2

7.9K 1.5K 1K
                                    


Hai guyss??

Bantu ramein yah, Komen di setiap paragrafnya bila perlu:)


~H a p p y  R e a d i n g~

~Si Kembar Hunapo~



   Tessa High School merupakan salah satu sekolah yang cukup terkenal dikalangan sekalah-sekolah lain. Sekolah ini dipenuhi oleh murid-murid yang sudah terjamin masa depannya. Siswa siswinya kebanyakan berasal dari kalang yang terpandang.

Seragam dan barang-barang yang mewah sudah biasa terlihat sekolah ini. Kemewahan dan keindahan sekolah ini sangat terkenal diluar sekolah. Namun, mereka tidak tau seperti apa kehidupan didalam disekolah ini sehari-harinya.

Tentu disekolah ini memiliki murid-murid yang beruntung bisa masuk ke sekolah ini karena adanya beasiswa. Namun itu hanya ada beberapa dan kemungkinan bisa terhitung ada berapa orang.

Kata keuntungan yang dikatakan sebelumnya mungkin bisa berubah sebaliknya ketika orang-orang yang sering disebut sampah sekolah itu mengetahui seberapa mengerikannya sekolah ini.

"HAACHII"

Lia mengusap hidungnya yang memerah, sudah kesekian kalinya dia bersin. Hidungnya terasa gatal sejak tadi dan dia merasa tidak enak badan hari ini.

"Haiss, seharusnya nggak mandi hujan kemarin." Lia terus mengusap hidungnya. Tanpa menyadari ada beberapa orang yang berdiri didepannya berniat menghadangnya.

Lia mendongak dan menghentikan langkahnya ketika menyadari orang-orang yang berdiri didepannya sekarang tengah menatapnya penuh intimidasi.

"Dia cewek yang kemarin kan? Yang nolak lo dan itu pertama kalinya lo ditolak sama cewek."

Ajal memperhatikan Lia dan melirik Birga yang kini tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Lia.

"Cantik ternyata, penampilan doang yang cupu." Ucap Angga yang berada disamping Ajal. Ucapannya barusan langsung mendapatkan tatapan tidak suka dari saudara kembar Birga yaitu Birsya.

"Cantik darimananya, masih cantikan Birsya kali."

Mada membantah perkataan Angga tadi, tatapan julid terlihat jelas dia tunjukkan pada Lia. Membuktikkan bahwa dia sangat tidak menyukai gadis itu.

Sedangkan Lia melihat mereka satu persatu. Ia memperbaiki letak kacamata yang menutupi mata indahnya ketika melihat Jeha berada dibelakang kawanan Birsya. Gadis gendut itu menunduk takut dengan tangan yang saling bertaut ketakutan.

"Gue pengen dia jadi babu gue." Birsya menahan senyum sinisnya menatap Lia. Birga menoleh sekilas pada adiknya itu sebelum kembali mengalihkan pandangannya pada Lia.

Lia menatap datar mereka, ia melihat Birga cowok yang mengajaknya pacaran kemarin kini melangkah mendekatinya.

Gadis berkacamata itu menghela napas pelan. Ini masih pagi, tapi Lia merasa paginya akan terasa buruk hari ini. Tidak, sepertinya kehidupan sekolah yang menyenangkan dia harapkan tidak akan pernah terwujud dan hal itu akan dimulai dari hari ini.

"Lo tau apa kesalahan lo?" Birga menatap tajam Lia.

Birsya dan kedua temannya Mada dan Arin tersenyum senang melihat itu. Para siswa yang berlalu lalang pun ikut menghentikan langkah mereka dan menyaksikan hal itu.

Mereka semua selalu penasaran dengan apa yang akan dilakukan sikembar yang berkuasa disekolah ini. Siapa lagi kalau bukan Birga Abri Hunapo dan Birsya Alia Hunapo.

DaffodilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang