[ E.C. #2 - Banyak Yang Belum Selesai ]

4.3K 465 46
                                    

Extra Chapter #2 - Banyak Yang Belum Selesai.

-

"KITA harus banget kesini?"

Alaska menoleh pada Agatha yang berhenti melangkah tepat setelah keduanya sampai dipinggir pantai. Gadis itu sungguhan berhenti dan berdiri kaku, tangannya menahan tangan Alaska yang tengah mengenggam tangannya.

"Kenapa?" Tanya Alaska saat menyadari perubahan raut wajah Agatha.

"Err.. kamu gak papa kan?" Gadis itu malah bertanya balik pada Alaska, menatap laki-laki itu dengan tatapan khawatir.

"Gak papa," Alaska menjawab cepat. "Ayo naik kapal, aku udah sewa."

"T-tapi, Ska.." Agatha menggantung kalimatnya,. "Kamu beneran gak papa kan? Gak lagi nyembunyiin sesuatu dari aku kan?"

"Ha?"

"Ya gitu.." suara Agatha memelan, "Kamu gak lagi sakit parah kan?"

"Maksudnya?" Alaska menatap Agatha tidak mengerti, "Aku ngajak kencan hari ini, sengaja ngajak kamu kesini. Apa hubungannya sama aku yang sakit parah?"

"Anu," Agatha kebingungan mencari jawaban, sedangkan Alaska menatap kekasihnya dengan tatapan tidak mengerti.

"Makin aneh kamu." Ujar Alaska, "Udah ayo kesana, kapalnya udah nunggu."

"Ska," Agatha kembali menahan lengan Alaska.

Alaska menoleh kearah Agatha, "Kenapa lagi sayang?"

"Kamu beneran gak lagi sakit parah kan? Gak lagi sekarat kan?"

"Apaan sih?" Alaska mendengus, "Doain aku cepet mati ceritanya?"

"Bukan ish! Amit-amit." Agatha mendengus, tidak terima.

"Gak jelas." Alaska menatap Agatha, "Ayo."

Akhirnya gadis itu mengikuti Alaska dengan perasaan campur aduk, perasaannya mendadak tidak enak. Agatha tidak phobia laut, tidak juga memiliki kenangan buruk pada tempat ini. Hanya saja mendatangi tempat ini bersama Alaska malah membuat perasaannya campur aduk.

"Heh, lagi mikirin apa." Alaska datang dan merubah posisi mereka menjadi dibelakang tubuh Agatha saat keduanya sudah berada diatas kapal.

"Anu.."

"Anu itu bahasa mana?" Alaska menatap Agatha, memegang erat kedua tangan gadis itu kemudian membawanya duduk pada bagian dalam kapal. "Sudah pindah planet sampe kamu lupa bahasa manusia?"

"Alaska ish!" Agatha mencubit lengan Alaska, "Bukan gitu!"

"Ya terus apa? Makanya bilang, aku gak bakal ngerti kalau kamu gak bilang." Alaska menatap Agatha, "Diajak kencan bukannya seneng."

Agatha terdiam cukup lama sebelum akhirnya menatap Alaska, "Dengar-dengar ya Ska, kalau pacar kamu tiba-tiba ngajak ke pantai, terus pas sore kayak gini, tandanya mereka bakal ninggalin kita. Ya minimal ngasih tahu penyakitnya lah, paling maksimal ditinggal mati."

Alaska menatap Agatha tidak mengerti, kemudian menggelengkan kepalanya pelan. "Habis baca AU mana kamu?"

"Hehe.."

Alaska menyentil pelan dahi Agatha, "Jangan menyamaratakan sesuatu, aku ajak kamu kesini karena memang pengen ngehabisin waktu berdua."

Agatha terkekeh, "Niat banget sampe nyewa kapal."

"Aku punya duit, gak masalah." Alaska menyahut santai, "Cuaca diluar lagi bagus, ayo keluar."

Akhirnya keduanya keluar, menikmati keindahan laut hari ini. Langit masih biru sebab ini memang belum terlalu sore. Agatha memang suka aneh akhir-akhir ini, seperti tadi contohnya. Sedangkan Alaska hanya akan menanggapi gadis itu seadanya.

[✓] Candala | Jeno ft. KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang