Bible itu lembut, dia sangat perhatian, dan sangat pengertian padaku. Namun, ada kalanya Bible menjadi sangat keras kepala, hingga membuatku sakit kepala.
"Kau mengindariku!" cerca Bible dengan tatapan tajam.
"Tidak. Aku tidak menghindarimu." balasku dengan kepala menunduk, enggan menatap matanya yang tampak penuh emosi.
Kami saat ini sedang di Ruang ganti sebuah Gym center. Hari ini kami memang ada jadwal work out. kami itu maksudku, Aku, Bible, Phi Tong, Ta, dan Jeff.
Bukan hanya aku dan Bible, tapi kenapa aku bisa terjebak berduaan dengannya disini? Bahkan disaat seperti ini? Benar-benar waktu yang tidak tepat. Kenapa Phi Tong harus pulang lebih dulu? Kenapa tak menungguku? Jeff juga!! Bajingan sialan! Kalian bertiga memang sialan."Tidak? Kau bilang tidak Biu?" suara Bible lembut namun tajam menusuk hatiku.
Aku diam, tak bergerak dan bersuara. Hanya menunduk membiarkan Bible justru semakin mendekat hingga ia berbisik ditelingaku.
"Jawab aku Biu..""Bisakah kau menjauh lebih dulu?" Pintaku dengan nada suara lembut, aku tak ingin bertengkar ditempat umum seperti ini.
"Tidak, sebelum kau menjawabku!" balasnya, menatap tajam padaku.
Sedari tadi posisi kami ini sangat ambigu. Kami berdiri berhadapan dan Aku dikurung diantara kedua lengan berototnya. Disudut ruang ganti. Kenapa dia seperti ini padaku? Tidakkah dia merasa aneh dengan tindakannya sendiri saat ini?
Oke! Ku akui, aku memang menghindarinya sejak seminggu yang lalu. Sejak kejadian di Lobby kantor waktu itu. Selama seminggu penuh aku berusaha agar tak bersinggungan dengannya, membalas chatnya dengan singkat, menolak ajakan pulang bersama, bahkan menolak bermain game bersamanya.
"Biu, bukankah kita akan bicara?"
"Oh, maaf Bai. Tapi aku harus pergi sekarang dengan Jeff. Lain waktu oke?"
Itu kejadian seminggu yang lalu, saat Bible meminta berbicara denganku. Aku mencari cara untuk kabur darinya. Awalnya aku meminta bantuan pada Us. Tapi Bajingan cantik itu bilang ingin Quality time dengan partnernya JJ. Aku juga minta tolong pada Apo, tapi dia bilang dia harus pergi dengan Phi Mile. Aku tak menyerah, aku bertanya pada anggota yang lain, dan yah mereka semua sibuk dengan urusan mereka sendiri, hingga tak bisa membantuku. Tapi untungnya Jeff mau dan bisa membantu. Yah, akhirnya hari itu aku pulang bersama Jeff. Dan untungnya lagi, Jeff tidak bertanya macam-macam padaku. Jeff hanya tersenyum simpul setelah mendengar percakapan singkat antara aku dan Bible saat itu.
"Biu..." Suara lembut Bible membuatku kembali ke saat ini.
"Oke.. Ya... Aku memang mengindarimu." balasku pelan sembari balas menatapnya.
"Why...?" suaranya, ekspresinya, tampak kalut, kesal, dan frustasi.
"Apa salahku?" suara lembut serta ekspresinya yang seperti memohon membuatku ingin menangis."Tidak ada. Kau tak salah apa-apa." balasku. Bukan salahnya jika ia tak menyukaiku kan?
Aku kehilangan kemampuan mengontrol ekspresi wajahku sekali lagi. Aku tak tahu bagaimana wajahku sekarang. Namun, wajah Bible menyendu, kemudian telapak tangan kanannya menangkup wajahku. Aku terpaku merasakan telapak tangan hangat itu dipipiku, dan sentuhan itu membuatku seperti akan hilang kontrol pada tubuhku. Aku ingin memeluknya sekarang"Lalu kenapa?" Mendengar suara lembut serta gerakan ibu jarinya yang mengelus pipiku membuatku gusar. Dia tak tahu alasanku menghindarinya? Atau dia hanya pura-pura tak tahu?!
"Kau bertanya karena benar-benar tak tahu alasanku menghindarimu? Atau kau hanya berpura-pura tak tahu?!"
Aku menipis tangannya dari wajahku. Aku menatap mata hitam itu. Dan suaraku terdengar bergetar, apa aku akan menangis?
'Jangan sampai, bodoh?! Mau semenyedihkan apa lagi kau tampil di hadapannya Build?!'
KAMU SEDANG MEMBACA
BibleBuild STORY (KAPAL KARAM)
Fiksi PenggemarWARNING!!! BOYXBOY GAY BOYSLOVE!! Yang homophobic harap menjauh!! Book ini bukan untuk kalian. Kumpulan cerita BibleBuild. Isinya 100% HALU!! Setiap judul punya isi yang berbeda.