Sepandai-pandainya tupai melompat pasti pernah jatuh juga. Begitu juga dengan manusia cerdik bernama Abu Nawas pasti pernah lalai.
Abu Nawas, penyair ulung sekaligus tokoh Sufi yang hidup di zaman khalifah Harun Al Rasyid di Baghdad ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami.
Raja Harun Ar-Rasyid sering dibuat terkagum-kagum karena kecerdikannya, bahkan beberapa kali dia mampu memecahkan teka-teki yang membuat Raja Harun Al Rasyid penasaran.
Maka tidak heran jika Abu Nawas sering mendapatkan hadiah dari sang raja.
Selain cerdik Abu Nawas juga dikenal sebagai sosok yang sangat jenaka, lucu, dan kontroversi.
Tak hanya itu, ternyata Abu Nawas adalah seorang penyair ternama di masanya bahkan syair-syairnya yang bernuansa sufistik banyak sekali bahwa.
Namun di balik kecerdasannya, Abu Nawas juga pernah lalai dalam pekerjaannya, khusunya pada saat Abu Nawas yang dikenal cerdik itu menghitung keledai yang dibawanya.
Suatu ketika Abu Nawas diberi pekerjaan oleh salah seorang saudagar kaya di kampungnya. Saudagar tersebut hendak menggunakan jasa Abu Nawas saat akan membeli sejumlah keledai.
"Saya ada pekerjaan buat kamu Abu Nawas, nanti aku mau ke pasar beli sembilan ekor keledai. Setelah itu kamu yang saya tugaskan untuk menggiring keledai itu sampai rumah," kata saudagar kaya itu.
Abu Nawas mengiyakan tawaran tersebut .
"Siap saya sangat mau Tuan," kata Abu Nawas.Akhirnya saudagar tersebut mengajak Abu Nawas pergi ke pasar untuk membeli 9 ekor keledai.
Setelah selesai membeli 9 ekor keledai sang saudagar pulang duluan dan meminta Abu Nawas untuk menggiring sampai rumahnya, Abu Nawas menunggangi 1 ekor keledai kemudian mulai melakukan perjalanan dan mengiring menuju rumah pemiliknya.
Khawatir ada yang hilang, Abu Nawas menghitung jumlah keledai saat dalam perjalanan. Namun, betapa terkejut ketika dia mendapati keledainya hanya delapan tentu hal itu membuatnya khawatir.
Abu Nawas pun turun dan mencoba mencari keledai yang terpisah, tetapi usahanya sia-sia. Abu Nawas menghitung lagi keledai sebelum menungganginya. Anehnya keledainya lengkap 9 ekor.
Akhirnya Abu Nawas menaiki seekor keledai dan kawanan lainnya ia posisikan di depan sembari meneruskan perjalanan Abu Nawas kembali menghitung keledainya dan kali ini jumlahnya kembali menjadi 8 ekor.
Curiga ada yang mencuri, Abu Nawas turun dan membiarkan keledai keledai itu. Sementara dirinya bersembunyi di balik pohon untuk menyelidiki.
Saat bersembunyi Abu Nawas menghitung keledai anehnya jumlahnya lengkap 9 ekor. Abu Nawas semakin heran Abu Nawas menunggangi satu ekor lagi dan meneruskan perjalanan tetapi tampak di wajahnya seperti orang kebingungan.
Beberapa saat kemudian Abu Nawas bertemu dengan orang tua.
"Kenapa kamu tampak kebingungan?," tanya orang tua tadi.
"Bagaimana tidak bingung ada satu keledai tiba-tiba menghilang saat ku hitung lagi tiba-tiba muncul kata Abu Nawas.
Orang tua tadi tertawa terbahak-bahak lalu meminta Abu Awas turun untuk menghitungnya.
Abu Nawas turun setelah dihitung jumlahnya lengkap sembilan ekor, Abu Nawas pun lega setelah mendapati keledainya lengkap.
Akhirnya Abu Nawas menunggangi satu keledai dan melanjutkan perjalanan.
Beberapa langkah kemudian, Ia kembali menghitung keledai jumlahnya kembali berkurang satu ekor.
Abu Nawas kemudian berteriak minta tolong akhirnya orang tua tadi menghampiri dan berkata.
"Bagaimana kelebihanmu tidak kurang kamu hanya menghitung keledai di depanmu sementara keledai yang kamu tunggangi tidak kau hitung," kata kakek tua tadi.
Mendengar jawaban itu Abu Nawas tersenyum dan bergumam
"Secerdik-cerdiknya orang suatu waktu pasti pernah mengalami sial,"
Wallahu a'lam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nu'aiman Dan Abu Nawas Story
Ficção HistóricaKocak, Jahil, dan Konyol Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah adalah sahabat Nabi SAW yang terkenal kocak, jahil, konyol, tapi kreatif. Sahabat dari kalangan Anshar, alias warga Madinah asli ini, sering membuat Rasulullah tertawa terpingkal-pingkal. Kendat...