Bab ( tiga)

22 22 0
                                    

.......... bismillah dulu sebelum mulai.......

In the name of Allah

Dear diary

Ya Allah........
Sekarang sudah Lima tahun setelah ka Akbar pergi ke Kairo . Sudah lama aku tidak mengetahui kabarnya , tapi kekagumanku tidak akan berubah . Dia adalah sosok laki-laki yang sulit ditemukan di manapun .
Ya Allah...
Maaf kan hamba karena mencintai orang yang belum halal bagi ku ini. Hamba mau egois , dengan meminta kepadamu agar kita dapat di pesatukan dalam ikatan pernikahan .
Sejak pertama kita bertemu ,ka Akbar membuat hatiku berdebar-debar, walau hamba tau itu hanya sebatas angan-angan yang terlalu tinggi untuk bisa mendapatkan ka Akbar. Tapi takdirmu lebih indah dari rencana hamba ini...😔

Di pondok yang sama kita tumbuh , dan di pondok yang sama juga aku mengagumi seseorang yang bahkan dia juga tidak pernah tau akan diriku . Tapi Alloh lah yang maha tau dari setiap skenario yang telah dibuatnya
Abdurrahman Al-akbari ☺
Dialah sosok yang aku kagumi selama enam tahun ini . Walau sesulit menggapai bulan untuk mendapatkan nya . Namun aku selipkan namamu di sepertiga malam yang aku tuturkan di setiap do'a-do'a ku ...........

Salam manis 😊
Sheza Wafa Al-abquro

Sheza tak pernah lupa menuliskan semua kejadian yang Ia rasakan dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheza tak pernah lupa menuliskan semua kejadian yang Ia rasakan dalam hidupnya . Ia mengagumi seseorang sejak pertama kali memasuki pondoknya . Dia bukanlah orang yang mudah terbuka pada siapa pun bahkan sahabatnya sendiri tidak mengetahui jika ia mengagumi Abdurrahman Al-akbari .
Sosok yang dikagumi oleh santri Wati .bukan hanya tampan, kepintarannya yang memikat para kaum hawa . Banyak orang orang yang mengaguminya secara terang -terangan namun tak ada satupun yang di responnya

(✿^‿^)

" Hai... Lo mahasiswi baru kan ? Kenalin nama gw Bagas" Bagas mengulurkan tangannya .

Namun, Sheza menyatukan tangannya . Memberi isyarat bahwa dia bukan mahromnya.
Bagas pun mengerti

"maaf 🙏 . Saya Sheza " balas sheza dengan sopan "ehh... Sory-sory gw gak bermaksud"

" Awas kamu macem-macem sama temen aku . Udah sana pergi!!! gak baik kita berikhtilat gini , nanti jadi fitnah"

hamidah lah yang berani mengusirnya."santai ajah kali....., Gw cuma kenalan doang ko , kan kita satu kelas.yaudah gw pergi dulu salam kenal yah Sheza" Bagas pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua

" Dasar modus!!" Gerutu Hamidah pada Bagas yang telah melenggang pergi

" Hus... Jangan suudzob Mulu ah. Uda ayo kita ke kantin" Hamidah mengangguk lalu mengikuti Sheza ke kantin.

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang