Hari telah berganti pagi, sosok Rimuru masih tertidur dengan lelap di atas ranjang. Kelopak matanya bergerak ketika dia mendengar suara Gemersik di ruangan sekitar. Mendapati Satoru yang telah berpakaian rapi kembali dengan pakaian Jujutsunya.
"Kau sudah bangun?" Satoru menatap Rimuru dengan senyum lembut di pagi hari. Rimuru hanya membalas nya dengan senyum tipis.
"Kau tidak perlu mengikuti rapatnya, istirahat saja disini. Semua akan ku urus." Satoru menghampirinya, sedikit membelai rambutnya saat Rimuru berbaring secara menyamping.
Rimuru hanya mengangguk kecil dengan sedikit erangan.
"Kau masih ingat dengan apa yang ku katakan 'kan?"
"Jangan gunakan teknik pembalik, aku masih mengingatnya. Tapi, apa semua tanda merah yang kau berikan boleh ku sembuhkan saja?"
"Tidak, kalau ku bilang jangan gunakan maka kau tidak boleh menggunakannya." Balas Satoru dengan senyum tipis.
"Oke." Rimuru akhirnya hanya mengangguk pasrah.
"Pintar." Angguk Satoru seraya mengecup pipi Rimuru dengan lembut.
"Kalau begitu aku pergi dulu." Lanjutnya seraya berjalan dan keluar dari kamar. Meninggalkan Rimuru yang masih berbaring tertutup dengan selimut tanpa busana apapun.
Rimuru meregangkan tubuhnya seraya menutup wajahnya dengan punggung tangan dengan helaan nafas kasar.
"Aku tidak tau kalau semua itu sangat melelahkan." Keluh nya. Kemudian kepala Satoru timbul sedikit di sisi tembok yang menuju pintu.
"Lain kali jangan menangis ya." Ucapnya dengan Seringai kecil.
Perempatan muncul di dahi Rimuru ketika menyadari ejekan dari Satoru.
"Aku tidak menangis!!" Teriaknya seraya melempar bantal ke arahnya.
"Ahahah."
Dan akhirnya suara pintu terdengar tertutup. Rimuru menghela nafas kasar ketika mood nya sudah berubah menjadi buruk karena ucapan Satoru sebelumnya.
"Tch, siapa yang menangis. Itu hanya hampir!" Keluh Rimuru seraya menutup matanya kembali, malam tadi benar-benar melelahkan.
Akhirnya dia tertidur kembali dengan lelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ughh ..., " Saat aku membuka mata kembali, langit-langit ruangan adalah yang pertama ku lihat.
"Tubuh ku pegal ..." Aku bangun dari ranjang dan sedikit melakukan peregangan, mengambil Kimono tidur dan memakainya untuk menutupi tubuhku. Berjalan ke arah kaca besar yang menempel di depan lemari.
Aku hanya menatap diriku tanpa ekspresi. Lihat ... Hampir seluruh tubuhku berisi tanda merah karena Satoru sialan itu. Dan dengan mudah nya aku mengangguk saat di larang menggunakan teknik pembalik, betapa bodohnya. Cinta itu benar-benar mengerikan. Rasanya berjalan pun sedikit berbeda dari biasanya.
Aku sedikit mengangkat kaki, menatap datar ke arah telapak kaki ku yang mempunyai tanda merah yang sama.
"Betapa mesum nya dia."
Hampir seluruh leher ku memiliki tanda merah yang sama, Untung saja dia tidak membuatnya di wajahku. Tapi ada satu yang menonjol, di bagian pipi kanan bawah ku terdapat hal yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru x Jujutsu Kaisen.
FantasíaRimuru tiba-tiba terbangun di Jepang kota Tokyo distrik Shibuya tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Mengikuti alur yang di buat, dia mencari tau sebenarnya kenapa dia tiba-tiba berada di sana. Rimuru nerf! Rimuru fem! Banyak Typo! Pertama kali...