Save Me, Save You : 11

3.5K 418 104
                                    

"Terimakasih untuk kerjasamanya hari ini"

Suara tepuk tangan yang riuh membuatnya membungkukkan badan sembari tersenyum sopan.

Perlahan orang-orang dengan setelan jas yang rapi dan mahal itupun keluar. Begitupun dengan tangannya yang membereskan laptop beserta berkas presentasinya nanti.

"Why?"

Ia mematung. Merasakan nafas berat dibelakang tengkuknya. Juga lingkaran tangan pada perutnya.

Please, I'm scared.

Don't...

Don't hurt me, again.

"Why are you so hot today, baby?"

Junkyu tersenyum tipis menutupi ketakutannya walau terlihat jelas badannya bergetar karena sentuhan sensual dari perut hingga naik ke dadanya.

"Ahh" Haruto nampak mendesah nikmat selepas menghirup rakus pundak sang kekasih.

"Aku lapar" bisiknya penuh bahaya.

Menggigit kecil cuping itu sesekali menjilatinya dengan gaya pelan hingga Junkyu harus mati-matian menahan desahannya.

"Come on, moan for me"

Pria itu seolah makhluk Incubus yang mengajaknya penuh kesesatan. Tak pernah ingin melepaskan dan membebaskannya barang sedetik saja.

"Eungh~"

Haruto menyeringai senang sementara Junkyu semakin menderita. Pegangan pada mejanya semakin kuat seiring bagian bawah sang dominan yang keras menggesek paha dalamnya.

Sret!

"CAN YOU HEAR ME?!" murka Haruto menjambak kekasihnya dengan kuat.

Junkyu menggeleng takut. Air matanya kembali berderai deras hanya karena melihat Haruto yang murka setelah ia sengaja menjauhkan tubuhnya.

"D'dont..." racau Junkyu menggelengkan kepalanya ribut sembari matanya bergulir tidak fokus.

"D'dont afraid me. I'm sorry..."

Haruto terdiam melihat ketakutannya. Ia tersenyum tipis seraya mengusap lembut pipi pemuda manis itu yang basah dan lengket karena air mata.

"Baiklah" Haruto memasukkan kedua tangannya didalam saku jasnya dengan angkuh.

"Tapi jangan berpikir kau bisa lari dariku"

🦋🌻🦋

Junkyu meremat tangannya dengan resah sesekali memilin jarinya dengan mata yang mencoba menghindar dari obsidian lain yang mengintainya.

"Do not be afraid, dear" Haruto terkekeh seraya sibuk menyetir mobil dengan santai.

"Aku tak akan menyakitimu hari ini" imbuhnya lagi.

Today, don't know if tomorrow

Pemuda manis itu mengangguk ragu. Ia mengusap air matanya yang terus turun sementara tangannya bergetar merasakan genggaman Haruto semakin erat.

"Turun"

Keningnya mengernyit bingung. Matanya menelisik dari luar jendela ketika menyadari mobil itu berhenti.

Haruto mengerti kebingungannya. Tangannya terangkat mengusap surai coklat sang submisif dengan lembut yang membuat ketakutan Junkyu perlahan terkikis.

"Hari ini aku mengajakmu makan malam. Kau mau?" tawarnya menengadahkan tangan kanannya pada Junkyu.

Terlihat pemuda manis itu ragu melihat uluran tangannya. Meskipun kemudian Junkyu tersenyum dan mengangguk menerima uluran tangannya itu.

Mereka memasuki restoran mewah. Terlihat para pelayan berdiri disisi pintu masuk sambil membungkuk ke arahnya.

Can't Control Myself [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang