07

6.4K 576 42
                                    

Minju menatap bingung kearah lelaki disamping jaemin, haechan mengeratkan pelukannya dilengan kekar suaminya.

Dengan tangan satu nya lagi yang menggenggam stik es krim coklat, dan jaemin yang sibuk membersihkan mulut haechan menggunakan tissue.

"Maaf tuan?"

Keduanya langsung menatap kearah minju, "ah iya, ayo kita berangkat sekarang— mingyu cepat siapkan mobil nya." Mingyu memberi gestur hormat dan berlari menuju mobil.

"Tidak bukan itu maksudku." Minju melirik kearah haechan dan juga penyatuan tangan mereka.

"Siapa lelaki itu?"

Tangan jaemin berhenti mengelap sudut bibir haechan, "dia istri saya." Minju berucap what tanpa suara dan dirinya sedikit dongkol melihat interaksi mereka.

"Tapi bukankah anda sudah berjanji untuk berangkat berdua saja dengan saya?"

Jaemin membuang tissue itu kedalam sampah, "tidak bisa— saya tidak mungkin meninggalkan istri saya sendiri dirumah disaat saya tengah pergi entah berapa lama." Ujar jaemin tenang.

Tin tin

Mingyu sudah memarkirkan mobil itu dengan rapih, "mari tuan, nona mobil nya sudah siap." Tanpa banyak kata jaemin dan haechan masuk terlebih dahulu, lalu diikuti oleh minju yang duduk disamping haechan.

Mingyu sudah menjalankan mobil nya untuk menuju kearah bandara, haechan menyenderkan kepala nya dibahu jaemin.

"Nana~"

Jaemin agak terkejut saat haechan memanggilnya dengan sebutan yang tak biasa.

"Ada apa?"

"Pusing, sama mual juga."

"Mingyu matikan ace nya dan bukalah jendelanya." Titah jaemin dan mingyu langsung menurutinya.

"Nana."

"Hm."

"Nanti kalo udah sampe bandara bangunin aku ya?" Jaemin mengangguk sebagai respon.

Minju yang berada disamping haechan berdecak sinis melihat kemanjaan haechan terhadap jaemin.

"Echan suka saat nana bersikap lembut seperti ini." Gumam haechan pelan saat tidurnya dan tanpa sengaja jaemin mendengarnya.

Rasa bersalah tiba - tiba saja menyeruak ulu hatinya, ia tidak berniat menyakiti haechan akan tetapi bayang - bayang saat kecelakaan yang merenggut nyawa donghyuck selalu terputar diotak nya.

Jaemin merangkul haechan dan menyamankan posisi lelaki itu untuk tertidur dengan nyaman, mingyu melirik kearah belakang lalu tersenyum tipis setelahnya.

'nona minju anda kepanasan ya? Haha.'

◈◈◈

Kita singkat saja mereka bertiga sudah sampai LA pada tengah malam, kini kedua pasangan itu tengah duduk diranjang dengan jaemin yang sibuk dengan ponsel nya dan haechan yang sibuk dengan tangan jaemin.

Ia terus memainkan jari - jari panjang jaemin karena gemas haechan menggigit jari itu membuat jaemin menunduk menatap kearah haechan.

"Hehe— maaf."

Jaemin meletakan ponselnya dinakas, "tidur sekarang." Membenari selimut dan menyelimuti mereka berdua.

"Nana."

Jaemin kembali membuka kelopak matanya menoleh kearah haechan yang juga tengah menatap nya dengan mata berbinar.

"Kau ingin apa?" Ucap jaemin lelah, karena perjalanan yang panjang dan juga permintaan aneh yang selalu haechan ucapkan saat perjalanan kemari.

"Peluk~"

Tanpa banyak komentar jaemin menuruti kemauan haechan, lagian selama ini ia tidak pernah memeluk haechan dalam tidur maupun bangun.

"Nana tad—"

"Tidur, na haechan." Haechan memanyunkan bibir nya lalu memukul dada bidang suaminya.

"Dengerin! Jangan dipotong dulu." Ujar haechan galak.

Jaemin hanya diam dan haechan segera mengoceh ini itu membuat nya tanpa sadar sudah jatuh ke alam mimpi, tapi sebelum itu ucapan terakhir haechan membuatnya kembali bangun dengan raut wajah terkejutnya.

"Aku bawa testpack ini, lalu hasil nya positif."

"Kau bilang apa barusan??"

Haechan terlonjak kaget saat jaemin menyautinya dia pikir jaemin sudah tertidur maka dari itu dia berani mengatakan bahwa dia hamil.

"Ti-tidak ada." Sargah haechan lalu melepaskan pelukan keduanya dan segera membelakangi jaemin.

Jaemin menarik bahu haechan hingga terlentang dan testpack ditangan haechan jatuh keatas kasur.

Jaemin memungut nya dan melihatnya dengan seksama, tubuh haechan sudah panas dingin diatas kasur karena sedari tadi belum juga mengetahui reaksi dari jaemin.

"Ini sungguhan?"

Haechan menggigit bibir nya lalu mengangguk, senyum jaemin langsung mengembang lalu menarik haechan masuk kedalam pelukannya.

"Terimakasih saya sangat senang mengetahuinya, jaga kesehatan kalian berdua saya akan memantau semuanya."

Haechan tersenyum menganggukan kepalanya dipelukan suaminya, jaemin melonggarkan pelukannya lalu mencium kening haechan lamat.

"Terimakasih na haechan, dan aku mencintaimu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kill me heal me -〘Nahyuck〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang