part 4

260 38 3
                                    

Part 4





















Selamat membaca~~














" Apa yang terjadi? " Aku menatap bright yang tengah tersenyum menatapku.

" Tidak bisakah kamu keluar dari sana dan duduk di sini bersama ku? "

Raut wajah bright tiba-tiba berubah. Wajahnya terlihat sangat sedih. Ada apa? Apa yang salah dari ucapanku?

" Jika kamu keberatan tidak apa." ujar ku cepat saat melihat bright yang tiba-tiba diam.

"Maafkan aku. Aku lebih nyaman seperti ini. Tapi jika kau keberatan aku bisa pergi " balasnya dengan raut wajah menyesal.

" Tidak apa. Tidak perlu meminta maaf. Seharusnya aku meminta maaf karena sudah mengganggu mu." balasku sambil tersenyum kepadanya. Aku tidak mau membuatnya tidak nyaman. Entah kenapa matanya yang tajam itu terlihat sangat menyedihkan.

" Lalu, kenapa kau memintaku untuk menemanimu.? Kamu ada masalah? " tanyanya pelan.

Aku menatapnya dalam. Apakah tidak apa jika aku menceritakan masalahku kepada seseorang yang baru 2 kali aku temui? Aku rasa itu aneh. Tapi sebagian hatiku mengatakan tidak apa jika orang itu adalah bright. Meskipun aku dan dia tidak dekat, tapi sorot matanya membuatku sangat mempercayainya. Entah bagaimana bisa aku berpikir seperti itu.

" Aku ada masalah. Dan aku merasa sangat tertekan saat ini. "

Aku masih menatapnya, menunggu reaksinya. Entah kenapa jantungku berdebar kencang. Mungkin aku takut di anggap aneh olehnya.

" Setiap orang punya masalah. Masalah yang di hadapi setiap orang berbeda-beda. Jangan terlalu di pikirkan, itu hanya akan membebani hidup mu." jelasnya. Biasanya saat aku mendengar orang lain berkata seperti ini, aku selalu merasa tidak terima dan membantahnya. Tapi saat bright yang mengatakannya, aku merasa bahwa itu adalah hal yang benar. Aku sudah mulai aneh.

" Kau benar. Tapi bagaimana bisa tidak aku pikirkan, dan hanya membiarkannya saja."

" Masalah itu untuk di selesaikan bukan untuk di ratapi dan menjadi alasan untuk melarikan diri." jelasnya lagi. Tidak tau kenapa aku merasa setiap yang di katakanya adalah benar.

" Aku... Aku tidak tau bagaimana menyelesaikan masalahku. " balasku pelan.


" Kamu harus tahu penyebab masalah itu ada. Karena tidak ada masalah datang tanpa penyebabnya. "

Penyebab masalah ku? Penyebab p'luke koma, penyebab p'luke bertengkar dengan bibi neen. Penyebab p'luke meninggalkan rumahnya. Penyebab p'luke berusaha begitu keras agar bisa menghidupi ku dan dirinya. Penyebab p'luke di pandang jijik oleh lingkungan sekitarnya.

Itu semua adalah aku.


Benar. Tidak mungkin masalah ada tanpa penyebabnya. Seharusnya aku tidak ada agar tidak pernah terjadi masalah bagi p'luke dan keluarganya. Aku adalah dalang dari semua masalah. Tidak ada yang bisa aku salahkan selain diriku sendiri.

" Win "

Aku terkejut mendengar panggilan bright yang keras. Aku menatapnya yang tengah menatapku dengan bingung.


" Kenapa kamu melamun? "

" Maaf aku memikirkan ucapan kamu tadi." balasku sambil tersenyum simpul.

" Yang mana? " Tanyanya bingung.

" Mencari penyebab masalahnya. "

" Kau sudah menemukan penyebab masalah mu? " tanyanya lembut. Suaranya sangat lembut seperti nyanyian burung yang indah.

A Tale Of MermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang