Alkisah, suatu malam menjelang subuh Nu’aiman mabuk berat dan tak mungkin pulang. Tepat di depan masjid ia merebahkan badannya untuk sedikit menghilangkan kemabukannya. Ketika dia terbangun hari telah siang, maka Nu’aiman merasa perutnya amat sangat lapar.
Kebetulan saat dia menengok, tampak penjual makanan yang lewat di depan masjid tempat ia bersandar, dan tanpa pikir panjang Nu’aiman pun langsung mencegat penjual makanan tersebut. Tanpa sengaja ekor matanya melihat Rasulullah sedang berada di dalam masjid.
Nuaiman kemudian memesan dua makanan lalu mencari Rasulullah di dalam masjid dan mengajaknya makan. Keduanya pun makan hingga habis. Saat makanan telah habis Rasulullah kemudian berdiri hendak masuk ke masjid. Namun, Nuaiman mencegatnya sembari berkata.
“Mau ke mana engkau Ya Rasul? Sepertinya tak ada beban, habis makan kok enak saja ditinggal, mau tidak bayar yaa?” ucap Nu’aiman dengan ringan.
Rasulullah pun menjawab, “Kan yang memesan dan menawariku makan bukannya kamu?”.
“Iya… memang betul ya Rasul, tetapi di mana-mana seorang raja atau pemimpin itu bukankah melayani, mengayomi, dan mentraktir anak buahnya. Masa aku yang harus bayar untuk seorang Nabi Allah?” kata Nuaiman.
Melihat kelakuan Nuaiman Rasulullah kemudian tersenyum dan merasa geli hatinya. Beliau pun mengeluarkan beberapa keping uang kemudian membayar makanan.
Wallahu a'lam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nu'aiman Dan Abu Nawas Story
Ficción históricaKocak, Jahil, dan Konyol Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah adalah sahabat Nabi SAW yang terkenal kocak, jahil, konyol, tapi kreatif. Sahabat dari kalangan Anshar, alias warga Madinah asli ini, sering membuat Rasulullah tertawa terpingkal-pingkal. Kendat...