Tap ... Tap ... Tap ... Tap
Langkah kaki bergema di seluruh lorong ketika Satoru berjalan mengikut lorong jalan, menemukan sebuah tangga yang melingkar menuju bawah tanah dengan lilin redup di sisi tembok sebagai penerangan.
Setelah sampai di tangga teakhir, ia berjalan kembali menyusuri lorong dan berhenti ketika melihat sel yang dia cari. Dia sedikit memicingkan kacamata hitamnya untuk melihat Rimuru yang sedang terikat sambil duduk di sana. Sedangkan itu Rimuru hanya sedikit menggerakan kepalanya karena mendengar langkah seseorang.
Satoru membuka kunci dan berjalan masuk menuju sel, ia meraih ujung kursi dan mendekatkan nya tepat di depan Rimuru lalu duduk di sana, membuat Rimuru sedikit bergeming karena jaraknya terlalu dekat di bandingkan sebelumnya dia kedatangan tamu.
Namun senyum tipis muncul di bibir Rimuru ketika menyadari siapa yang ada di depannya, mencium aromanya saja dia sudah terlihat sangat bosan. Hingga suatu jari menyentuh kepalanya dan membuka kain yang menutupi matanya, melihat langsung ke arah Satoru karena dia hanya bisa memandang ke arah depan.
"Aku tau kau akan datang." Ucap Rimuru dengan senyum cerah menatap nya.
"Hah!? Apa kau tidak tau kalau kau sudah membuang banyak waktu berharga ku?" Balas Satoru menatap Rimuru dengan ekspresi meledek.
(Note : Kurang lebih kaya gini ekspresinya, tapi aku gak tau cara mendefinisikan nya ke kata-kata.)
"Apa-apaan dengan wajah mu itu? Cepat lepaskan aku dari sini!" Balas Rimuru dengan datar.
Satoru menyender di punggung kursi dengan seringai nya ketika dia memainkan dagunya dengan dua jari.
"Sepertinya kau salah paham."
"Eh?" Membaut Rimuru cengo dengan jawaban dari Satoru.
"Kau ke sini untuk membebaskan ku kan?" Tanya Rimuru sekali lagi.
"Bukan." Bantah Satoru melambaikan tangan nya lalu melanjutkan."Aku di sini untuk menggantikan mereka yang bodoh ketika mengintrogasi mu."
Itu membuat Rimuru hampir menyemburkan darah dari mulutnya, ternyata sangat berbeda jauh dengan apa yang ada di pikirannya. Dia pikir dia akan segera bebas ketika Satoru sudah datang, namun sepertinya itu semua salah.
"K-kau ... Kau juga sama seperti mereka!?" Tanya Rimuru sekali lagi tidak percaya.
"Tentu saja, siapa juga yang mau melawan para petinggi yang menakutkan itu." Balas Satoru ringan dengan lambaian tangan.
Satoru sedikit melirik ke arah Rimuru ketika dia terkejut melihat matanya berkaca-kaca.
"T-tunggu tunggu! Aku hanya bercanda! Jangan menangis!!" Panik Satoru segera membukakan seluruh tali yang mengekang Rimuru. Membuatnya terbebas sepenuhnya.
"Oke, kau sudah terbebas. Maafkan–."
"Ehe!" Rimuru menjulurkan lidahnya dengan gerakan manis ketika dia berhasil memperdaya Satoru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru x Jujutsu Kaisen.
FantasíaRimuru tiba-tiba terbangun di Jepang kota Tokyo distrik Shibuya tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Mengikuti alur yang di buat, dia mencari tau sebenarnya kenapa dia tiba-tiba berada di sana. Rimuru nerf! Rimuru fem! Banyak Typo! Pertama kali...