Part 10

1.5K 51 10
                                    

Selamat Membaca :)

Entah kemana sakit yang tadi dirasakan seakan semuanya hilang begitu saja.

Dengan mulut yang terbuka dan mata yang melebar, karmila masih diam membeku dia syok dengan apa yang barusan rei lakukan kepada dirinya.

Rei kemudian mulai menghidupkan mesin mobil kembali

"Kita jalan sekarang ya". Kata rei mulai menjalankan mobilnya.

Diperjalanan rei sesekali melirik karmila yang dari tadi hanya diam saja

"Ka masih sakit?". Tanya rei
Dilihatnya karmila masih diam rei kemudian memegang pundak karmila

"Kaa". Panggilnya sekali lagi lalu menarik tangannya dari pundak karmila

Karmila mengedipkan matanya berulang kali mencoba menguasai diri kembali, masih tidak percaya dengan apa yang tadi terjadi.
Rei beneran ngelakuin itu?, Ini beneran?.

"I-ya". Katanya karmila gugup

"Iya masih sakit?" Tanya rei melirik karmila

"Eh, ga kok u-dah me-ndingan". Kata karmila agak terbata-bata

"Oke bentar lagi kita sampai apotek". Kata rei dengan pandangan yang fokus kedepan

**************

Mobil rei telah berhenti diapotek terdekat

"Ka, lu tunggu aja dimobil". Kata rei kemudian turun dari mobil

Karmila memperhatikan tangan kirinya, lebih tepatnya jempol tangan kirinya yang tadi rei hisap.

Tadi rasanya seperti kesetrum listrik yang membuat karmila tidak bisa bergerak jangankan bergerak berkedip saja sulit.

Kemudian karmila menoleh kearah luar jendela disana terlihat rei yang sedang berbicara dengan karyawan apotek tersebut.

Karmila yang melihat rei lalu menarik keatas ujung bibir kanan dan kirinya rasanya dia tidak menyesal kejepit pintu mobil.

Melihat rei yang tadi sangat perhatian membuat kebahagian tidak terkira untuknya, karmila sangat bahagia hari ini.

Dilihatnya rei sudah keluar dari apotek, karmila buru-buru membenarkan posisi duduknya.

Kemudian rei membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya, tidak lupa menutup pintunya kembali.

"Ka ini salep buat jempol yang tadi kejepit, olesin dulu". Kata rei memberikan salep yang barusan dia beli

Karmila menerimanya
"Makasih rei". Cicit karmila

"Iya, pake sekarang aja, mau gua bantu olesin ka?". Kata rei menawarkan diri

"MAU!!!!!!", tapi itu hanya bisa karmila ucapkan dalam hati

"Gau-sah rei, aku aja". Katanya lalu membuka salep dan mulai mengolesi dengan tipis, rasanya dingin tidak perih sama sekali.

"Ka kebanknya cancel aja ya". Kata rei sambil melihat jam dipergelangan tangannya

"Eh?". Kata karmila

"Nanti lu pake uang gua dulu aja, emang butuh berapa ka?". Kata rei menatap kearah karmila yang sudah selesai mengolesi jempol tangan kirinya dengan salep.

"Lima juta". Cicit karmila

Rei mengerutkan dahi samar, buat apa uang lima juta rei kira hanya satu sampai dua juta.

Menurutnya uang lima juta cukup besar apalagi dirinya masih berstatus mahasiswa.

"Oh oke, kita ke atm sekarang ya". Kata rei, kemudian menjalankan mobilnya kembali.

Karmila yang sejak diperjalanan mencuri-curi pandang kearah rei, pipinya bersemu merah tidak menyangka dia bisa sedekat ini dengan rei, apalagi menurutnya rei sangat peduli kepada karmila yang jatuhnya hanya orang baru.

Rei yang menyadari dari tadi karmila mencuri pandang kearah dirinya kemudian berdehem

"Kenapa ka?". Kata rei, matanya fokus kearah depan

Karmila jadi kikuk sendiri karena ketangkap basah mencuri pandang kearah rei.

"Gapapa". Cicit karmila sambil membenarkan posisi duduknya

"Kaka kerja apa sekarang?". Tanya rei hati-hati

"Lagi ngerintis usaha makanan kecil-kecilan". Kata karmila

"Ohhhh bagus dong, makanan apa?". Kata rei

"Be-lum pasti sih, tapi besok ada pesenan nasi kuning". Kata karmila bersemangat

"Wah, gua juga suka nasi kuning sekalian mesen deh buat besok makan". Kata rei menoleh kearah karmila.

Karmila menganggukan kepala antusias
"Boleh-boleh, pesen berapa kotak?". Kata karmila

"Pesenan kaka udah berapa jumlahnya?". Tanya rei balik

"Lima". Kata karmila

"Yaudah gua juga lima biar pas jadi sepuluh". Kata rei tersenyum tipis

"Siap". Kata karmila bersemangat sambil tangannya hormat.

Rei yang melihat hanya geleng-geleng kepala teman kakanya ini selain gampang nangis ternyata lucu juga.

*************

Mobil rei telah berhenti diatm

"Bentar ka gua ambil dulu uangnya". Kata rei bersiap untuk turun

Tapi karmila menahan tangan rei
"Gausah diambil rei, transfer aja ke nomer rekening yang udah aku kirim barusan ke WhatsApps kamu". Kata karmila lalu menarik tangannya kembali agak gugup terlibat kontak fisik dengan rei

Rei membuka hpnya ternyata benar karmila barusan kirim nomer rekening

"Kalau transfer gausah ke atm ka, pake m-banking aja gua kira mau dipake beli sesuatu uangnya".

Kemudian rei membaca kembali chat yang barusan karmila kirim

"Atas nama erika putri?. Temen lu ka?". Kata rei

"Iya". Cicit karmila

"Buat beli apa?". Kata rei penasaran sambil menatap karmila

"Hmmm, buat anaknya ". Kata karmila

Rei mengerutkan dahi samar, maksudnya karmila ingin meminjamkan uangnya gitu.

"Buat apa ka?". Tanya rei hati-hati

"Buat kebutuhannya rei, katanya anaknya mau masuk sekolah". Kata karmila menjelaskan secara singkat

Rei cukup tersentuh dengan perbuatan karmila yang mau meminjamkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit pasalnya rei tahu karmila dan vera bukan orang kaya atau simpanan pejabat, meskipun rei tahu kalau sekarang karmila sudah berhenti menjadi kupu-kupu malam.

"Oke uangnya gua kirim jadi sepuluh juta ya". Kata rei lalu memencet hpnya kembali

"Eh?". Kata karmila yang masih bingung maksudnya karmila jadi minjem uang rei sepuluh juta gitu?.

"Udah nih ka, bukti transfernya udah gua kirim ke WhatsApp lu". Kata rei

"Makasih". Kata karmila kemudian membuka hpnya, mengirimkan buktinya kepada erika

"Nanti gantinya sebisa lu aja ka, gausah buru-buru. Ganti lima juta aja ya". Kata rei

"Kan kamu ngirimnya sepuluh juta?". Tanya karmila polos

"Lu kan tadi minjemnya lima juta, lima jutanya lagi gua sengaja ngasih buat temen lu ka". Kata rei

Karmila refleks memeluk rei merasa bahagia sekali rei mau membantu erika.

Rei diam membeku tidak percaya teman kakanya seberani ini, lalu tidak lama rei membalas pelukan karmila.

"Ka, gua boleh tanya?". Kata rei sambil melepaskan pelukan mereka

"I-yaaa, mau nanya apa?". Kata karmila, pipinya kembali merona. Disisi lain senang bisa sedekat ini dengan rei tapi disisi lain malu karena terlalu berani memeluk rei.

TO BE CONTINUE.

Menjadi Kupu Kupu Malam | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang