Part 8

150 18 3
                                    

part 8














Selamat membaca~~














" Win kamu ... "



" Win hanya penasaran saja phi, karena setahu win itu hubungan terlarang. Tapi ke... "



"  Tidak masalah . Phi sama sekali tidak masalah dengan itu. "  p'mix memotong ucapanku.



Aku menatap p'mix lama. Benarkah?



" Kenapa bertanya? apa nong win masalah dengan hal yang seperti itu? " p'mix balik bertanya padaku.



Aku ragu untuk menjawab. Entah karena apa.



" Tidak tahu phi. Win... win hanya ingin mengetahui pendapat p'mix karena sepertinya teman kita phi... phi... "



" P'gun menjalin hubungan dengan P'off dan mereka akan segera menikah. Apakah itu yang nong win maksud? "



Aku mengaguk lemah. Nada bicara p'mix berubah, seperti tersinggung dengan maksudku.



" Apa yang salah dengan itu? mereka saling mencintai dan itu tidak merugikan siapapun. " lanjut p'mix lagi.



" Tapi phi... "



" Tapi mereka menyimpang dan itu salah? begitu maksud mu? "



" Tidak phi... "



" Iya, memang seperti itu lah maksud kamu win. Kenapa? apa kamu merasa jijik dengan hubungan sesama jenis? jika benar, maaf kalau begitu karena kami, aku, p'gun, chimon dan nanon gay. Dan bukan cuma kami tapi beberapa orang lainnya yang berada di kantor ini adalah gay bahkan termasuk CEO kita "



" AKU TAHU PHI. AKU TIDAK MEMBENCI ATAU BAHKAN JIJIK SEPERTI YANG PHI TUDUH KARNA AKU JUGA SEPERTI ITU! "  Teriak ku. Aku tidak suka mendengar nada mengejek dari p'mix.



" Bukan seperti itu phi. Win hanya merasa aneh, karena selama ini win mendapatkan perlakukan yang beda dari orang-orang saat mereka tahu jika win adalah seorang gay. Mereka memandang win jijik dan menganggap win adalah masalah. Tapi tadi saat melihat kalian bisa dengan bebas dan lantang membicarakan hubungan kalian win merasa aneh, kenapa itu sangat berbeda dari yang win terima. Kenapa..."



" Tidak ada yang salah dengan kita win " p'mix mendekatiku dan berdiri di belakangku, tangan kanan p'mix mengusap punggungku pelan.

" Mencintai seseorang itu adalah pilihan, dan ini adalah pilihan kita untuk mencintai. Tidak ada yang salah dengan cinta kita. Meskipun ada yang menentang dan itu pasti, kita juga tidak bisa marah karena itu adalah pendapat mereka, dan mereka yang menentang kita juga tidak dapat berbuat lebih dan memaksa kita untuk mengikuti kata mereka karena itu hak kita. Semua orang memiliki hak pilihannya masing-masing. Apapun itu" terang p'mix lembut. Tak lupa p'mix memeluk dari samping dan itu benar-benar membuatku merasa tenang.

Benar. Sejak menjalin hubungan dengan p'luke aku jarang merasakn tenang yang benar-benar tanang. Setiap hari bahkan setiap saat aku selalu merasa takut dan khawatir. Aku takut jika suatu waktu p'luke berubah pikiran dan minggalkan ku, dan aku juga khawatir jika aku benar-benar menjadi sumber masalah dari retaknya keluarga p'luke. Setiap saat aku selalu merasakan itu, aku selalu merasa kecil dan tidak berharga.



Tapi bukan berarti aku tidak bahagia saat bersama p'luke. Aku bahagia. Sangat bahagia.

P'luke benar-benar menepati janjinya untuk selalu bersamaku menemaniku dan membahagiakan ku. Tapi sekali lagi, rasa takutku lebih besar dari rasa cintaku kepada p'luke.



" P'mix, win... win mencintai orang itu. Benar-benar cinta tapi, tapi win takut. Takut membuat dia menderita karena memilih win. Takut dia menyesal sudah memilih win. Takut... "





" Bukan. Win bukan takut akan hal itu. Tapi win yang belum yakin dengan pilihan kamu. Jika benar kamu mencintai orang itu, pasti kamu tidak akan takut akan hal apapun karena kamu akan bersama orang yang kamu cintai, tapi jika kamu takut itu berarti kamu masih belum yakin akan perasaan mu. " Potong p'mix. Apakah benar? Aku tidak yakin akan cintaku kepada p'luke? Tidak. Aku yakin jika ini benar-benar cinta.







" Tidak phi. Win yakin akan perasaan ini. Hanya saja win takut menghadapinya."



" Takut menghadapinya atau kamu takut menerima keadaan kamu sendiri."



Aku terdiam mendengar penuturan p'mix. Tidak ada satu katapun yang mampu aku ucapkan untuk menyanggah ucapan p'mix.



Tidak. Aku bukannya takut menerima keadaanku. Aku sangat menerima keadaan ku yang berbeda dan aku memahami perbedaanku hanya saja...

Benar.



Aku yang masih belum menerima jika aku berbeda.

Aku yang masih belum menerima jika aku seorang gay.

Aku juga yang masih belum menerima jati diriku sendiri.

Selama ini aku selalu merasa takut dan cemas akan pendapat orang lain terhadapku. Jika aku sudah benar-benar menerima keadaanku seharusnya aku tidak perlua mengkhawatirkan hal yang tidak berguna seperti itu. Seharusnya aku harus lebih berani seperti p'luke yang berani mengatakan dengan lantang jika dia berbeda, juga harus berani seperi p'mix dan lainnya. Selama ini aku hanya takut akan di tinggalkan sendirian karena perbedaanku padahal selama ini ada p'luke yang selalu bersamaku.





Lagi- lagi rasa bersalahku semakin besar terhadap p'luke.





Ahh, aku jadi merindukan bright. Aku butuh orang seperti bright untuk mendengar kisahku.





Tunggu.







Bagaimana bisa aku lebih membutuhkan bright dari pada orang lain yang lebih dekat padaku?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc~








Haaaiiii, akhirnya aku kembali lagiz😭 ada nggak sih yang masih nunggu cerita ini😭
maaf yaa aku lama up nya.
Semoga sukak yaa sama part ini, maaf juga kalo nggak sesuai harapan kalian.



Terima kasih yaa untung vote kalian, terima kasih juga yang udah mau baca cerita aku. Tetap terus sukak yaa sampe story ini tamat😭






Byee gaiiiss
see you next chap 😘












Btw aku mau post oneshoot dalam minggu ini, untuk selingan aja. Ditunggu yaa😍😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Tale Of MermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang