"Gue pinjem motor." Bima segera berlari begitu berhasil mendapatkan kunci motor Andra.
Hari ini Andra terkena demam dadakan. Entah karena apa, setelah Bima menceritakan tentang apa yang ia lihat di depan kaca mobil kala berada di parkiran mall. Andra langsung terkena demam begitu sampai di rumah.
"Wuhuu!" Bima sangat senang karena akhirnya memegang kunci motor lagi setelah sudah sekian lama tidak menyentuh benda kecil ini.
"Gue mau kemana hari ini ya? Hm.." Bima berpikir tentang rencananya pulang terlambat hari ini.
"Balapan ah." Gumam Bima lalu tertawa cekikikan.
Bima mengambil motor Andra dari dalam garasi. Lalu cepat-cepat dibawanya keluar menuju sekolah.
Sesampainya disekolah. Andra memarkirkan motor dan berjalan menuju kelas pacarnya yang ber-notabene sebagai kakak kelas itu.
"Assalamualaikum, cantik." Sapa Bima mengintip ke dalam kelas pacarnya. Melihat seorang cewek tinggi berwajah cantik yang sedang mengikat rambutnya di salah satu meja.
"Bima!" Panggil cewek itu mendatangi Bima yang menempel di balik pintu.
"Jawab dong." Ucap Bima.
"Apanya?"
"Salamnya, kan tadi aku ucap salam. Kalau ada orang mengucap salam itu harus dijawab dulu." Ceramah Bima di pagi hari.
Cessa cemberut mendengarnya diceramahi. "Iya deh, Waalaikumsalam ganteng." Jawab cewek itu tersenyum sangat manis dihadapan Bima. Membuat Bima cengengesan ditempatnya berdiri.
"Mau ke kantin gak?" Tawar Bima berjalan beriringan dengan Cessa.
"Boleh." Jawab Cessa mengikuti langkah Bima ke kantin.
"By the way, soal kemarin maaf ya, Sa. Kemarin gak jadi jalan-jalan berdua." Ucap Bima merasa tak enak karena mereka berdua tidak jadi berkeliling taman kota.
Cessa memandangi wajah murung Bima. "Iya gapapa kok, aku tau kemarin kamu gak ada motor. Padahal gapapa loh kita naik angkot juga romantis, kan jalan-jalannya bisa keliling kota pakai kereta juga. Gak harus pakai motor terus iya 'kan?" Tanya Cessa menghibur Bima.
Bima langsung tersenyum mendengar perkataan sang pacar. "Iya sih. Hmm, sebagai gantinya mau jalan hari ini gak? Kebetulan aku lagi ada motor." Bima menunjuk dengan jempolnya kearah parkiran.
"Hari ini? Kamu gak sibuk?" Tanya Cessa ragu.
"Enggak kok, kita bisa jalan-jalan sampai sore atau sampai malem juga gapapa. Pokoknya hari ini kita harus jalan berdua sepuasnya." Jawab Bima.
"Kamu yakin gapapa? Bukannya sore nanti kamu ada les?" Tanya Cessa lagi merasa tak enak.
"Aku bisa bolos hari ini."
"Kamu kan udah dua minggu bolos les, nanti kalau kamu bolos terus aku kena omel lagi sama Tante kamu, Bim." Jawab Cessa. Bima terdiam beberapa saat mengingat kejadian minggu kemarin dimana Tante Dyana memergoki mereka sedang pacaran di sebuah cafe dan marah-marah pada Cessa.
"Ah, itu.." Bima menggigit bawah bibirnya. Bingung harus menjawab apa. Tapi sungguh ia sedang malas sekali les musik. Walau seminggu hanya dua kali yakni hari Senin dan Kamis tetap saja bagi Bima sangat merepotkan.
"Nanti aku yang bilang sama Tante aku deh." Lanjut Bima.
"Nggak, Bim. Lo harus masuk les hari ini." Paksa Cessa.
Bima sontak mengernyitkan matanya pada Cessa. "Aku lagi males ke les, Sa. Serius." Jawab Bima membuang wajahnya.
"Bim, kalau kayak gitu gue bisa diomelin Tante lo. Gue gak mau ya disalahin Tante lo terus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Galaksi
Teen FictionDua Galaksi. Cerita kehidupan tentang dua anak kembar bernama Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti. Dengan dua kepribadian dan sifat yang berbeda. Meski begitu keduanya sama-sama menjadi idola gadis satu SMA. Bukan hal asing memang jika keduanya...