Sudah tujuh hari pesanku tidak kamu baca. Sudah ganti nomerkah kamu? Atau mungkin kamu sengaja tidak membukanya?
Sesungguhnya aku tidak membutuhkan balasan. Aku hanya ingin kamu baca kalimat yang sudah kususun bertahun-tahun itu, yang setiap lekukan hurufnya sangat sulit terbentuk, dan untuk mengirimnya ke kamupun juga butuh keberanian yang besar.
Sudah tujuh hari pesanku tidak kamu baca. Pikiran mulai berkelana. Apakah kamu tidak ingin lagi ku sapa? Ah aku tahu, pasti pacarmu melarang kamu untuk tidak membuka pesanku kan?
Sudah tujuh hari loh pesanku masih juga tidak kamu baca. Disetiap jam yang sama saat aku mengirimnya, aku buka lagi itu. Hanya sekedar ingin tahu sudahkah kamu baca pesan singkatku itu.
Huft. Sudah tujuh hari pesanku belum juga kamu baca. Padahal setelah kita pisah lima tahun lalu, aku tidak pernah mengirimimu pesan apapun. Pesanmu saja juga jarang aku balas kan?
Oh iya aku paham, kamu ingin balas dendam ya? Ah tidak tidak, kamu memang jahat tapi kamu tidak pernah punya rasa balas dendam seperti itu, apalagi padaku.
Hemm, apa kamu masih sedang berbuat jahat padaku? Oh Tuhan, kenapa pikiran ini selalu berburuk sangka padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Lama
No FicciónDraf ini berisi kumpulan-kumpulan tulisan masa lalu gue yang gue upload di blogspot. Dan sepertinya ruangan itu sudah berdebu karena hampir saja gue lupa nama dan passwordnya makanya gue pindahin kesini aja biar aman.
