PENGUMUMAN 🛑
Untuk yang ingin ikut PO NOVEL MY WHITE JASMINE BISA LANGSUNG DM NESTAPASALISA DI INSTAGRAM YA SYG
DIMULAI DARI TANGGAL 9-16 AGUSTUSSeperti apa yang akan terjadi Heyli akan melakukan aktivitasnya dengan menyiapkan beberapa sarapan untuk makan pagi. Yunhai dan Nenek Jannah sudah ke kebun disaat matahari terbit. Disana Heyli akan ke kebun untuk mengantarkan sarapan untuk bibi dan sang nenek.
Karena dia harus mengurus sesosok calon suami yang agaknya tidak terbangun dari tidur karena kelelahan dengan pekerjaan kemaren. Dia hanya takut jika pria itu jatuh sakit.
Ketika Heyli sudah siap dengan semuanya, dia pun bersiap-siap untuk ke kebun. Namun baru saja ketika ingin beranjak pergi. Jungkook berdiri diambang pintu dengan wajah mengantuk yang mengendap-endap di ambang pintu.
Yang dimana saat ini pria itu tidak mengenakan pakaian atas sehingga tubuh kekar semulus wajahnya itu terlihat.
"Kak," terkejutnya lalu menghampiri.
"Kau tidak menungguku?" Ujaran pria itu dengan suara bariton ketika masih dalam keadaan mengantuk.
"Kakak sebaiknya dirumah saja, pekerjaan di kebun tidak banyak lagi kok,"
Jungkook menjawabnya dengan gelengan wajah lalu mengambil baju kaos yang dikenakan tadi malam. "Tunggu kau jangan kemana-mana, aku ingin mandi terlebih dahulu,"
"Tapi-" belum sempat Heyli mencegah pria itu sudah berjalan menuju belakang rumah untuk ke toilet yang terpisah ditengah kebun.
Baiklah Heyli harus menunggu, sembari menunggu ia pun membersihkan kamar pria itu.
Tak berselang lama pria itu kembali. Dia langsung mengenakan pakaian yang berbeda dan santai, ikut bergegas untuk ke kebun bersama.
"Kakak sudah baikan?"
Jungkook menjawabnya dengan anggukan. "Pijatan mu sangat ampuh," pujinya.
Setelah mengunci rumah, mereka tak berlanjut sampai disitu sehingga membuat mereka tersinggah, tepat dihalaman rumah. Apa yang membuat mereka berhenti berjalan? tentunya karena kedatangan seorang perempuan cantik yang kini sedang membawa kotak makan, namanya Saina, tentu kalian mengingatnya bukan?
"Kak saina, pagi," sapa Heyli dan dibalas senyuman manis dari wajah ayu Saina.
"Pagi Heyli, dan pagi Jungkook,"
Jungkook yang ditatap pun menghelai napas saat kedatangan gadis itu lagi, membuatnya merasa risih, lalu berusaha menjauhi Saina dibalik badan kecil Heyli.
"Ini aku membuat kue, dan sengaja ingin membagikannya untuk mu dan Jungkook, semoga kau menyukai kue ku," tatapan Saina pada Jungkook yang dibalas tatap dingin pria itu.
Jungkook mengakui bahwa ia kagum dengan kecantikan Saina, tapi semua itu adalah kehancuran kedepannya jika dibiarkan, gadis itu mengganggunya terus menerus dari perilakunya. Ayolah Jungkook adalah pria dewasa yang berpikir cenderung akan menilai seseorang yang itu temui saat bertemu.
"Kue kering ini kesukaan nenek kak, lebih baik kak Saina sekalian saja ikut kami ke kebun," ucap Heyli dibalas anggukan antusias Saina.
"Ah iya aku lupa. Nenek mu juga menyukai kue ini," anggukan Saina.
Jungkook menghelai napas dan terlihat mulai kesal. Kesal pada calon istrinya padahal baru kemaren dia mengatakan untuk menjauhkannya dari gadis bernama Saina, tapi lagi-lagi ternyata malahan Heyli yang semakin membuatnya kesal dengan kehadiran Saina lagi.
Jungkook berusaha berjalan dan ingin sejajar dengan Heyli, namun jalan sempit perkebunan yang membuatnya kesusahan untuk sekedar berjalan bersama dengan langkah Heyli, di tambah lagi seorang perempuan yaitu Saina yang disampingnya yang selalu membuatnya tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WHITE JASMINE ||𝗧𝗘𝗥𝗕𝗜𝗧|| PO 9-16 AGUSTUS
Ficção Adolescente[𝙒𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜! 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 +²¹] Bagaimana jika seseorang pria dewasa berusia 28 tahun menikah dengan gadis remaja yang genap akan berusia 17 tahun, yang bertemu dengannya di desa terpencil. Apakah patut untuk menjalanin kehidupan b...