4. Something's Wrong.

20 3 1
                                    

Hari ini semua mahasiswa yang berkuliah di tempat Cia telah aktif seperti biasa.Cia pun telah kembali ke kontrakan dari 2 hari yang lalu. Hari ini,Cia berangkat ke kuliah dengan perasaan berbunga-bunga karena sahabatnya itu pertama kali datang ke kampus dengan status yang berbeda.

Cia memasuki gedung fakultas dengan netra yang mencari-cari keberadaan temannya. Nasha bilang,bahwa Ia akan menunggu di depan gedung fakultas. Namun ini tidak ada keberadaan Nasha sama sekali. Akhirnya,Cia memutuskan melanjutkan jalannya,siapa tahu Nasha ada disekitar koridor.


Ketika sampai di tempat parkir,Cia melihat Nasha yang keluar dari mobil. Cia ingin menghampiri Nasha namun urung karena ada laki-laki yang keluar dari kursi kemudi. Ya,dia Alif suami Nasha. Akhirnya,Cia sedikit melangkah maju agar ketika Alif menggeser tubuhnya,Nasha melihat Cia.

Yang didengar dan dilihat Cia

"Arumi duluan ya Mas. Udah ditunggu Cia soalnya"

Cia melihat bahwa Alif mengangguk dan tangannya bergerak mengelus lembut pucuk kepala Nasha. Ahh Cia jadi ingin menikah jika melihat seperti itu.

"Belajar yang bener. Pulang langsung ke ruangan saya ya", terdengar ucapan Alif yang sangat lembut tidak seperti yang biasa Cia dengar,dingin. Dilihatnya,Nasha mengangguk membalas ucapan Alif.

Setelah itu,Cia melihat Nasha mencium punggung tangan dan telapak tangan Alif secara bergantian. Setelah itu,Alif mengecup kening Nasha dengan lembut dan jangan lupakan tangan Alif yang masih mengelus puncak kepala Nasha dengan lembut. 

"Assalamualaikum",salam Alif kepada Nasha,oh Cia juga melihat Alif menjawil hidung Nasha. Cia pingsan saja melihat keuwuan kedua pasutri itu.

"Waalaikumsalam"

***

Setelah Alif melenggang pergi dari tempatnya,barulah Cia melangkahkan kakinya untuk menghampiri Nasha.

"Kalo sama dosen tuh manggilnya Pak gaboleh manggil Mas",godanya pada Nasha yang sukses membuat pipi si empu merah bak kepiting rebus.

"Kok kamu denger sih Cia?kamu tadi dimana?"

"Disekitarmu",jawab Cia sekenanya dan berlari menghindari amukan Nasha.

Di koridor menuju kelas,Cia dan Nasha berlarian layaknya anak kecil. Nasha yang mengejar Cia dan Cia yang berlari kencang menghindari Nasha.

Lantai koridor bisa dibilang lumayan licin. Karena baru saja dibersihkan oleh cleaning servis kampus. Tapi keduanya tak mempedulikan licinnya lantai.

Keduanya pun tak menyadari jika di depan mereka, bahkan mereka melewati seorang dosen yang notabene adalah suami Nasha.

Tengah asik kejar-kejaran layaknya balita,keduanya berhenti. Lebih tepatnya Cia yang berhenti karena suara bariton mengitrupsi mereka.

"Arumi,jangan lari-lari. Jatuh nanti", Ujar Alif kepada Nasha yang didengar juga oleh Cia. Namun Nasha tak mengindahkan peringatan Alif itu dan berakhir Ia tersungkur ke lantai karena terpeleset.

Cia bergerak maju untuk menolong Nasha, namun Alif lebih dulu sampai dihadapan Nasha. Jadilah Cia berhenti tak jauh dari mereka. Cia juga tidak ada keinginan untuk menolong. Toh ada Alif kan yang menolong Nasha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang