Mb 24

501 56 4
                                    

"Siapa kak?" Tanya Jay karena Winwin belum mengangkatnya.

"Papa" ucap Winwin.

Winwin akhirnya mengangkat panggilan itu.

"Ha-"

"Kata siapa?" Itu suara papa.

"Yeseo, jawab papa" mendengar itu Winwin membulatkan matanya. Jadi Yeseo bersama Papa?.

"Kak, kenapa?" Tanya Jay karena melihat reaksi Kakaknya.
Winwin akhirnya meloundspreaker dan menaruh ponselnya di meja.

"Tapi Yeseo emang se ngrepotin itu Pa. Yeseo tau Kak Jay mundur dari ketua BEM karena Yeseo. Kakak Jay bahkan kecelakaan juga karena Yeseo. Yeseo senyusahin itu yah?"

"Kecelakaan itu musibah, bukan salah kamu" Papa.

"Tapi Kak Winwin juga bilang kalo itu salah Yeseo. Yeseo terlalu nyusahin Kakak selama ini hiks.." mendengar isakan Yeseo membuat Winwin mengeraskan rahangnya. Dia marah pada dirinya sendiri.

"Udah yah, nanti papa coba ngomong sama Kakak kamu"

"Jangan"

"Kenapa?"

"Kakak pasti masih di rumah sakit, nanti Kakak tambah marah kalo tau Yeseo nyusul Papa kaya waktu Yeseo ketemu Mama"

"Kakak kamu akan tambah marah kalo kamu gak bilang kamu ke sini"

"Yeseo takut"

"Ya udah kamu istirahat dulu, jangan nangis terus" ucap Papa.


"Kak" pamggil Papa.

"Iya Pa"

"Kamu denger kan ucapan adek, Sebenarnya ada apa?"

"Pa, Yeseo nyusul Papa?" Ini Jay.

"Iya"

"Yeseo ke Kalimantan sendiri?"

"Iya Jay, Kamu gimana keadaannya udah baikan?"

"Jay gak kenapa-kenapa, tapi Yeseo-"

"Ini salah Winwin" ucap Winwin.

"Mungkin kalo Winwin gak marah waktu itu dan bentak Yeseo, Yeseo gak akan nyusul Papa"

"Jay juga" Jay.

"Ini bukan waktunya salah-salahan. Papa lihat sepertinya Yeseo gak pernah kalian marahin, benar kan?"

"Iya" jawab keduanya.

"Dia mungkin masih kaget, Mungkin kalian selama ini memanjakannya dan tiba-tiba kalian membentaknya dan menyalahkannya itu hal yang tidak pernah terlintas dalam diri Adik kalian"

"Nanti Papa coba ngomong sama Yeseo"

"Winwin nyusul kesana ya Pa"

"Terus kamu mau ninggalin Jay?"

"Jay gak papa kok"

"Nanti coba papa ngobrol lagi sama Yeseo kalo ada kemungkinan buat kalian jemput Yeseo papa kabarin kamu"

"Papa juga gak masalah kalo Yeseo mau di sini dulu. Kalo Yeseo mau pindah ke sini juga gak masalah"

"Pa! Jangan mulai. Urusan Mama aja baru selesai!" Kesal Winwin.

"Enggak, Papa bercanda. Papa terlalu sibuk di sini nanti malah Yeseo gak keurus"

Setidaknya Papa masih sadari diri.

.

.

Seminggu berlalu bahkan ponsel Yeseo masih belum aktif. Winwin dan Jay memutuskan untuk menyusul ke Kalimantan, lagipula keadaan Jay sudah membaik. Bagaimana reaksi Yeseo itu urusan nanti.

Benar yang dikatakan Papa, Jay dan Winwin memang tidak pernah membentak bahkan terlalu mengiyakan keinginan Yeseo. Sejauh ini Yeseo selalu jadi prioritas keduanya.

Hanya karena kesalah pahaman dan bermula dari Mama hubungan ketiganya menjadi rumit seperti ini.

Pintu kamar yang selama seminggu ini Yeseo tempati di ketuk membuat yang di dalam kamar membukanya.

"Iya Pa kena- Kakak!"

Jay mendorong untuk kamar yang awalnya akan di tutup kembali lalu masuk ke dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay mendorong untuk kamar yang awalnya akan di tutup kembali lalu masuk ke dalam kamar.

"Kakak ngapain?" Tanya Yeseo dan Jay sudah mendudukan tubuhnya.

"Numpang tidur, tadi pesawatnya delay kakak cape nunggunya" ucap Jay.

Sedangkan Yeseo masih terkejut bahkan jantungnya masih berdetak tidak beraturan saat melihat Kakak keduanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Yeseo masih terkejut bahkan jantungnya masih berdetak tidak beraturan saat melihat Kakak keduanya itu. Entahlah rasanya seperti melihat hantu.

Tunggu, jika ada Kak Jay berati kemungkinan besar ada Kak Winwin juga.

Yeseo perlahan membuka pintu kamar yang tadi Dia tutup dan benar saja.

Yeseo perlahan membuka pintu kamar yang tadi Dia tutup dan benar saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Winwin sedang duduk bersama Papa.



Tiba-tiba jantung Yeseo berdetak lebih tidak beraturan dari sebelumya dan tangannya merasa dingin nafasnya juga mulai sesak.

Yeseo jatuh terduduk membuat Jay mendengar itu membuka matanya.

"Yeseo" ucap Jay membuat Winwin dan Papa yang ada di depan mendengar itu dan menghampirinya.

"Hey, Yeseo. Atur nafas kamu" ucap Papa langsung mengangkat Yeseo ke atas ranjang.

Papa menyandarkan tubuh Yeseo ke dadanya.

Winwin dan Jay tentu saja panik melihat itu.

Setelah merasa lebih baik Yeseo memiringkan tubuhnya dan memeluk Papa. Papa dapat merasakan nafas Yeseo yang lebih teratur.

"Pa" panggil Winwin membuat Papa melihat ke arahnya.


"Yeseo kena gejala panic attack" ucap Papa "Bukan tanpa alasan Papa ngelarang kalian ke sini"

✅ Me and My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang