Setelah satu Minggu berlalu, ujian yang dilakukan santri dan santriwati akhirnya telah usai, malam ini kayra ada di asramanya bersama sahabat sahabat nya, karena kayra sedang kesal pada suaminya Gus Haidar.
"Kamu kok gak balik keasrama Kay?" Tanya Naya
"Nggak aku lagi males" ucap kayra sambil cemberut.
"Lah kenapa nih anak" ucap Mala
"Coba cerita sini, siapa tau kita punya jalan keluarnya" ucap Naya
"Kalian gak akan ngerti, karena kalian kan belum pernah nikah" ucap kayra
"Astagfirullah nih anak ngeremehin" ucap Naya
"Inget, pelatih tidak bermain" ucap Mala
"Nah bener tuh jangan ngeremehin kita kamu" ucap Naya
"Hufft, ya udah deh, jadi tadi tuh aku liat Gus Haidar sama tuh santri baru berduaan lagi" ucap kayra dengan bibir melengkung kebawah.
"Lah lah jangan nangis disini dong kay, bisa digeplak aku sama Gus Haidar" ucap Naya
"Berfikir positif aja, jangan karena sifat kekanakan kamu, kamu kehilangan semuanya" ucap Mala
"Nah ini nih yang aku suka, bijaksana" ucap Naya
"Iya tapi kan aku tuh cemburu, ih kamu mah gak ngerti" ucap kayra dengan nada bergetar hampi menangis.
"Saya sayang sama kalian, jadi saya gak mau kalian kayak saya. Dulu sifat saya emosional, dan karena sifat itu saya kehilangan semuanya" ucap Mala
"Tapi kenapa sekarang kamu sabar banget, malah kamu sering menjadi penengah disaat aku sama kayra berantem" ucap Naya
"Ya karena saya gak mau jadi diri saya yang dulu" ucap Mala santai
"Bicaralah baik baik, suruh dia jelaskan apa yang sebenarnya terjadi" ucap Mala
"Iya kamu bener aku harus berpikir positif, makasih ya Mala" ucap kayra sambil memeluk Mala.
"Lah aku nggak diajak" ucap Naya
"Kalau mau ikut ya ayok" ajak Mala sambil merentangkan tangan nya.
Dan akhirnya mereka bertiga berpelukan, disaat ditengah tengah berpelukan ada yang mengetuk pintu.
"Siapa yang ngetuk pintu malem malem?" Tanya Naya
"Gak tau" ucap kayra, dan Mala hanya mengangkat bahu nya acuh.
"Udah buka aja" ucap Mala
Saat pintu dibuka, kayra mematung melihat siapa yang ada didepannya, didepan kayra ada Gus Haidar yang menatap kayra datar.
"O-oh Gus Haidar ngapain kesini?" Tanya kayra, sedangkan kedua sahabat nya sudah kedalam kamar sambil mengunci pintu, ingat kan kayra untuk membalas tindakan sahabatnya itu.
"Masih nanya kenapa saya disini?" Tanya Gus Haidar dengan muka datarnya.
"A-ah kayra mau menginap di a-asrama malam ini g-gus, k-kayra lupa m-mau b-bilang" ucap kayra bneran gugup karena Gus Haidar mengungkung kayra dengan kedua tangannya.
"Kamu harus pulang sekarang sayang" ucap Gus Haidar dengan wajah yang menyeramkan bagi kayra.
"T-tapi kay udah bilang ke sahabat Kay, kalau Kay mau nginap" ucap kayra gugup.
"Tapi sahabat kamu ngunciin kamu pintu itu tandanya..." Ucap Gus Haidar sengaja menggantung kalimatnya "kamu... Berbohong, udah berani bohong sekarang hm?" Tanya Gus Haidar membuat kayra merinding mendengarnya.
"I-iya Kay ngaku kalo Kay bohong hiks" ucap kayra di iringi tangisnya.
"Siapa yang nyuruh kamu nangis" ucap Gus Haidar datar dan menjauhkan tubuhnya dari kayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIRA
Teen FictionKarena ini cerita pertama saya jadi maaf kalau masih banyak typo