dan perempuan nya sedang bergosip.
Cella yang sedang membaca sebuah novel sambil tersenyum, membuat varo penasaran kepada nya. "Hey...., kamu sedang baca novel apa sih? Mendalami amat sampai senyum-senyum sendiri?" tanya varo sambil berjalan ke arah cella.
"Aku...., aku lagi baca pikiran kamu, hehe."jawab seraya meletak kan novel ke dalam laci lemari yang ada di sebelah nya. "Aku tuh lagi baca novel tentang cerita sad. Sini-sini boboan di samping aku, masih muat kok," lanjut cella yang menepuk ranjang nya itu sambil merapihkan seprainya yang masih tersisa ruang untuk bayi besarnya itu.
Varo yang mendengar nya itu langsung membanting kan diri nya sendiri dan memeluk cella. seketika mata bryan sinis kepada nya lalu tertawa. "Cella..., kamu ingat ya. Sekarang kamu sudah punya bayi. Liat lah kelakuan varo sudah seperti menjadi bayi, mana manja sekali dan nurut kepada mu. Jadi kamu juga harus nurutin ya kemauan bayi kamu itu!"ejek bryan yang mendekati mereka berdua lalu bryan menggelitiki kaki varo sampai-sampai varo meminta tolong kepada cella.
Varo sudah kegelian dan sudah capek karena ketawa. Tetapi bryan tetap masih melanjut kan aksinya itu. "Ayankk...., aaa tolongin aku ihh. Kamu malah ketawain aku, akuu capek hahaha, pahhh udah, varo capek pah haha, aduh pah!!" ujar varo yang sudah meminta ampun kepada bryan.
Karena cella sudah tidak tega melihat tingah varo yang di gelitiki kakinya dengan bryan akhirnya cella meminta untuk di berhentikan aksi konyol itu. "Pah..., udah kasihan varo. Lihat muka dia sudah merah seperti tomat busuk, haha. Aduh perut aku sakit, ah," Ujar cella yang menggelitiki sang pacar.
"Oke oke, papa akan berenti menjahili varo. Tapi ingat varo kamu nggak bisa kabur dari papa ya! Papa tandain kamu pakai sapidol permanen ya."ucap bryan yang sudah berjalan kembali ke awal ia duduk.
Tak lama dokter dan ke dua suster pun itu datang yang ingin memeriksa cell. Varo lalu turun dari ranjang karena tidak enak dilihat oleh dokter dan suster. Hampir setengah jam dokter memeriksa cella. dokter pun sedari tadi tersenyum lalu ke dua suster itu keluar tersisa dokter nya saja."Untuk ibu, bapak dan semua nya untuk haru esok nona alleta sudah boleh di pulang kan dan bisa beraktifitas seperti semula tapi jangan lupa harus tetap istirahat dan minum obat nya yang sudah di kasih oleh saya, awal nona alleta tersadar nona alleta sudah tidak amnesia. Harus nya awal nona alleta tersadar dari koma nya harus nya nona alleta tidak mengingat kalian tapi berkat tuhan, nona alleta benar-benar tidak amnesia"ujar dokter yang berjabat tangan dengan cella dan yang lain nya.
****
Ke esokan hari nya mereka sudah bersiap-siap untuk kembali ke penginapan nya itu. Tas dan perlengkapan cella sudah di bereskan oleh varo. Cella yang sudah di lepas kan impusan nya itu dan sudah berpakaian hitam dari kaos sampai sepatu tidak lupa topi juga berwarna hitam. Tak lama pengawal datang untuk membawa mereka semua ke bawah dan juga ada yang membawa tas cella.
Beberapa menit semua sudah beres, mereka semua langsung turun dan meninggalkan ruangan nya itu. Mobil mereka sudah di siap kan, dan wartawan sudah pada menunggu nya untuk di wawan carai. Bryan tidak memperboleh kan putri nya untuk wawan carai karena cella belum terlalu fit.
Di perjalanan di dalam mobil cella di temani oleh bryan, varo dan juga asisten nya. Bryan duduk di depan samping sang supir supaya bryan tidak mengganggu cella dan varo yang sedang bermesraan. bryan hanya melihat dri kaca saja. "Varo.., kamu jadi kan? Atau kamu Cuma hanya mempermain kan nya lagi seperti kemarin?"tanya bryan.
"Jadi pah, nggak lama lagi aku bilang kok ke anak nya, pa," jawab varo yang ada di samping cella sedang bermain boneka.
"Kalian bicarain apa dari kemarin? Masa aku nggak di ajak! Nggak adil nama nya kalau gitu!"celetuk cella dan menggerucut kan mulut nya itu sambil memeluk boneka kesayangan nya.
"Itu.., ada lah, itu urusan kami dan abang kamu. Kamu belum boleh tau tentang urusan ini"kata varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARCELLA [End]
Short Story[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACANYA YA GUYS] ALLETA MARCELLA KENZURA VARELLY PUTRI ALEXANDER aku lahir dari keluarga kaya raya dan aku mempunyai kakak laki laki 2. Alleta menyukai seseorang laki laki bernama ALVARO FEBRYAN FARELL DENANDRA bis...