BAB 4

17 2 0
                                    

Beberapa hari setelah dari butik Xena, Zeli malah sulit dihubungi oleh Rafisqy, padahal hari pertunangan mereka sudah semakin dekat. Hari Minggu pagi saat Rafisqy libur kerja ia berniat untuk mengajak Zeli joging di alun-alun. Rafisqy sudah mencoba telfon berkali-kali namun juga tak kunjung diangkat, di chatpun tidak ada balasan sama sekali dari Zeli. Akhirnya Rafisqy berangkat ke alun-alun sendiri.

Sesampainya di alun-alun Rafisqy langsung memarkirkan motornya dan mulai lari. Rafisqy berlari sambil melihat pemandangan rumput hijau alun-alun. Saat sudah setengah putaran tiba-tiba ada dua cewek berjalan dari arah berlawanan dengan Rafisqy.

brukk!

"Aduh maaf mbak." Rafisqy kaget saat tak sengaja badan dia menghantam lengan seseorang.

"Yah cimolku Syif, huhuhu." Ucap Xena kepada Syifa sambil memandangi cimol yang baru dibelinya menggelinding satu persatu di aspal.

Sontak Rafisqy kaget kalau ternyata yang ia tabrak adalah Xena.

"Loh kamu?"
"Loh pak pol?"
Ucap Rafisqy dan Xena bergantian dengan wajah sama-sama kaget.

"Aduh pak pol kalau lari liat-liat dong! Nih liat cimolku jatuh gelinding semua huhuuhu."

"Ya ampun iya maafin saya ya, saya ganti deh tenang aja, mana abang cimolnya?."

"Hah? Beneran pak pol? Itu tu abang cimolnya." Xena tidak jadi bersedih karena Rafisqy akan mengganti cimolnya. Ya biasalah ya anak kost yang uang saku pas-pasan kalau beli cimol lima ribu dan tidak jadi makan kayak kecewa luar biasa.

"Yaudah ayo ikut saya."

"Yeay!!" Sorak Xena sambil tos dengan Syifa.

Sesampainya di abang tukang cimolnya Rafisqy langsung memesankan untuk Xena.

"Bang cimol dua puluh ribu ya."

"Siap mas, ditunggu dulu ya." Jawab abang tukang cimolnya.

Mendengar ucapan Rafisqy ke abang cimol, sontak Xena dan Syifa melotot kaget.

"Hah? Serius pak dua puluh ribu? Kebanyakan pak ya ampun."

"Sudah diam saja kamu, diganti lebih banyak kok malah protes."

"Yaudah makasih ya pak. Btw kok pak pol sendirian aja? Padahal tadi aku liat mbak Zeli juga di sini."

"Yang bener kamu? Liat dimana tadi?"

"Itu di sebelah abang tukang siomay, aku tadi nyapa juga tapi terus lanjut lari, kirain pak pol sama mbak Zeli."

"Lah engg--" Belum selesai Rafisqy menjawab, Xena menepuk lengan Rafisqy dengan kencang karena ia melihat Zeli jalan berdua dengan cowok.

"Pak pol, lihat itu pak lihatt!! Ada mbak Zeli jalan sama cowok." Ucap Xena masih dengan menepuk-nepuk lengan Rafisqy. Rafisqy pun melihat ke arah yang di tunjuk oleh Xena, dan ternyata benar yang di tunjuk Xena adalah Zeli yang sedang jalan sama cowok lain.

"Yaudah kamu tunggu sini ya, ini uangnya buat bayar cimolnya." Rafisqy beranjak dari tempat duduknya dan memberikan selembar uang lima puluh ribu kepada Xena.

"Lohh pak kembaliannya?." Xena teriak namun Rafisqy tidak mempedulikannya, namun Xena berniat untuk chat Bu Eni meminta nomor Rafisqy untuk mengembalikan uangnya besok.

"Waduh kenapa ya Xen pak polnya tadi?." Tanya Syifa yang daritadi bingung. Syifa adalah teman SD Xena yang masih akrab sampai sekarang.

"Gatau deh, paling cemburulah orang tadi yang cewek jalan bareng sama cowok yang aku tunjuk-tunjuk tadi tu pacarnya pak pol."

"Ya ampun, masa pak pol ganteng kayak gitu masih di selingkuhin sih, apa mbaknya rabun apa katarak ye Xen?."

"Ganteng sih, dih tapi dia ngeselin syif, cuek pula, mungkin mbak Zeli nggak betah karena pak polnya tadi kurang perhatian."

"Hushh jangan ngawur Xen, kalo denger orangnya gimana coba?"

"Ya biarin orang kenyataan kok hahahah." Xena tertawa puas. Syifa hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya itu. Heran saja melihat ada orang yang lagi ketahuan selingkuh malah ditertawakan.

Rafisqy berlari mengejar Zeli dan cowok itu. Rafisqy tak langsung menegur Zeli disitu, namun ia di belakangnya sambil memfotonya diam-diam untuk bukti perdebatannya nanti. Karena Rafisqy seorang polisi yang cerdas tentu saja ia tak mau membuat keributan disana, kalau Rafisqy nekat menegur Zeli dan cowok itu di alun-alun pasti akan terjadi keributan dan akan tidak baik untuk dirinya yang sedang menjabat sebagai polisi. Rafisqy memilih untuk menahan amarahnya dan diam-diam mengumpulkan bukti.

Dalam hati Rafisqy berkata "Pantas saja beberapa hari terakhir ini sulit dihubungi dan slow respon."

***

Yeayy akhirnya udah update lagi!!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK YA GAES YA❣️

Gimana nih chapter ini? komen dongss!

Makasih udah baca, yuk support aku dengan follow akun wattpad dan igku ya💛

see u di next chapter

Love
Author❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hallo Xena-Setetes Embun Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang