Saat ini kayra sedang berada di lorong rumah sakit, ia sedang mencari ruangan Mala.
Tak lama kemudian ia melihat Fahmi yang sedang menundukkan kepalanya, terlihat sekali bahwa dia sangat frustasi.
"Assalamualaikum, gi-gimana keadaan Mala Fahmi" ucap kayra dengan wajah khawatir
"Wa'alaikumussalam saya belum tau, dia sedang ditangani oleh dokter" ucap Fahmi
"Ya Allah semoga tidak terjadi apa apa dengan Mala" ucap kayra khawatir
"Ohh iya, Gus Haidar mana?" Tanya Fahmi dengan wajah bingungnya.
"Saya gak tau" ucap kayra datar, ia masih sakit hati atas perlakuan Gus Haidar.
"Ohh" jawab Fahmi, ia tidak memperpanjang masalah dengan bertanya tanya lebih, lagian itu bukan urusannya, yang terpenting untuk saat ini adalah Mala baginya.
Sesaat pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan dokter dan perawat disana.
"Ba-bagaimana keadaan istri saya dok" ucap Fahmi
"Alhamdulillah untuk saat ini keadaan ibu Mala masih stabil" ucap dokter itu
"Apakah kami boleh masuk?" Tanya kayra
"Ya boleh silahkan tapi kami mohon jangan membuat pasien tidak nyaman" ucap dokter itu
Saat Fahmi dan kayra sudah berada didalam ruangan Mala, mereka bisa melihat Mala yang sedang menatap langit langit rumah sakit dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
"Sayang" panggil Fahmi dan menggenggam tangan Mala
Mala tersenyum dan mengelus Surai suaminya, dan menatap kayra.
"Gus Haidar mana Kay" tanya Mala pelan
"Dia sedang sibuk la" ucap kayra kayra sambil tersenyum
"Bang" ucap Mala pelan
"Iya sayang, mau apa?, atau ada yang sakit?" Ucap Fahmi sambil mengelus pipi Mala
"Mala tidak sekuat itu untuk bertahan lebih jauh" ucap Mala dengan wajah sendunya
"Ta-tapi kamu harus kuat sayang, abang butuh kamu" ucap Fahmi sambil meneteskan air mata.
"Ja-jangan nangis, Mala gak akan tenang kalau kalian seperti ini" ucap Mala dengan suara parau
"Mala jangan ngomong gitu, kita butuh kamu Mala" ucap kayra sesegukan
Mala tersenyum dan menggeleng "aku mungkin masih bisa melihat kalian tapi aku gak tau setelah nya" ucap Mala dengan air mata yang mengalir deras.
"Kayra kalau aku pergi aku minta tolong sampaikan salamku kepada Naya, dia adalah sahabat ku juga, dan ini kertas untuk kalian berdua, baca setelah aku tiada" ucap Mala sambil memberikan kertas kepada kayra.
"Sayang jangan ngomong gitu, jangan pergi" ucap Fahmi menahan tangisnya
"Mala kamu harus kuat, kamu gak boleh tinggalin kita semua" ucap kayra menangis
"Bang, kalau aku sudah tiada, aku ingin kamu menikah lagi dan bahagia bersama keluarga mu, dan jangan lupa makan yang teratur, jangan keasikan dengan pekerjaan trus, Abang harus istirahat, jangan terlalu keras kepada karyawan Abang kasian mereka, dan kalau aku pergi aku mohon jangan berlarut dalam kesedihan kalian boleh sedih boleh menangis tapi aku mohon jangan berlarut larut dalam kesedihan itu" ucap Mala dan menghela nafas panjang
"Mala kamu ngomong apa sih" ucap kayra dengan berderai air mata.
"Sayang, Abang gak suka ya kamu ngomong gitu" ucap Fahmi
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIRA
Teen FictionKarena ini cerita pertama saya jadi maaf kalau masih banyak typo