Chapter 17

4.7K 629 30
                                    

vote, jangan sampe ku kirim santet satu satu ke rumah kalian.



.


"Pete, aku izin kembali kerumah Kinn, jika aku berlama lama dia nantinya akan curiga aku pergi kemana, aku ingin kau menjaga dirimu, telpon aku jika kau membutuhkan bantuan"

Pete mengangguk, dia tersenyum kepada Porsche "Baiklah Porsche, aku harap kau berhati hati" balasan anggukan ringan dari Porsche lalu dirinya beranjak pergi meninggalkan Pete.


———————

"Khun Kinn, kami mendengar kabar bahwa pete hamil"

Big memberanikan diri untuk memberitahu Kinn, mendengar hal tersebut Kinn langsung mendongakkan wajahnya, dirinya menatap tajam ke arah Big dan Ken.

"Pete, hamil?"

Ken dan Big mengangguk "Benar Khun, kami mengikuti Porsche sesuai perintahmu, kami melihat Porsche datang ke suatu apartemen dan ternyata dia menghampiri Pete yang tinggal disana"

Sekilas dari raut wajah Kinn dia berfikir

"Bagaimana bisa Pete hamil? Setauku dia sangat anti mendekati seseorang, kalian tolong selidikilah." rasa curiga Kinn terhadap Pete telah datang.

Ken dan Big mengangguk, mereka menundukan kepala memberi hormat, lalu bergegas meninggalkan ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ken dan Big mengangguk, mereka menundukan kepala memberi hormat, lalu bergegas meninggalkan ruangan. Tanpa menyadari bahwa sejak daritadi Porsche mendengar semuanya dari luar. Saat Ken dan Big keluar ruangan dia bersembunyi dibalik tembok agar tidak ketahuan.

Porsche panik, karna situasi sedang tidak baik baik saja, apalagi Pete. Big dan Ken ternyata menguntit dirinya,bahkan mereka sekarang tahu dimana Pete berada.

"Sial!" ucap Porsche menyumpah.




Pete duduk seraya mendengarkan musik favoritnya dikamar, ia mengambil buah buahan dari bingkisan yang Porsche berikan untuknya , mengupas pelan buah buahan tersebut menggunakan pisau kecil, lalu memakannya.

"Mmm, apel ini sangat manis!" ucap Pete senang, setidaknya memakan buah buahan dapat menaikkan moodnya.

Dari malam hingga kembali bertemu malam, Vegas belum kunjung kembali untuk menemuinya.

"Mungkin Vegas sedang sibuk" ucapnya lalu tersenyum ringan, dia kembali mengupas buah buahan dan memakannya.

"Shh ahh" pete meringis sebab pisau buah yang Pete gunakan untuk memotong buah buahan tidak sengaja mengenai tangannya hingga berdarah, pisau tersebut jatuh ke lantai, Pete langsung memgambil tisu dan membalut darahnya yang mengerap ditisu tersebut.

Luka yang cukup dalam membuat Ibu jari Pete mengeluarkan darah yang lumayan banyak hingga menetes ke lantai , Pete terdiam, ntah kenapa perasannya tiba tiba tidak enak.

"Kenapa perasaanku tiba tiba tidak enak.." ucapnya perlahan memegang dadanya, terdengar jelas detak jantungnya yang berdetak sangat kencang.

*Tok..tok..tokk..!
Ketukan pintu yang sangat bruntal membuat Pete terkejut, ia mengarahkan matanya ke arah pintu kamar, terdengar suara Porsche yang memanggilnya dengan suara nyaring dari luar

SECRET LOVE| VEGASPETE 21+ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang