Keyra baru saja selesai dengan ritual mandinya. Setelah memakai pakaiannya yang seperti biasa terlihat bad girl, Keyra menyeka rambutnya yang masih basah dengan handuk kuning.
Tok.
Tok.
Tok.
"Iya, bentar!" teriak Keyra menghentikan kegiatannya.
"Siapa tuh? Sopan banget ngetik pintunya. Ck! Bukan kayak Duo Bestie yang ngetuk pintu keras-keras sambil teriak-teriak." gumam Keyra keluar dari kamarnya untuk membuka pintu rumah.
Ceklek!
Keyra mengangkat sebelah alisnya saat melihat tamu yang datang ke rumahnya. Ano? Keyra dengan jelas masih mengingat bocah imut itu. Tapi, pria yang datang bersama Ano ... Keyra lupa namanya.
Melihat mereka berdua, Keyra jadi teringat kembali dengan mimpinya.
"Bunda!" Ano melompat senang sambil tersenyum.
"Eeee ... Ano? Tiba-tiba datang kesini, mau ngapain?" tanya Keyra.
"Ano mau ketemu Bunda." jawab Ano.
Keyra menganggap dirinya bodoh bertanya seperti itu, seakan mereka orang asing. Padahal Ano adalah anak dari kakaknya --Erika. Karena mungkin Ano adalah keponakannya, Keyra merasa akrab.
"Oh, kalau gitu ayo masuk!" Keyra memegang tangan Ano. Keyra merasa ingin semakin dekat dengan keponakannya yang sangat menggemaskan ini.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Keyra pada pria yang datang bersama Ano. Setelah melihat lebih dekat, Keyra akhirnya mengingat namanya. Andrea, ya kalau nggak salah namanya Andrea.
"Ano minta dibawa kesini. Di rumah, dia kesepian. Jadi, tolong jaga dia hari ini." Sebelum Keyra berbicara, Andrea lebih dulu menjelaskan secara singkat kedatangan mereka.
"Oh jadi gitu. Tapi bapaknya nggak marah kalau Ano lengket dengan gue?" balas Keyra bertanya.
"Mars maksudnya?"
"Entahlah.Nggak tahu namanya siapa." jawab Keyra.
"Itu bukan masalah. Ano sudah disini, jadi saya permisi." pamit Andrea.
"Eh, nggak mampir dulu? Oh iya, gue lupa kalau orang kaya itu pasti sibuk. Makasih yah, udah anterin Ano kesini." ucap Keyra.
Andrea yang belum pergi menatap Keyra. Sedangkan Keyra yang ditatap, pura-pura melihat kearah lain.
"Apa gue salah ngomong tadi? Terserah deh apa yang dipikirkan nih orang. Kata-kata yang sudah keluar tidak bisa ditarik kembali. Mau tersinggung atau enggak, perasaan gue nggak enak kalau ditatap terus." batin Keyra.
"Keyra,"
"Ya, ada apa?"
"Handuknya hampir jatuh. Sorry," Andrea mendekati Keyra dan memperbaiki posisi handuk diatas kepalanya Keyra.
"Handuk?" beo Keyra dan menyadari bahwa ada handuk kuning di atas kepalanya.
Keyra hampir merasa malu.
"Bersenang-senang, Ano. Jadi anak ya baik, oke?" ujar Andrea berjongkok di depan Ano.
Setelah Ano mengangguk, Andrea tersenyum tipis dan melihat Keyra sebelum pergi.
"Bunda, peluk!" Setelah Andrea pergi, Ano langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan meminta pelukan.
"Oh, oke! Sini peluk." balas Keyra mengangkat kedalam gendongannya.
"Bunda, Ano mau main." kata Ano.
"Ano jangan panggil Bunda, panggil aja Kak Keyra, atau Kak aja juga boleh." ujar Keyra.
"Tapi Bunda, Ano maunya panggil Bunda. Apa Bunda nggak suka sama Ano? Bunda mau ninggalin Ano ya? Ano sedih," lirih Ano.
Keyra merasa iba kepada Ano. Kak Erika meninggal setelah melahirkan Ano. Sejak bayi, Ano tidak bisa merasakan kehangatan ibunya sendiri. Ano yang ingin merasakan kehangatan seorang ibu, hanya bisa berharap.
Terlalu kejam bagi Keyra untuk menghancurkan harapan kecil Ano. Ano adalah keponakannya, dan Keyra tentu saja akan memperlakukan Ano seperti anaknya sendiri atau adik kecilnya.
"Kak Keyra suka kok sama Ano. Mulai sekarang, terserah Ano mau manggil Kak Keyra Bunda, Bibi, Tante, Kak, pokoknya terserah Ano." ucap Keyra.
"Makasih, Bunda. Ano sayang Bunda!" Ano sangat senang dengan jawaban Keyra.
"Bunda mau pergi ke suatu tempat. Ano mau ikut?" ajak Keyra.
"Mau!" jawab Ano antusias.
"Nggak papa 'kan, kalau gue bawa Ano ke tempat itu?" batin Keyra sedikit cemas.
Karena tempat yang Keyra tuju bukan tempat biasa. Keyra pergi ke rumah seorang rentenir. Uang yang Keyra minta Doel berikan adalah untuk melunasi hutang. Bukan Keyra yang berhutang, tapi almarhum ayahnya.
"Gue mau lunasin utang. Pak Hartono ada di rumah kagak?" Sesampainya depan di halaman sebuah rumah, Keyra bertanya kepada satpam yang berjaga.
Wajar bagi rentenir memiliki rumah besar. Ada juga beberapa orang suruhan yang jaman sekarang disebut bodyguard. Dan satpam di depannya ini adalah pria berbadan kurus dengan tato di lengan dan lehernya.
"Pak Hartono keluar kota! Kalau mau bayar utang, ada anaknya!" jawab pria itu dengan galak.
Ano memeluk Keyra ketika mendengar suara galak pria bertato itu.
"Ano takut?" tanya Keyra berbisik.
"Ano nggak takut. Ano terkejut, Bunda." jawab Ano juga berbisik.
"Heh! lo ngomong jangan galak-galak. Ada anak kecil di sini. Lo buat dia kaget. Sebaiknya lo ngomong dengan baik-baik." kesal Keyra mengingatnya pria bertato itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/308701043-288-k245882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Jadi Bunda
Teen FictionKeyra Arsyakila adalah seorang gadis bad girl sekaligus cool girl 19 tahun. Pertemuan Keyra dengan seorang bocah kecil di sebuah gang kecil menuju rumah saat tengah malam perlahan mengubah hidup Keyra. Dia yang hatinya kesepian mulai cerah saat meng...