3

7.7K 1.3K 521
                                    


Udah follow belum? Follow dulu gih^^

Baca perlahan guys. Jadi kalau nemuin hal yang nggak sesuai jangan sungkan untuk memberi kritikkan dan juga sarannya.


~H a p p y R e a d i n g~

~Nona Muda~

-----


   "Ummmm, yang ini enak banget!!!"

   Mata Lia berbinar ketika lidahnya merasakan sesuatu yang baru dia rasakan untuk pertama kalinya selama dia hidup di dunia ini. Senyumnya merekah dengan gelengan pelan menikmati makanannya.

   "Yang ini tadi apa namanya, Kang?"

   "Seblak Neng."

   "Seblak? Jadi ini toh yang namanya seblak."

   Mata Lia melirik gerobak Kang penjual dipinggir jalanan. Disana ada beberapa dagangan yang berjejer rapi, matanya penuh binar menatap itu semua.

   "Kalau yang ini namanya apa?" Tanyanya lagi sembari mengunyah seblaknya.

   "Ini bakso."

   "Bakso?"

   Tukang penjual bakso dan seblak tersebut mengangguk sebagai tanggapan. Dia tersenyum geli melihat ekspresi gadis cantik ini. Baru kali ini dia menemukan seorang gadis yang bertanya seperti ini. Seakan dia belum tau dan belum pernah merasakan makanan yang digemari semua orang itu.

   "Mau yang ini juga dong!" Pinta Lia dengan semangat. Nadanya seakan memerintah bukan sebagai seorang pembeli.

   "Nona Muda,"

   Lia menoleh, matanya menyipit melihat seseorang berjas hitam yang kini berdiri didepannya. Dua orang dengan pakaian serba hitam seperti seorang bodyguard berdiri dibelakang orang itu.

   "Tuan meminta Nona muda untuk pulang sekarang juga."

   Orang dengan perawakan tinggi besar dan tegap tersebut berbicara pelan namun tegas. Lia melihat orang itu dengan tatapan malas, ia menghela napas pelan lalu berdiri dari duduknya. Orang ini mengganggu makan malamnya.

   "Nona seharusnya tidak berada disini, musuh dari keluarga..."

   "Bodoh!" Lia menyela dengan cepat.

   Meraih hoodienya dan menutup kepalanya serta memperbaiki letak kacamatanya. Malam ini gadis itu mengenakan hoodie hitam dengan jelana jeans pendek setinggi pahanya. Kaki jenjang dengan kulit putih mulusnya terlihat bersinar dikegelapan malam yang minim cahaya seperti malam ini.

   "Keberadaan kalian disini aja udah ngundang kecuriagaan musuh Papi."

   Lia berkata dengan sinis, wajah cartik itu terlihat sangat kesal. Ia melihat mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri. Beberapa orang disana diam-diam memperhatikan mereka.

   Lia melangkah ke mobil tersebut sembari bergumam kesal. Barusan dia merasa sangat bahagia bisa merasakan makanan yang belum pernah ia rasakan. Namun kemunculan orang-orang itu benar-benar merusak kebahagiaannya tersebut.

   "Dasar bodoh!"

   "Neng baksonya?"

   Lia menghentikan langkahnya dan menoleh, begitupun dengan tiga pria tadi langsung melihat kearah Tukang Bakso.

DaffodilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang