CHAPTER III : ESCAPE

215 48 11
                                    


"Kamu yakin?" Hugo bertanya entah keberapa kalinya sambil berjalan mondar-mandir dan menggigiti kukunya sendiri.

Sedang Shaman sesekali menatap sebal Hugo karena ia masih repot menyiapkan beberapa obat yang perlu Fillan bawa selama perjalanan. "Diam atau kuusir dari rumahku kau bodoh!" Sebuah gelas dari potongan bambu telak menghantam kepala Hugo.

Fillan memperhatikan kedua sahabatnya, yang satu sibuk bertanya dan yang satu sibuk menyiapkan semuanya. Cara mereka memperhatikan dirinya memang beda, sama persis dengan Hugo dan Shaman yang ada di masanya. 

Selama keduanya sibuk memperhatikan Fillan, yang diperhatikan justru menghabiskan waktunya untuk bersyukur karena memiliki dua sahabat yang sangat baik padanya di masa manapun. 

"Sekuat-kuatnya kamu dulu menjadi panglima perang kami, kamu sekarang seorang Omega. Fisikmu tidak akan berkembang menjadi lebih kuat melainkan melemah. Jadi hati-hati terutama ketika melihat Alpha lain." Fillan mengangguk mendengarkan setiap saran dari Hugo dengan baik sambil mengamati Shaman yang akhirnya selesai mengikat tasnya.

"Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi obat ini, begitu Alpha mencium feromone omega seperti ini, mereka biasanya akan langsung kehilangan kendali dan itu sangat berbahaya" Hugo menatapnya dengan serius dan mulutnya tidak berhenti menasehati Fillan. 

Memang terdengar membosankan dan seperti orang tua, tapi Fillan pasti akan sangat membutuhkan setiap informasi yang keluar dari mulut Hugo nantinya.

Buku yang ia baca tidak berisi penjelasan tentang Omega, fokus mereka adalah pada Alpha. Karena sekali lagi, Omega memang tidak memiliki peran yang sangat besar di dalam kisah Beowulf.

Fillan tidak begitu bodoh untuk mengerti maksud mereka memberikan banyak nasihat dan saran. Mungkin memang kedua temannya ini berusaha untuk menjaga hatinya agar tidak gersinggung. Tapi Fillan tahu, bahwa kaum Omega dianggap sebagai objek seksual dan penghasil anak di dunia ini.

Memang menyebalkan.

"Masuklah ke dunia manusia karena kau akan sangat aman jika tinggal bersama mereka. Mereka tidak bisa mencium feromone mu." Hugo menjeda kalimatnya sebentar, "Hati-hati ketika menyebrangi hutan di daerah selatan. Hutan itu milik Vollmond." Hugo melanjutkan penjelasannya setelah sempat berhenti karena harus mengingat-ngingat apa yang harus ia katakan.

Menjauhi Vollmond. Entah apa alasannya, Fillan akan mencatat itu baik-baik. Di dunia yang jahat ini, jelas tidak ada tempat yang baik dan ramah untuknya. Bahkan di kelompoknya sendiri saja, ia terancam akan dibunuh.

"Jangan sekali-kali berinteraksi dengan mereka. Beowulf membawa memori buruk bagi setiap werewolf disana. Kau, Fillan adalah salah satu yang ada di depan Beowulf pada saat itu. Kau membantai banyak dari mereka." Fillan mengangguk, memasang sendiri tas ransel yang sudah diisi oleh banyak barang-barang pribadinya dan obat-obat yang diberikan Shaman.

Ia sedikit penasaran dan ingin bertemu dengan Fillan di masa lampau. Ingin bertanya, bagaimana caranya menjadi manusia paling kuat dari segi psikis dan juga fisik.

"Ah, itu. Bagaimana aku tau mereka dari Vollmond?" Felix mengencangkan tas ransel yang ada di bahunya, mempersiapkan segala peralatannya agar tidak mengganggunya dalam melarikan diri.

"Bola mata sebiru lautan, dan luka yang ada di wajah mereka" Shaman menggaris wajahnya dengan jarinya sendiri, memberitahukan bahwa kebanyakan luka di wajah mereka karena terkena cakaran. "Mereka banyak berlatih menggunakan wujud serigala mereka"

evermore « chanlix » ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang