Chapter 22

4.1K 518 32
                                    

vote.

.



Sudah satu bulan lamanya suatu kebenaran belum juga terungkap, semuanya penuh teka teki dan banyak terjadinya memanipulatif keadaan, Vegas terdiam dibalkon dengan tangan yang ia masukkan di kantong celana, perkiraan dirinya mungkin Pete sudah melahirkan anaknya beberapa hari yang lalu, ganjil dimana ia tau usia kandungan Pete sudah 9 Bulan.

"Bagaimana keadaanmu Pete? Maafkan aku tidak dapat menemanimu saat kau bersalin" guman Vegas, Vegas tidak mendapat izin untuk keluar dari rumah sebab ayahnya, apapun yang bertentangan dengan ayahnya, Vegas tidak dapat mengelak.

Disisi lain Pete memandang dirinya di pantulan cermin,terdiam seraya melamun, kemungkinan besar bahwa dia rasa Vegas lah yang berusaha membunuh anaknya, bahkan hingga sekarang kemunculan Vegas belum juga terlihat

Terdengar suara ketokan pintu kamar Pete yang ia hiraukan, tepukan tangan ringan ia rasakan dipunggungnya, Pete melihat Porsche yang berdiri tepat dibelakang tubuhnya.

"Pete? Kau baik baik saja?" Porsche memastikan, dirinya menatap Pete dipantulan cermin.

Pete berusaha menyeritkan senyumannya, ia mengangguk.

"Tentu aku baik baik saja"

Mendengar hal itu Porsche ikut tersenyum, Porsche menyodorkan rokok beserta korek, Pete tersenyum lalu mengambil satu batang rokok,ia menghidupkan korek dan menghembuskan asap rokok bearomakan filter tersebut dari mulut

"Selanjutnya kau mau kemana?" Porsche bertanya selepas menghirup rokoknya

"Aku ingin menemui Poll dan Arm, mungkin ditempat Khun Tankhun" Pete menatap ke arah Porsche, Porsche mengangguk ringan

"Baiklah, baik baik dirimu, aku lupa bahwa aku harus segera menemui Kinn"

Pete mengangguk dan tersenyum, Porsche dengan sigap beranjak meninggalkan ruangan ,ia ingin berjumpa menemui Kinn.

Khun Korn terbaring lemas di atas kasur dengan selang infus ditangannya, Kinn beserta Porsche melihat dari kejauhan, tatapan sedih terlihat dari mata seorang Kinn yang melihat kondisi ayahnya.

Porsche mendekati ke arah Kinn, ia menepuk punggung Kinn

"Khun Korn akan segera pulih, bersabarlah"

Kinn membalikkan tubuhnya menghadap Porsche, ia tersenyum ringan dan mengangguk.

Vegas berjalan di lorong rumahnya, ia diperintahkan seseorang untuk menemui ayahnya, Vegas perlahan membuka pintu dan mendekati Karn yang tengah duduk seraya merokok dengan asap yang ia hembuskan ke atas.

"Vegas, duduklah"

Vegas heran saat melihat raut wajah ayahnya yang terlihat berbeda dari biasanya, kali ini terlihat wajah wajah kemenangan dari sang Ayah, Vegas mengangguk lalu duduk di sofa.

"Ada apa Ayah?"

"Kau tau sesuatu Vegas? Korn sedang terbaring lemah tak berdaya sekarang"

Vegas ikut menyeritkan senyumannya.

"Benarkan Ayah?"  ucap Vegas lalu Karn mengangguk

"Benar, besok kita akan mengadakan rapat di kediaman Rumah Utama, rapat dipimpin oleh Kinn sebab ayahnya sekarang tidak berdaya, dan kau Vegas, kau besok akan ikut denganku, kita akan kembali ke tujuan awal"

Vegas tersenyum miring, ia mengangguk senang diiringi oleh ayahnya

"Baik ayah" ucapnya.

Pete menghela nafasnya, ia memakai pakaian formal beserta Jasnya, perasaan gelisah yang ia rasakan cukup menganggu konsentrasinya, namun dirinya berusaha mengontrol itu semua, sebab di rapat kali ini, ia akan menemui Vegas. Pete berjalan melangkahkan kakinya keluar kamar, ia beranjak ingin ke ruangan rapat.

SECRET LOVE| VEGASPETE 21+ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang