Chapter 21

4.9K 570 67
                                    

author kembali, Vote.

.


Pete tersadarkan dari tempat tidurnya, Porsche beserta yang lain tengah berada diruangan dmana Pete dirawat, Pete menangis sesegukan karna dia telah mengetahui bahwa dirinya telah keguguran, Tankhun memeluknya erat dengan dirinya yang terduduk dikasur rumah sakit

"Khun, kenapa ini terjadi padaku"

Pete nangis sesegukan, bahkan dirinya seakan akan sudah tidak lagi bersemangat untuk hidup, seorang anak yang ia kandung selama ini, yang ia nanti nantikan bahkan 1 bulan lagi perkiraan dia akan melahirkan, itu semua pada akhirnya hanya sia sia, ia keguguran dimana bayinya juga telah meninggal dunia.

Tankhun memeluk Pete, ia juga mengelus rambut Pete, tak lupa dirinya memberi Pete semangat agar Pete tidak terlarut begitu dalam, dalam kesedihan

"Khun, tolong katakan bahwa aku mimpi, aku tidak mungkin keguguran, Vegas akan memarahiku jika dia tau" Pete mendongakkan kepalanya, matanya yang memerah terlihat jelas betapa sedihnya dirinya.

"Khunn, katakan bahwa ini hanyalah halusinasiku..."

Porsche mendekatkan tubuhnya, ia meghampiri Pete dan duduk disampingnya, Porsche menepuk punggung Pete dan memeluknya

"Pete, kau keracunan hingga menyebabkan bayimu tidak dapat tertolong"

Mendengar hal itu, tangisan Pete sangat terdengar jelas, ia menangis kencang, rasa sakit didadanya sungguh menyiksanya saat ini, dirinya sangat tidak terbiasa dengan keadaan yang menimpanya saat ini

"Aku keracunan? Kenapa tidak aku saja yang mati?"

"Pete, aku akan menyelidiki seseorang yang telah meracunimu, kau diracuni dirumah kediaman Keluarga Utama"

Kinn berbicara, pandangan Pete sontak mengarah kepada Kinn, ia menundukan kepalanya mengelus perutnya yang telah rata, janinnya baru saja sehabis di angkat.

"Kenapa orang orang melakukan ini kepadaku.."

"Kau tenang ya, kau tidak sendiri, ada aku, Khun Tankhun, bahkan Kinn yang akan menyelidiki semuanya" Porsche menenangkan Pete, Kinn dan Tankhun, mereka menggangguk.

Pete mengangguk ringan, matanya memerah, inipun dirinya masih menangis, lebih tepatnya menahan tangisan, hatinya benar benar hancur.

Melihat kesekeliling, Pete memaksakan menyeritkan senyumannya

"Aku ingin istirahat, bisa kah kalian semua tinggalkan aku sendiri?" Pete berbicara pelan, semua orang yang tengah berada diruangan saling bertatap tatapan

"Aku akan menjagamu" ucap Porsche dan pada akhirnya Pete mengangguk.



"Khun Karn, kami baru saja mendapatkan informasi bahwa Pete keguguran."

Mendapatkan informasi tersebut, Karn tersenyum bahkan tertawa puas, misi nya untuk membunuh bayi Pete, pada akhirnya telah terwujud.

"Bagus, benar benar bagus!" serunya pada dirinya sendiri, ia menuangkan segelas bir dan menelan cairan bir tersebut.

"Pete, makanlah makananmu" Porsche melihat makanan yang seharusnya Pete makan masih utuh di atas meja, Pete tidak makan, dirinya hanya mehabiskan waktu untuk diam dan melamun.

Pete menengok ke arah Porsche, ia menggeleng dan melihat makanannya di atas meja

"Aku tidak lapar Porsche, kau saja yang makan"

Porsche mengehela nafasnya "Tidak, kau harus makan Pete, kau belum makan sejak daritadi"

"Aku terkadang memaksakan makan agar bayiku sehat, namun sekarang aku sudah tidak lagi mengandung, jadi tidak ada alasan untuk diriku harus makan, aku tidak lapar Porsche" perjelas Pete "Porsche, apakah kau melihat Vegas?" lanjutnya

SECRET LOVE| VEGASPETE 21+ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang