BAB 3

13 3 0
                                    

"Wah, desain kamu bagus semua Af, nggak ada yang gagal." Zeli memuji desain-desain kebaya yang di display.

"Waduh terima kasih mbak." Xena tersipu mendengar pujian dari Zeli.

"Kamu masih kuliah Af?" Tanya Zeli mulai akrab dengan Xena.

"Iya mbak, sekarang baru skripsi." Jawab Xena sambil tersenyum.

"Enak ya kamu kalau mau lamaran bisa pilih baju sesuka hati hahaha."

"Ya iya sih mbak, tapi sayang belom ada yang mau ngelamar saya." Xena menjawab dengan nada memelas.

"Ya gapapa to nduk, jodoh itu rahasia Allah, besok kalau sudah waktunya pasti kamu akan dipertemukan dengan orang yang tepat, sekarang kamu juga masih muda nggak usah khawatir walaupun teman-temanmu sudah punya pacar tapi kamu belum, itu artinya Allah sayang sama kamu, Allah menjaga kamu, Allah nggak mau kalau Afsa terjerumus dalam hal yang tidak disukai Allah." Bunda Eni menenangkan Xena dengan bahasanya yang lembut dan logat medok khas Jawa.

"Nggih bu, saya juga masih mau fokus kuliah dan berkarir dulu, soal jodoh nanti pasti datang sendiri ya kan bu?" Jawab Xena sambil terkekeh.

"Iyalah, pasti banyak yang mau sama Afsa, sudah cantik, pintar, apa kurangnya coba?" Bunda Eni memuji Xena.

"Kurangnya pelupa bun." Celetuk Rafisqy dari belakang sang bunda.

"Hushh ay nggak boleh kaya gitu." Zeli menepuk lengan Rafisqy.

"Iya Fis, kayak kamu tu nggak pelupa aja, biasanya juga Bunda yang susulin handuk kalau kamu mandi."

"HAHAHA, duh malu pak pol." Xena tertawa dengan nada meledek.

"Ih apaan sih bunda jangan buka kartu di sini lah bun." Rafisqy berbisik dan menyenggol lengan bundanya.

Akhirnya Rafisqy dan Zeli menemukan kebaya dan kemeja pilihan mereka. Warna baby blue menjadi pilihan mereka. Warna yang sangat soft membuat pemakai terlihat anggun dan mempesona.

"Afsa, aku sama Rafisqy pilih yang ini ya." Zeli menunjukkan kebaya dan kemeja batik warna baby blue itu pada Xena.

"Baik mbak, boleh dicoba sekarang, ruang gantinya ada di sebelah situ ya, nanti kalau sudah dipakai, mbak keluar dari ruang ganti biar nanti saya bantu untuk ngecek kenyamanannya."

"Oke Afsa."

Tak lama kemudian Rafisqy dan Zeli keluar dari ruang ganti. Mereka sudah mengenakan pakaian sarimbit itu.

"Wah ganteng dan cantik anak bunda!" Bu Eni kagum melihat anak dan calon menantunya itu yang terlihat sangat ganteng dan catik mengenakan pakaian rancangan Xena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah ganteng dan cantik anak bunda!" Bu Eni kagum melihat anak dan calon menantunya itu yang terlihat sangat ganteng dan catik mengenakan pakaian rancangan Xena.

"Yaudah kita ambil yang ini aja ya mas Fis?"

"Iya sayang boleh, aku setuju, gimana bunda suka?" Apapun yang menjadi pilihan Rafisqy pasti tetap meminta pendapat bundanya.

"Iya bunda suka juga Fis."

Xena diam-diam kagum dengan perlakuan Rafisqy pada Zeli dan Bundanya. Sikapnya yang cuek itu ternyata bisa luluh dengan orang yang yang ia sayangi. Xena juga kagum terhadap Rafisqy yang sangat menghormati bundanya, seperti di setiap pilihannya pasti meminta pendapat sang bunda.

"Yaudah Afsa, kami ambil yang ini ya." ucap Zeli sambil menunjuk kebaya yang ia kenakan.

"Baik mbak, setelah ganti baju biar nanti packingkan." Jawab Xena demgan ramah.

Rafisqy dan Zeli keluar dari ruang ganti. Xena lalu meminta bantuan Ana untuk membungkuskan dan mentotal biaya kebaya dan kemeja batik itu.

"Totalnya jadi 5.500.000." Ucap Ana kepada Rafisqy yang sudah berdiri di depan meja kasir.

Rafisqy menyodorkan kartu atmnya. Setelah membayar mereka pulang, bunda Eni sangat senang bisa mengantarkan anaknya ke butik Afsana, karena selain disana adalah butik andalannya, bu Eni juga ingin mempertemukan Xena dan Rafisqy yang sudah tidak bertemu selama belasan tahun.

***
Gimana guys chapter ini?

Maaf ya chapter ini cuma belanja di butik Xena, tapi setelah ini bakalah ada part seruu, so kalian harus stay tune!

VOTE & KOMEN dong biar aku tambah semangat update❣️

See u di next chapter guyzz

Love
Author🤍

Hallo Xena-Setetes Embun Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang