Keyra berjalan sembari menggenggam tangan kanan Ano. Bersama dengan Gita dan Dhifa, Keyra bertekat untuk mencari orang tua atau keluarganya Ano. Belum sehari bertemu dengan Ano, andai keluarga Ano ditemukan, jujur Keyra sedikit enggan berpisah.
"Kita ini sebenarnya mau kemana sih? Dari tadi muter-muter mulu kayak kereta api. Gak jelas banget! Katanya mau cari family bocah ini, tapi kita kok dari tadi kita cuma keliling komplek perumahan di sekitar sini doang?" keluh Gita tidak tahan.
Walaupun hari ini tidak panas karena cuaca sedang mendung, Gita berkeringat seperti habis lari maraton. Pasalnya, mereka sudah menghabiskan waktu dua jam untuk berkeliling.
"Adududuh kaki gue! Gue ... udah ... nggak kuat lagi untuk jalan!" timpal Dhifa terduduk di atas aspal sambil mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
Keyra menatap keduanya sahabatnya ketika mendengar keluhan mereka. Melihat dua sahabatnya yang unik sedang duduk di aspal, Keyra berdecak sebal.
"Lebay lo berdua! Lihat, Ano aja yang masih kecil masih kuat buat jalan. Iya kan, Ano?"
Ano menganggukkan kepalanya sekali untuk menjawab pertanyaan dari Keyra.
"Anak pinter," puji Keyra sambil mengusap rambut kepala Ano, membuat Ano senang.
"Bunda, gendong Ano!" pinta Ano membuat Keyra melongo tidak percaya.
"Ano sayang, Ano katanya masih kuat jalan, kenapa minta digendong?" tanya Keyra.
"Sekarang Ano capek. Bunda, peluk!" jawab Ano merentangkan kedua tangannya agar Keyra segera memeluknya.
Keyra menghela nafas pelan. Kemudian, gadis itu mengangkat Ano untuk digendong. Ano segera melilit leher Keyra dengan erat, hampir membuat Keyra tidak bisa bernafas dengan stabil.
"Ano, peluknya jangan terlalu erat! Kak Keyra nggak bisa nafas." tegur Keyra berhasil membuat Ano mengendurkan pelukannya.
"Bunda jangan marah, maafin Ano." ujar Ano dengan mimik wajah sedih.
"Kak Keyra nggak marah kok." balas Keyra mengusap punggung Ano menenangkan.
"Key, setelah Dhifa pikir-pikir nih ya, lo itu kayaknya cocok banget jadi ibu tirinya Ano. Kalau nanti kita udah ketemu sama keluarga nih bocah, lo harus nikah sama bapak tuh bocah." ucap Dhifa tiba-tiba.
"Maksud lo apa?!" sewot Keyra memelototi Dhifa.
Omongan satu bestie--nya ini semakin hari semakin ngawur, nggak jelas, dan enggak akan masuk logika manusia.
"Gitu aja sewot. Dhifa cuma mau bilang, lo dan Ano semakin lengket kayak ada lem gitu. Ano juga nggak mau pisah-pisah sama lo. Sebagai best friend forever, gue cuma mau ngasih saran doang. Kalau lo mau tetap di sisi Ano dan Ano di sisi lo, nikahin bapaknya." saran Dhifa tersenyum bijaksana.
"Tidak hanya Keyra, bahkan Gita yang duduk di sebelah Dhifa melotot tajam. Gita menepuk bahu Dhifa dengan telapak tangannya, membuat Dhifa oleng ke samping.
"Lo masih waras 'kan, Dhif? Otak lo kayaknya harus dibedah dulu deh sama si Dokter Ardian." ketus Gita berdiri dari duduknya.
"Kok ikut bawa-bawa nama Dokter Ardian sih? Itu 'kan gebetan gue!" balas Dhifa ikut berdiri.
"Udahlah! Males gue debat sama lo. Masalah bukannya kelar malah amyar. Kuylah, Key! kita lanjutkan misi." ucap Gita meniru gaya detektif wanita yang dia pernah tonton di drakor.
"Ayo!" Keyra setuju dan melangkah sambil membawa Ano dalam gendongannya.
"Lah gue nggak diajak? Woi bestie tungguin gue!" teriak Dhifa yang ditinggalkan sendirian.
Akhirnya Dhifa bisa berjalan sejajar dengan Keyra. Dhifa melihat bocah di gendongan Keyra, Ano dengan mata tertutup tertidur nyaman sambil memeluk Keyra.
"Key, lo nggak mau mempertimbangkan apa yang gue saranin tadi?" tanya Dhifa merendahkan suaranya.
"Nggak!" tolak Keyra tanpa berpikir.
"Kenapa?" Dhifa mengangkat sebelah alisnya karena ingin tahu.
"Dhifa Unyuk, mikir baik-baik. Mustahil bagi Keyra nikah sama bapaknya si Ano." Bukan Keyra yang menjawab, tapi Gita.
"Kenapa mustahil?" tanya Dhifa lagi.
"Masih ada nanya! Mana mungkin Keyra mau nikah dengan pria asing. Apalagi bapaknya Ano pasti punya istri sendiri. Lagian, lo kenapa sih aneh banget hari ini? Lo ngotot banget Keyra nikah sama bapaknya si Ano, pria asing yang tidak Keyra kenal sama sekali. Lebih baik nih ya, lo mikirin diri lo aja yang masih jomblo." jawab Gita panjang lebar.
"Ets, gue nggak jomblo lagi yah! Gue udah punya target buat masa depan. My handsome husband is Doctor Andrian. Ck! Inget baik-baik, Dhifa yang cantik ini tidak jomblo lagi." jelas Dhifa mengibaskan rambutnya dengan bangga.
"Masih jadiin doi gebetan aja udah bangga selangit. Gimana kalau nanti akan berumah tangga? Bisa-bisa lo lompat dari menara Pisa saking senangnya." balas Gita cuek.
"Cewek mana yang enggak bangga memiliki Dokter Ardian sepenuhnya. Udah ganteng, tajir, ahli bedah, baik hati, yang paling penting rajin menabung dan bersedekah. Aaaa ... maunya gue culik dan bawa ke rumah! Tapi gue sadar, gue dan doi belum halal," kata Dhifa senyam-senyum sendiri.
"Suttt ... kecilin suara lo, Dhif. Ano lagi tidur, please your don't speaking," tegur Keyra memperingatkan Dhifa yang cerewet.
Dhifa yang ditegur membuat gerakan mengunci mulutnya dengan ibu jari dan jari telunjuk.
"Key, kita pergi ke mana lagi nih?" tanya Gita.
"Gue juga gak tahu," jawab Keyra menatap Gita.
"Pulang aja dulu yuk! Bentar lagi kayaknya bakalan hujan." saran Gita.
Keyra mengangguk setuju. Sekarang musim hujan menggantikan musim kemarau. Wajar kalau hujan sering turun baik pagi, siang ataupun malam.
Di tengah perjalanan pulang, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan mereka. Kalau saja Keyra tidak berhenti tepat waktu, dia pasti akan menabrak mobil itu.
"Mentang-mentang punya mobil, berhenti di tengah jalan sembarangan! Siapapun di dalam mobil, keluar sekarang!" kesal Keyra mengeluarkan caciannya.
"Bunda," gumam Ano terbangun dari tidurnya.
Keyra menatap Ano sebentar. Ketika mendengar suara pintu mobil terbuka, Keyra mengalihkan pandangannya. Keyra ingin melihat, orang mana yang begitu sombong pemilik mobil itu. Beraninya hampir menabrak dan menghadangnya di tengah jalan.
Seorang pria dengan setelan jas dan kaca hitam keluar dari mobil. Keyra sudah mempersiapkan kata-kata bijaknya untuk memaki orang itu. Tapi, ketika melihat pria di depannya tersenyum, Keyra menelan kembali kata-katanya.
Dhifa dan Gita awalnya juga mempersiapkan diri untuk memarahi pemilik mobil. Tetapi, mereka berdua terpana melihat ketampanan pria di depan mereka.
Ano, anak kecil itu mengedipkan kelopak matanya dengan polos juga menatap pria itu.
__________11-08+2022_____________

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Jadi Bunda
Teen FictionKeyra Arsyakila adalah seorang gadis bad girl sekaligus cool girl 19 tahun. Pertemuan Keyra dengan seorang bocah kecil di sebuah gang kecil menuju rumah saat tengah malam perlahan mengubah hidup Keyra. Dia yang hatinya kesepian mulai cerah saat meng...